Gumoh Pada Bayi, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Konten [Tampil]
Parenting By Rey - Gumoh pada bayi itu merupakan suatu hal yang bikin saya merasa beneran punya bayi ternyata nggak seindah ngeliat bayinya orang.
Entahlah, dari kedua anak saya, keduanya jadi si bayi gumoh, sehingga saya jadi sering bertanya-tanya, kenapa bayi sering gumoh ya?
Dan hampir semua jawaban, tiak pernah memuaskan saya, sampai akhirnya tiba-tiba saya sadar, anak-anak udah tumbuh gede, dan Alhamdulillah nggak pernah gumoh lagi.
Pengalaman Gumoh Pada Bayi
Seperti yang saya tuliskan di atas, bahwa pengalaman gumoh pada bayi yang saya alami itu, udah bikin saya beneran sampai menganggap, bahwa bayi gumoh itu adalah normal, saking kedua anak saya ketika bayi, sumpah gumohnya mengkhawatirkan.
Apalagi si adik ya, dan terlebih si adik sih ya, karena berbeda dengan si kakak, yang kami sebagai orang tua patuh banget, sabar menunggu si kakak bayi agak gede, barulah kami mengajaknya keluar ke mall.
Nah si adik, bahkan sejak usia 6 hari, kami udah mengajaknya keliling Surabaya.
Sungguh ya, kami orang tua agak sedeng, hahaha.
Setelah itu, nyaris seminggu sekali atau 2 kali seminggu, kami rutin mengunjungi mall, mengajak si adik bayi.
Dan hal itu sukses membuat saya mandi gumohnya bayi di mall, hahaha.
Iya, tauk ya.
Si kakak dan si adik tuh sering banget gumoh sejak bayi
Kalau si kakak sih saya paham ya, mungkin karena saya kurang mengerti takaran isi perutnya, sehingga dia kebanyakan minum susu, terlebih si kakak kan nyusu botol alias minum sufor ketika bayi.
Nah, setelah disusuin gitu, meski sulit, saya coba mengendongnya dengan posisi lurus, sambil pukpuk lembut di bagian punggungnya, maksudnya sih biar angin dalam perutnya keluar, dan susunya nggak ikutan keluar bersama gumohnya.
Etapi pas ditaruh di tempat tidur, terlebih kalau bantalnya nggak tinggi, dijamin si kakak bayi akan gumoh, sedihnya itu, pernah dong sampai gumohnya itu banyak, dan keluar dari hidung.
Panik banget dong saya, mengingat mama pernah berpesan, untuk menjaga agar jangan sampai gumohnya keluar di hidung, takutnya masuk ke paru-paru, dan itu bahaya.
Demikian juga pada si adik, bahkan seingat saya, si adik lebih parah deh, padahal si adik tuh ASI ekslusif dan sama sekali nggak mau minum susu formula ataupun melalui botol.
Tapi nggak tahu deh, perutnya tuh sensitif banget, bahkan disentuh sedikitpun langsung byor.
Karena itulah, kedua anak-anak saya ketika bayi, di saat bayi lainnya malah dianjurkan tidur pakai bantal bayi yang gepeng dan tipis, saya malah menidurkan keduanya pakai bantal orang dewasa, biar posisi kepalanya lebih tinggi, dan susu dari perutnya enggak keluar lewat gumoh lagi.
Saya lupa sih pastinya, tapi sepertinya kedua anak-anak tuh baru nggak pernah gumoh lagi, ketika usianya masuk MPASI, yaitu sekitar 6 bulanan gitu.
Apa itu Gumoh Pada Bayi? dan Kenapa Bayi Sering Gumoh?
Bayi gumoh adalah sebuah kondisi bayi yang keluar cairan, susu, ataupun makanan, yang biasanya terjadi ketika baru saja ditelan oleh sang bayi.
Istilah medisnya sih, gumoh pada bayi ini dikenal dengan nama atau sebutan refluks.
Kondisi ini sebenarnya normal dialami oleh para bayi, karena kerongkongan bayi memang belum berkembang dengan sepenuhnya dan ukuran lambung bayi pun memang masih kecil dan terbatas.
Berdasarkan teori kesehatan, seharusnya gumoh pada bayi akan hilang saat bayi memasuki usia 1 tahun.
Saya termasuk beruntung deh, karena anak-anak mulai normal pencernaannya, sehingga masuk 6 bulan, gumoh yang biasa anak-anak alami, mulai menghilang.
Pada usia setahun, cincin otot pada bayi yang fungsinya adalah sebagai katup di dasar kerongkongan bayi, sudah mulai berfungsi dengan baik.
