Ketika Mengetahui Pasangan Sahabat/Saudara Selingkuh
Konten [Tampil]
Namun, bagaimana kalau yang berselingkuh itu adalah pasangan sahabat kita, atau mungkin saudara kita?
Nah loh!
Serba salah nggak sih?
Kalau saya sih banget serba salahnya, hahaha.
Mungkin kalau kebanyakan orang, terutama wanita, banyak memilih untuk segera melaporkannya kepada sahabat atau saudara, malah mungkin sebelumnya ikutan melabrak si pasangan orang itu, beserta selingkuhannya.
Iya nggak?
Kalau saya di masa lalu, pasti melakukan hal itu.
Namun, saya di masa sekarang, kayaknya sih enggak, hehehe.
Pasangan Sahabat Selingkuh, Tak selalu Jadi Urusan Kita
Entahlah ya, apakah ini efek karena saya nggak punya teman yang yang terlalu mendalam feel kedekatannya, atau mungkin karena saya telah belajar untuk memilah, hal mana yang seharusnya saya ikut campur, mana yang enggak?
Jadinya, kalau ditanya apa yang akan saya lakukan ketika melihat atau memergoki pasangan sahabat berselingkuh di belakang sahabat saya?
Mmmm... sepertinya sih saya bakalan diam aja, hahaha.
Tapi bukan diam gimana juga sih ya, alias nggak peduli sama sekali gitu, tapi lebih ke ingin semuanya berjalan dengan perlahan dan kalem dan natural.
Saya nggak mau terlibat sepenuhnya bertanggung jawab dengan mental sahabat saya, karena as we know kan ye, yang namanya perselingkuhan itu, sulit banget diterima akal dan hati wanita manapun.
Udah kebayang duluan deh saya, bagaimana sahabat saya, akan menjalani hidupnya ke depannya, mungkin bisa depresi berkepanjangan, apalagi kalau memang sebelumnya hubungan mereka baik-baik saja.
Berbagai pikiran mulai berkecamuk di benak saya, bagaimana kalau ternyata si pasangannya bisa berubah, tanpa meninggalkan bekas luka di hati sahabat?
Bagaimana kalau ternyata, si sahabat sebenarnya sudah tahu, tapi dia sedang dalam masa bersabar memohon petunjuk Tuhan, tentang masalah yang sedang dia hadapi.
Atau mungkin ternyata sahabat sedang berusaha berdamai dengan keadaannya, memperbaiki dirinya, bukan untuk berharap pasangannya akan kembali kepadanya karena dia telah jauh lebih baik dari selingkuhan si pasangannya ya.
Tapi karena, sahabat saya tahu, bahwa jika dia bisa memperbaiki dirinya, mencintai dirinya sendiri, maka semua hal positif akan ikut ketarik ke dalam hidupnya, dan masalah perselingkuhan pasangannya, akan berakhir dengan manis dan smooth, apapun akhirnya kelak.
Lalu, dalam semua ketenangannya, atau usahanya berdamai dalam silence itu.
Kita, atas nama sahabat, datang mengacaukan semua rencananya, dengan membeberkan semua perselingkuhan pasangannya secara lebih detail, ditambah dengan hasutan untuk begini begitu.
Penghakiman bahwa kalau diam aja adalah bodoh.
Diam aja bertahan adalah bodoh bertahan dalam toksik.
Lalu akhirnya sahabat saya terpengaruh, dan boom!
Dia akhirnya melupakan semua rencana silence-nya selama ini, karena termakan semua kata-kata atas nama 'sahabat' itu.
Ini banyak yang saya temukan di grup single mom, di mana ketika menemui masalah rumah tangga, hal utama dan pertama yang dilakukan adalah sibuk gugat cerai.
Lalu setelah gugat cerai dikabulkan pun, drama masih saja berlanjut.
Bisa jadi, memang para wanita bercerai itu memang hanya mengikuti kemarahan sesaat, ditambah dengan hasutan, bahwa hubungan begitu adalah toksik, sehingga lupa berpikir, benarkah hanya pasangan yang toksik?
Atau jangan-jangan, pasangan jadi toksik karena ketularan kita yang duluan toksik?
Nah, pemikiran-pemikiran demikianlah yang membuat saya, memilih mending diam dan mendoakan sahabat saya diberikan akhir cerita yang manis, dan yang lebih penting, agar sahabat saya bisa menghadapi semua masalahnya, dengan menghadirkan sosok barunya yang jauh lebih kuat, positif dan matang.
Pasangan Sahabat/Saudara Selingkuh? Berikan Pelukan dan Telinga
Seiring waktu yang terus berlalu, sadar nggak sih, kalau makin ke sini tuh, makin banyak orang yang terang-terangan menginginkan, agar siapapun di dunia ini, tidak mendikte apa yang mereka inginkan.
Jangankan sahabat ya, bahkan seorang pasangan, baik suami maupun istri, berharap bisa diberikan kebebasan akan memutuskan apa yang ingin dia lakukan.
So, mungkin itu kali ya, alasan utama bagi saya untuk tidak terlalu dalam ikut campur dalam masalah hubungan sahabat atau saudara saya dengan pasangannya.
Dan dengan semua kenyataan itu, membuat saya menyadari bahwa hal yang paling dibutuhkan oleh sahabat atau saudara maupun siapa pun di dunia ini, adalah support nyata atas perasaan dan keputusan mereka.
