Memilih Dokter Gigi Anak Terpercaya di Surabaya
Konten [Tampil]
Ini udah jadi big wish saya sejak tahun lalu, bahkan menargetkan akan ke dokter gigi buat konsultasi dulu, sejak tahun lalu.
Sayangnya, berbagai kondisi tidak memungkinkan bisa ke dokter di tahun lalu, sampai akhirnya tahun ini saya baru benar-benar merealisasikan wish tersebut.
Tidak lain dan tidak bukan, karena kasian ngeliat si Kakak yang mulai minder, dan semakin minder dengan penampilannya.
Ini salah si mami Rey juga sih ya, yang selalu aja tak henti mengingatkan dia untuk jangan mangap, biar giginya yang nggak karuan itu bisa tumbuh dengan rapi ke dalam, nggak makin maju ke depan, se biji gigi pula, agak trauma saya, takut giginya itu tanggal lagi.
Permasalahan Gigi Anak Yang Ompong dan Tumbuh Tidak Beraturan / Tidak Rapi
Mungkin parents bertanya-tanya, apa sih masalah gigi si Kakak? rusak kah? karies?
Kagak dong!
Justru si Kakak tuh giginya masih dalam kategori sehat.
Sejak bayi, baru aja tumbuh giginya, saya udah heboh bersihin, dulu pakai kassa, lalu beliin dia sikat gigi buat bayi, dan saya biasakan sejak bayi wajib gosok gigi, terlebih si Kakak kan memang anak SuFor, hehehe.
Rajin amat memang maminya, saking trauma sama yang namanya sakit gigi.
Gigi saya tuh rapuh sejak kecil, jadi sejak SD saya udah merasakan sakit gigi yang bikin saya nangis nggak karuan.
Lucunya lagi, seingat saya, gigi susu saya malah bagus loh, yang rusak setelah gigi permanen tumbuh, dan kalau diingat-ingat, sepertinya sih karena saya malas gosok gigi dulunya, hahaha.
Maklum, sejak almarhum adik saya lahir, mama saya udah nggak sanggup urus saya dan kakak seperti biasanya.
Memang ya, kalau punya anak banyak tuh, jadinya nggak bisa fokus mengurus semua anak lagi.
Karena itulah, saya sedemikian posesifnya terhadap gigi si Kakak Darrell, dan memang berhasil.
Si Kakak nggak pernah punya masalah dengan gigi susunya, semua sehat, biarpun nggak pernah ke dokter gigi, hahaha.
Sampai akhirnya, ketika memasuki usia sekolah, dia jadi lebih aktif lari-larian dengan teman-temannya, dan mulailah dia sering jatuh, dengan posisi gigi menghantam lantai.
Gara-gara hal tersebut, gigi susunya yang sehat itu, kebanyakan tanggal sebelum waktunya, hiks.
Puncaknya, ketika pas saya hamil gede, dan si Kakak pulang dengan mulut penuh darah.
Dia naik sepeda dan nabrak mobil dong, lalu gusinya sobek parah kena plat mobil, astagfirullah!
Gara-gara gusinya sobek, gigi atasnya yang seharusnya tumbuh di bagian bawah gusi, jadi gagal paham, lalu tumbuh lah gigi-gigi permanen tersebut di bagian tengah gusi yang sobek, yang otomatis membuat akar giginya jadi semakin pendek.
Ketambahan dia sering jatuh, gigi permanen pun ikutan kehantam lantai, dan puncaknya ketika akhirnya gigi tersebut tanggal.
Astagfirullaaaahhhh...
Pucat pasi saya!
Itu gigi permanen dia loh, gigi dewasa yang bakal menemani dia sepanjang hidupnya.
Nggak bisa bayangin deh saya, kalau si kakak menjalani hidupnya dengan ompong di bagian depan, huhuhu.
Seketika kami cari dokter gigi, yang membuat kami mengenal yang namanya dokter gigi anak di Surabaya, parents bisa baca ceritanya di postingan saya tentang dokter gigi anak pada blog personal saya.
Sayangnya, sang dokter gigi anak tersebut belum bisa memberikan tindakan apa-apa, selain memberikan nasihat untuk membiasakan gaya hidup yang baik, dengan jangan suka buka mulut atau mangap selalu, dan rajin-rajin membuat gigi depannya agar tumbuh ke belakang biar rapi.