Hal ini tentu saja membuat makanan yang masuk ke dalam lambung si bayi , tidak akan mudah keluar lagi.
Namun, meski tergolong normal, akan lebih baik jika kita sebagai orang tua lebih fokus memperhatikan kondisi gumoh pada bayi yang sering terjadi, apakah tergolong normal, atau mengkhawatirkan.
Karenanya, parents wajib banget tuh, tau kondisi bayi gumoh mana yang tergolong normal, yaitu dinilai dari beberapa hal berikut:
- Bayi masih tetap mau menyusu maupun makan.
- Berat badan bayi, tetap bertambah sesuai usianya.
- Bayi masih terlihat nyaman, dan nggak rewel.
- Pernafasan bayi normal, nggak terlihat sesak maupun rewel.
Jika kondisi bayi gumoh masih normal seperti di atas, maka sebenarnya nggak perlu kita terlalu mengkhawatirkan keadaannya, karena semua itu masih dalam tahapan normal.
Karena pada dasarnya memang, bayi sering kali gumoh, dan itu bukanlah kondisi yang harus dikhawatirkan. Karena, selain bayi gumoh akan mengeluarkan susu maupun makanan, gumoh pada bayi juga seringnya disertai dengan sendawa, batuk, atau cegukan.
Adapun frekuensi gumoh pada bayi juga bervariasi, ada yang jarang terjadi, ada pula yang cukup sering terjadi gumoh, atau ada pula yang terjadi ketika setiap kali si bayi diberi susu atau makanan.
Mengatasi Penyebab Bayi Gumoh
Meskipun gumoh pada bayi itu masih tergolong normal, tapi sejujurnya bikin nggak nyaman dong, baik untuk bayi, maupun parents, iya nggak?
Karenanya, melakukan upaya mengatasi penyebab bayi gumoh juga bisa dibilang penting.
Dan beberapa cara bisa dilakukan, seperti:
1. Perhatikan posisi kepala bayi
Akan lebih baik, jika posisi kepala bayi diposisikan lebih tegak ketika menyusui, maupun sesudahnya.
Memang sih, posisi gini nih, tantangan banget kalau pas malam, kitanya ngantuk, tapi kudu nyusuin.
Namun, dengan posisi tegak, akan sedikit banyak mengurangi gumoh pada bayi.
Hal ini juga berlaku saat hendak memberi makanan padat.
Perhatikan selalu agar posisi kepalanya lebih tegak.
Selain itu, jangan lupa untuk mempertahankan posisi seperti itu, selama kurang lebih 20-30 menit, setelah makan ataupun minum susu.
2. Berikan ASI atau makanan secukupnya
Gumoh pada bayi juga dapat dicegah dengan memberikan ASI, susu formula, atau makanan dengan porsi yang pas atau lebih sedikit, namun sering.
Dan jangan lupa membuat si kecil sendawa selepas menyusu maupun di sela waktu menyusui.
3. Pastikan ukuran dot pas untuk bayi
Nah ini mah si kakak banget, yang memang sejak lahir banyakan menyusu dari dot.
Ukuran dot yang terlalu besar sering menyebabkan susu yang keluar terlalu banyak, tentunya bikin si kecil bisa tersedak dan jadi gumoh.
4. Jaga agar bayi tidak tengkurap setelah menyusu
Mungkin ini ya alasan yang tepat, mengapa setelah menyusui, si bayi harus digendong dan disendawakan, agar menghindari ketika nggak sengaja si bayi tengkurap, dan perutnya tertindih.
Selain upaya-upaya di atas, hal lain yang bisa kita lakukan adalah, dengan
mengurangi konsumsi susu sapi terlebih jika si bayi diduga menderita intoleransi laktosa.
Dan yang paling bagus sih, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter anak, terlebih jika gumoh pada bayi terlalu mengganggu.
Namun, Alhamdulillah sih, gumoh pada bayi anak-anak saya dulu, bisa terhenti begitu saja, seiring dengan bertambahnya usianya.
Meskipun memang bikin stres sendiri sih ya.
Terlebih kalau mau pergi-pergi, udahlah cantik-cantik, eh mandi gumoh dong, hahaha.
So, adalah parents yang juga mengalami masalah gumoh pada bayi?
Share yuk.
Sidoarjo, 2 September 2021
Sumber:
- Pengalaman pribadi
- Alodokter
Gambar: canva edit by Rey
Biasanya, kalau di kampung obatnya gampang. Dikasih kalung sama daun pisang yang sudah dijadikan lapisan tutup periuk bagian dalam, waktu masak nasi. He he .... Terima kasih ananda Rey.
ReplyDeleteWaduh belum pernah dengar yang gituan Bu, hehehhee
Delete