Dan dengan semua kenyataan itu, membuat saya menyadari bahwa hal yang paling dibutuhkan oleh sahabat atau saudara maupun siapa pun di dunia ini, adalah support nyata atas perasaan dan keputusan mereka.
Memberikan telinga untuk mendengarkan semua keluh kesah nya, mengapresiasi perasaannya bahwa apa yang mereka rasakan itu valid dan sah-sah saja.
Juga memberikan pelukan secara nyata untuk memberikan kenyamanan di hatinya, meskipun kita tahu itu hanya bersifat sementara.
Akan tetapi pelukan atau kenyamanan itu akan membuatnya sedikit merasa lega dan punya ruang untuk beristirahat sebentar dari perasaannya yang gundah, untuk kemudian bisa melanjutkan kembali perjuangannya atau pergulatan batinnya sehingga menghasilkan keputusan yang benar-benar dia inginkan dan dia butuhkan.
Dan juga tidak lupa doa yang tulus kepada sahabat maupun saudara kita, yang kita tahu pasangannya selingkuh.
Pengalaman Tahu Pasangan Sahabat/Saudara Selingkuh
Sejujurnya, saya belum pernah secara langsung punya pengalaman, tau atau menciduk pasangan sahabat yang selingkuh.
Ada tahu sih beberapa.
Tapi biasanya, justru yang selingkuh itu yang jadi sahabat saya, hahaha.
Parah memang ya, sahabat-sahabat nya si Rey ini.
Bukan hanya lelaki, perempuan juga ada.
Cuman sih mereka masih pacaran, dan gaya selingkuhnya, setahu saya sih masih normal aja.
Namun, kebanyakan sahabat saya yang selingkuh itu, justru yang laki, entah menyelingkuhi pacarnya, maupun istrinya.
Astaga, ckckck..
Sebagai sahabat, saya cuman cengengesan bingung mau ngomong apa, terlebih kalau dengan bangganya sahabat saya bercerita tentang wanita selingkuhannya, yang juga memang ganjen, wakakaka.
I mean, menurut sahabat saya, dia selingkuh karena memang juga dapat sinyal hijau dari si cewek, bahkan si cewek yang cenderung menggoda.
(Tauk deh, beneran itu apa enggak?)
Palingan, sesekali saya selipin pertanyaan yang bikin dia kayak jleb gitu.
Palingan, sesekali saya selipin pertanyaan yang bikin dia kayak jleb gitu.
Seperti:
"Eh pernah nggak dirimu mikir, kalau ternyata istrimu juga digitukan lelaki lain?"
Kebanyakan sih, para lelaki menepis cepat pertanyaan demikian, bahkan ada yang maksa dengan pernyataan, bahwa lelaki itu punya hak menikahi lebih dari 1 wanita, bahkan itu ibadah, apalagi janda *Halah.
Tapi wanita akan berdosa besar, jika punya suami tapi menerima godaan lelaki lain.
Kalau udah gitu, seringnya saya cuman read doang, atau paling banter kirimin emot sinis, hahaha.
Begitulah..
Ketika saya mengetahui atau melihat pasangan sahabat atau mungkin saudara yang selingkuh.
Maka hal yang akan saya lakukan adalah..
Ya udah diam aja, kalau memungkinkan sedikit mengingatkan pasangan sahabat saya itu, tapi saya nggak bakal laporin ke sahabat saya.
Karena saya tahu, urusan hati mah sebaiknya nggak usah diikut campurkan ama rasa kesal kita.
Demikianlah.
How about you, Parents?
Sidoarjo, 3 September 2021
Sumber: pengalaman dan opini pribadi
Gambar: canva edit by Rey
urusan hati nggak usah diikutcampurkan dengan kesal kita, banyak benernya
ReplyDeleteaku sendiri kalau liat ya kesel bin kesel pokoknya, tapi pura pura cuek
mau nasihati atau apalah ya percuma, yang ada mungkin malah aku disemprot
jadi kaum pendiam aja aku kalau gini
Nah iya, karena masalah hati itu hanya 2 orang yang terlibat aja yang tau mana yang terbaik, hehehe
DeleteSaya juga begitu, ananda Rey. Gak mau mencampuri masalah orang lain terlalu dalam, terlebih menyangkut perselingkuhan. Selamat pagi. Selamat akhir pekan.
ReplyDeleteMending kita doakan aja ya Bu, daripada ikutan keseret dalam masalah hati :)
DeleteAku heran dengan orang-orang yang memilih selingkuh atau mudah ganti pasangan. Biasanya nih, mereka itu sebelum selingkuh udah dekat dengan seseorang. Lalu, akhirnya setelah selesai dengan yang lama, selang 1 - 2 hari udah dapat gantinya. Tapi, balik lagi, aku sih belajar untuk nggak seperti itu dan mending cuekin aja orang-orang yang selingkuh karena mau dikasih tau kayak gimana, mereka pasti ada banyak alasan-alasannya.
ReplyDeleteBener say, akan muncul 1001 alasan pembenaran akan sikapnya, duh!
DeleteHaduw, berat banget ya kalau pasangan sahabat yang selingkuh. Aku gak tahu deh gimana tanggapanku, bingung karena belum ngalamin
ReplyDeleteHihihi, iya Mba, memusingkan 😅
Delete