Jadi begitulah, yang bisa kami lakukan hanya menunggu, sampai si Kakak agak gede dikit, agar gigi dewasanya pada tumbuh semua, yang lalu datanglah pandemi, semakin nggak bisalah ketemu dokter gigi.
Kemudian, gigi depannya yang di samping gigi seri yang tanggal dan ompong itu, tumbuh tanpa terkendali, terlebih si Kakak susah banget diajarin kebiasaan baik untuk selalu tutup mulut, dia mah setiap saat mangap, sampai kadang maminya kehabisan kesabaran, lalu mengingatkan kondisi giginya yang ompong, dan ternyata bikin dia minder.
Hadeehh, susah amat memang ya jadi ibu, serba salah, hahaha.
Memilih Dokter Gigi Anak di Surabaya
Mengapa sih lama amat baru mengunjungi dokter gigi anak lagi?
Ya karena duitnya woiii, hahaha.
Dokter gigi anak itu, beda kayak dokter gigi biasa, rate nya juga sudah pasti jauh lebih mahal, karena apa yang mereka lakukan, lebih dari yang dokter gigi biasa lakukan.
Sependek pengalaman saya yang memang nggak terlalu banyak berurusan dengan dokter gigi, dokter gigi anak itu jauh lebih memahami kondisi psikologis anak, sehingga anak nggak takut atau bahkan trauma ke dokter gigi.
Jadinya, bahkan beberapa dokter gigi anak tuh melayani pasiennya dengan lamaaaa banget, hahaha.
Salah satunya drg Dian Ayu, yang dulunya berpraktik di Gayungsari Surabaya.
Sebenarnya saya cocok sama drg Dian, tapi nggak lama kemudian dia buka praktik sendiri, yang sayangnya tempat praktiknya agak sulit saya kuasai jalanannya, karena saya sendiri yang mengantar si Kakak ke dokter gigi, naik motor pula, hahaha.
Akhirnya, saya putuskan cari dokter gigi anak lainnya, carinya lewat instagram.
Ada sih beberapa dokter gigi anak yang terlihat ramah dan direkomendasikan beberapa orang, entah beneran atau sponsored *eh, hahaha.
Namun, entah mengapa saya langsung tertarik sama seorang dokter gigi anak, yang punya akun instagram sendiri, dan dia begitu ramah membalas pertanyaan saya.
Mirip-mirip drg Dian juga sih, sama-sama ramahnya.
Setelah itu, saya mulai memeta-metakan beberapa dokter gigi anak, bahkan sempat tertarik mau datang ke klinik dokter gigi biasa aja yang dekat daerah Taman Sidoarjo ini.
Tapi, karena respon dari adminnya cuek, jadilah saya memantapkan diri untuk mencoba konsultasi dengan dokter yang saya dapat dari instagram tersebut, yaitu drg. Muthyah Ardhani, Sp.KGA.
Si dokter praktiknya lumayan jauh sodara, di daerah Prapen Surabaya sana.
Tepatnya di Jl. Prapen Indah No.J8 Surabaya.
Sementara kami tinggal di daerah Taman, Sidoarjo, hahaha.
Ke sana naik motor pula, biar irit wakakakaka.
Ya gimana dong ya, meski daerah Prapen itu jauh, tapi saya familier ama daerah tersebut, sering dilewatin, jadi cari alamatnya lebih mudah.
Beda dengan tempat praktik drg. Dian, saya jarang banget lewat daerah sana, dan udah parno duluan, sebelum beraksi, hahaha.
(Karena kenyataannya, saya tuh aslinya takut banget naik motor, apalagi boncengin anak-anak, tapi butuh sih, kalau naik taksi online, mihil, hiks!)
Dan tahu nggak sih, abis itu ujung-ujungnya berangkat ke Prapen naik taksi online, wakakakaka.
Daftar Jadi Pasien dan Berkunjung ke Dokter Gigi Anak Surabaya
Setelah mantap menjatuhkan pilihan akan berkonsultasi dengan drg. Muthyah, saya pun mencari cara untuk daftar jadi pasien si dokter gigi anak tersebut.
