Mewujudkan Harapan Orang Tua Kepada Anaknya Setinggi Langit
Konten [Tampil]
Dan di acara tersebut, saya jleb banget, ketika pembicaranya menanyakan kepada kami para orang tua murid, tentang apa sih harapan orang tua kepada anaknya?
Langsung deh meluncur begitu banyak harapan yang mungkin juga menjadi doa orang tua untuk anak-anaknya, yang dilafalkan siang dan malam.
Kesemuanya terdengar standar, seperti:
Pengen anak bisa tetap jadi manusia yang shalih/ah.
Pengen anak jadi pemimpin yang amanah.
Pengen anak bisa jadi orang yang beruntung.
Pengen anak bisa jadi semua hal yang terbaik di dunia maupun akhirat.
Standar kan ya dengarnya.
Tanpa kita dan kami sadari saat itu, bahwa ternyata semua doa dan harapan kami sebagai orang tua kepada anak itu, adalah sebuah harapan yang setinggi langit.
Karena, semua bisa mengusahakan nabung uang kek atau asuransi, untuk anak jadi polisi, anak jadi tentara dan ini itu.
Namun hanya sedikit yang bisa dengan mudah mencapai harapan mereka terhadap anak-anak, misal anak jadi tetap shalih/ah.
Itu berat banget dong ya.
Even orang tua sudah melakukan hal yang terbaik, seperti mendukung anak masuk pesantren.
Kenyataannya, banyak yang lulus pesantren ya buka jilbab, pakai rok mini, hehehe.
Well, maafkan lah jika terbaca nyinyir, sesungguhnya saya tidak sedang ingin nyinyir, tapi sedang berpikir dan berdoa serta berharap, semoga anak-anak bisa menyaring semua kekurangan maminya ini, dan tumbuh menjadi manusia dengan sikap dan karakter yang lebih baik, dan pastinya selalu merasa lebih butuh Tuhan.
Dalam acara parenting tersebut, kami beruntung diberi kisi-kisi dan bocoran, bagaimana mewujudkan harapan kami sebagai orang tua kepada anaknya yang memang setinggi langit itu.
Salah satunya adalah, jika berharap anak-anak tumbuh menjadi sosok yang kita harapkan, maka didikan yang harus kita lakukan kepada anak, seharusnyalah pakai ilmu langit pula.
Lalu apa sih ilmu langit itu?
Yaitu ilmu yang melibatkan Allah atau sang pencipta kita dalam setiap detik pola asuh kita terhadap anak.
Dan untuk itu, dibutuhkan modal takwa kita kepada sang pencipta.
Kita sebagai orang tua dulu yang takwa, lalu menularkan takwa itu kepada anak-anak kita.
Ini menarik banget sih ya buat saya, dan salah satu alasan, mengapa saya selalu semangat mengikuti zoom parenting yang diselenggarakan oleh sekolah si kakak.
Karena masalah takwa ini udah sering banget diulang-ulang materinya, dan saya merasa selalu diingatkan berulang-ulang tentang takwa, yang seringnya saya lupakan dalam mengasuh anak-anak, huhuhu.
Takwa juga erat hubungannya dengan ikhlas.
Di mana hal ini sungguh luar biasa tantangannya buat orang tua kepada anaknya.
Khususnya saya.
Rasa lelah mendera dalam mengasuh anak-anak, kebingungan memilih mana prioritas, menjadikan saya seringnya kehilangan rasa ikhlas, dan semacam mengajari anak-anak tentang pamrih.
Ya Allah.
Meskipun demikian, bukanlah mami Rey namanya, kalau hanya menyerah pada keadaaan.
Semuanya harus berubah menjadi lebih baik, di mana tentunya dengan menerapkan ilmu langit, untuk harapan orang tua termasuk saya kepada anak-anaknya, yang setinggi langit itu.
Anak-anak memang dikirimkan, dan dititipkan Allah sang pencipta, kepada kita-kita para Parents, untuk menjadikan kita sebagai mahluk yang lebih baik lagi.
Memaksa kita untuk menjadi sosok yang bisa kembali pada-Nya dalam keadaan yang bersih, atau setidaknya hanya membawa sedikit noda, seperti kita terlahir ke dunia ini dalam keadaan suci tanpa noda.
Dan hal ini yang terus menerus saya gaungkan di dalam kepala saya, bahwa anak-anak adalah hadiah Allah untuk perbaikan pribadi saya.
Karenanya, apa yang anak-anak berikan ke saya, segala kerepotan, kelelahan dan sering merasa exhaust banget dengan keadaan.
Insha Allah adalah jalan saya menuju pribadi yang lebih baik.
Karena kita semua nggak pernah tahu kapan kita berpulang, jika tidak 'dipaksa' dengan keberadaan anak-anak, manalah pernah kita terpacu dengan amat keras untuk memperbaiki diri, sebelum waktunya kita kembali pada-Nya?
So, takwa is everything, menjadikan diri kita sebagai parents sebagai pribadi yang bertakwa selalu kepada-Nya, dan mencontohkan kepada anak-anak tentang takwa kepada Tuhan-Nya.
Insha Allah, itu adalah sebaik-baiknya jalan dalam mewujudkan harapan orang tua kepada anak-anaknya, yang selalu setinggi langit.
How about you, Parents?
Sidoarjo, 13 Oktober 2021
Reyne Raea untuk #RabuParenting
Sumber: pengalaman dan opini pribadi
Gambar: Canva edit by Rey
Gambar: Canva edit by Rey
Post a Comment for "Mewujudkan Harapan Orang Tua Kepada Anaknya Setinggi Langit"
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)