Karena branding si dokter memang baik ya, jadi saya bisa liat cara daftar untuk konsultasi dengan drg. Muthyah di akunnya.
Dan karena zaman semakin canggih, ditambah masih pandemi, saya lalu mendaftar dengan cara mengisi formulir yang pertanyaannya lumayan banyak, hahaha.
Tapi saya mengerti sih ya, ini masih pandemi dong ya, dan para dokter gigi tuh kudu berhadapan dengan mulut orang, which is kita tau banget kalau droplet adalah sesuatu yang paling ditakuti di masa Covid ini, hihihi.
So begitulah, pertanyaannya panjang, tentang riwayat perjalanan pasien maupun orang serumah, riwayat sakit pasien atau keluarganya di rumah.
Sampai akhirnya isi data diri dan menunggu di hubungi.
Alhamdulillah nggak terlalu lama, admin sang dokter menghubungi saya melalui WA, dan janjian waktu yang paling pas buat berkunjung.
Karena si Kakak waktu itu sekolah, saya pilih hari Sabtu aja, dan ternyata hari Sabtu sang dokter bisa melayani kami di pukul 3 sore.
Sayangnya, pas waktunya tiba, lah kok hujan badai, sampai kami mengalami drama kehujanan dan basah kuyup dong, hahaha.
Untungnya sang dokter berbaik hati bisa me-reschedulle jadwal kami untuk pindah ke pukul 6 sore.
Lalu begitulah, kami akhirnya gagal naik motor ke Prapen, dan memilih naik taksi online, hahaha.
Untuk cerita konsultasinya, tindakan apa aja yang di dapatkan, berapa biayanya, bakalan saya bahas di postingan selanjutnya ya.
Tips Memilih Dokter Gigi Anak Terpercaya di Surabaya A La Rey
Sebelum mengakhiri cerita tentang memilih dokter anak di Surabaya ini, saya jadi pengen berbagi tips, yang mungkin saja bermanfaat buat parents lainnya, dalam menangani masalah gigi anak.
Yaitu gimana sih cara kita untuk menentukan atau memilih dokter gigi anak, yang cocok dan tepat untuk si kecil?
Secara kan, di Surabaya sendiri, udah banyak banget dokter gigi anak yang berseliweran di mana-mana, ada yang buka praktik sendiri, bersama, hingga praktik di rumah sakit.
Kalau menurut saya, cara memilih dokter gigi anak yang terpercaya adalah:
1. Cari rekomendasi keluarga atau teman
Iya, ini mah cara paling aman ya, jadi kalau punya keluarga atau teman yang udah pernah ke dokter gigi anak sebelumnya, mending tanya langsung deh, recomended nggak dokter gigi anak yang dia datangi?
Kalau tanya langsung kan lebih puas dengarnya, dan lebih mudah memutuskan milih dokter gigi anak yang direkomendasikan.
2. Cari di internet atau media sosial
Cara kedua adalah dengan nyari di internet, entah dengan cara googling, atau melalui media sosial, seperti instagram yang paling banyak dijadikan tempat branding bagi semua profesi, saat ini.
Parents bisa mencarinya melalui ketik username dokter gigi anak Surabaya, atau melalui hastag yang ada, misal #Doktergigianaksurabaya
Kalau saya kemaren, menemukan drg. Muthyah melalui hastag #Doktergigianaksurabaya.
3. Cari rekomendasi atau berdasarkan testimoni pasiennya
Kalau udah menemukan dokter gigi anak yang sesuai kriteria harapan masing-masing, akan lebih baik kalau kita cari tahu rekomendasi dokter gigi anak tersebut, melalui testimoni pasiennya.
Bisa dengan googling, memakai kata kunci nama dokter tersebut, ataupun melihat postingan orang tua lain yang menge-tag akun sang dokter.
4. Cari yang lebih banyak informasinya di internet
Dokter gigi anak itu memang hanya mengurusin mulut anak-anak, tapi itu juga krusial loh, kalau kita nemu dokter yang nggak cocok, malah bikin anak trauma dan takut ke dokter gigi seumur hidupnya.
Nah, karenanya mencari tahu informasi sang dokter itu penting buat saya.
Bisa cari di google atau mesin pencarian lainnya.
Ataupun melalui media sosial.
Kemaren, ketika saya masih galau menentukan dokter gigi yang ingin didatangi, saya sempat membaca testimoni beberapa ibu-ibu di kolom komentar sebuah postingan, di mana banyak ibu yang memberikan testimoni ada dokter gigi yang bermasalah dengan orang tua pasien, karena anaknya merasa dikasarin.
Meskipun saya nggak langsung percaya berita demikian, tapi dengan adanya testimoni demikian, mending saya pilih yang catatan testimoninya bersih dari masalah deh, hehehe.
Karena selain itu krusial buat anak, pun juga dokter gigi anak itu rate-nya lebih mahal sih hahaha.
5. Pastikan rate-nya sesuai budget kita
Nah ini yang paling penting, namun juga paling sulit kita dapatkan, makanya setiap kali ke dokter, saya selalu menuliskan secara lengkap biaya yang saya keluarkan, biar bisa membantu parents lainnya yang bingung.
Karena sebagai parents, kita kan harus memastikan, isi rekening kita cukup nggak buat bayar rate si dokter, hehehe.
Demikianlah cerita pengalaman saya dalam memilih dokter gigi anak untuk kedua kalinya.
Kali ini memang lebih galau sih, beda ketika saya ketemu drg. Dian dulunya, di mana saya juga baru ngeh, kalau ternyata dokter gigi itu ada yang buat spesialis anak, hahaha.
Kalau parents lainnya gimana?
Ada yang pernah ke dokter gigi anak juga?
Share yuk pengalamannya :)
Waah lengkap sekali ulasannya, saya ikut menyimak aja😊
ReplyDeleteterima kasih :)
DeleteKlo dentist anak ini ngga bisa lewat BPjs ya mba?
ReplyDeleteMemamg apa² yg berkaitan dgn kesehatan anak (biasanya) mihiiill ya mba.
Duluu bgt, thn 2009, anakku masih 3 thn konsul ke dokter SpA tumbuh kembang. Kirain bayar 100K.... Ternyataaa....600K thn segitu lho.
Apalagi dokgi anak jaman now. Penisiriinn brp euy rate blio.
hehehehe, ga bisa Mba, kan dia spesialis, kalau ga salah spesialis nggak ditanggung BPJS ya, kecuali yang urgent-urgent aja :D
DeleteDuh kalau tumbuh kembang mah emang mihil, terlebih di zaman sekarang psikolog itu naik pamor :D
Bener nih mama Rey, cari dokter gigi anak saat pandemi gampang2 susah ya..soalnya klo untuk anak2 kan selain keamanan dari sebaran virus yg hrs diperhatikan juga drg. nya emang harus nyaman ke pendamping pasien dan pasien ya layanannya..
ReplyDeleteNah iya banget, juga harus cari yang sabar, biar anak nggak trauma ke dokter gigi :D
DeleteHai mom salam kenal ya aku Dennise Sihombing.Tips yang mom berikan dalam memilih dokter gigi anak juga aku terapkan. Di Depok, ada drg.Hence. Ini hasil rekomendasi saudara yang seluruh keluarga memakai jasa beliau. Dokternya humble, berpengalaman dan sabar.Terbukti ketika anakku giginya bermasalah, gak cengeng hingga selesai tindakan
ReplyDeleteWah kalau rekomendasi saudara malah lebih enak ya :D
Deleteiya banget, yang terbaik memang sedini mungkin ke dokter gigi
ReplyDeletetapi gak mudah, apalagi 2 tahun kemarin kita mengalami pandemi
saya membawa anak2 ke dokter gigi sejak mereka balita
tapi selalu ada accident yang membuat rencana jadi kacau balau
Seram ke dokter gigi tapi kalau diperkenalkan dan dokter ramah maka anak tidak takut lihat alat
ReplyDeleteSakit gigi itu nggak enak, semua anggota badan lain rasanya ikutan nyut-nyutan, bahkan orang lain senyum aja, yg sakit gigi malah sebel, hahaha. Pengalaman sakit gigi dr kecil krn malas sikat gigi dan doyan permen dulunya, mana dokter gigi hanya ada di kota, hiks.
ReplyDeleteSekarang dokter gigi anak sudah banyak dan pada bikin anak nyaman, secara peralatan dokter gigi kan bikin agak gimana kalau dilihat.
Jagoanku paling gede dulu juga giginya sempat ga rata tumbuhnya. Terus dengan rajin2 berusaha rapiin sendiri, alhamdulillah dua tahun kemudian udah rapi jali.
ReplyDeleteMasalah gigi ompong, tumbuh gigi baru tidak beraturan, itu juga jadi permasalahan yang anak saya hadapi saat ini. Malah kami tidak ada dokter gigi yg dekat. Di puskesmas aja jarang ada. Kemarin ikut konsul dari teledentistry nya sebuah pasta gigi. Banyak masukan dan bagaimana cara mengatasi awal. Ya lumayan daripada gak tahu harus bagaimana. Paling tidak sudah mendapat masukan dari dokter ahlinya
ReplyDeleteMembaca artikel ini jadi ingat gigi anakku yang agak kurang rapi sedikit, jadi yang bagus anak di bawa ke spesialis gigi ya mbak ceki² dulu aah di Jakarta Timur spesialis gigi mana yang bagus😁
ReplyDeletesakit gigi g enak, nyerinya buat pusing. Pengalaman dahulu pernah sakit gigi, maka rajin jaga kesehatan gigi menjadi penopang deteksi dini dan perawatan gigi secara terjadual. Beberapa kiatnya sesuai kondisi, bisa menggunakan jejring informasi, kenalan referensi teman dokter gigi dan semacamnya.
ReplyDeletePemilihan dokter gigi untuk anak ini memang harus tepat ya mba, anak-anak kan mau yang nyaman juga dan agar tidak takut saat mau dicek giginya.
ReplyDeleteLewat pengalaman yang sudah ke dokter gigi, jadi rekomendasi lebih akurat menurut daku, selain ceki-ceki profilnya. Sehingga bisa ada persiapan dan terasa nyaman saat konsultasi di mulai ya
ReplyDeleteBeberapa bulan yg lalu aku juga habis bawa anakku ke dr gigi. Masalah gigi ternyata krusial ya. Nggak cukup sekali datang langsung selesai. Aku sampai tiga kali kontrol baru beres.
ReplyDeletepilihan dokter gigi emang cocok-cocokkan ya, kalau aku cari dokter yang bisa memberikan saran yang aku rasa cocok.
ReplyDeleteMemang gak gampang ya urusan perawatan gigi ini. Jangan sampai gegara sekali trauma ke dokter gigi, anak akhirnya gak mau lagi datang. Biayanya pun tak murah apalagi tidak setiap biaya ke dokter gigi tercover asuransi kantor.
ReplyDeletePenting banget ke dokter gigi sejak dini. Jangan sampai gigi rusak dan mengganggu kesehatan serta penampilan
ReplyDeleteBeberapa bulan yang lalu aq juga sakit gigi gegara gigi berlubang tapi mau ke dokter gigi masih takut, soalnya mikir keamanan dan kebersihan alat yang dipakai. Alhamdulillah setelah pandemi mereda aq langsung cabut gigi di klinik langganan. Sekarang udah nggak pernah sakit lagi kak
ReplyDeleteSaya kira cuma di lagu-lagu anak-anak semacam Little Angel yang menampakkan dokter gigi khusus anak. Ternyata memang ada dan beda dengan dokter gigi dewasa. Bisa dimaklumi kalau mereka pastinya juga belajar psikologi anak.
ReplyDeleteDuh baca bagian si Kakak jatuh dan mulut menghantam lantai aja saya merasa ngilu mbak, apalagi mbak sebagai ibunya ngadepin kondisi saat itu ya.
ReplyDeleteBaca ini saya jadi pengen juga nih cari dokter gigi anak di Malang, kali aja bisa ketemu yang kayak dokter Muthyah itu, biar anak nggak parno dan trauma ke dokter gigi
Terimakasih atas ulasanny mams, saya sebagai admin drg muthya secara nggak sengaja membaca blog ini dan ikut terharu. Sehat selalu buat kak Darrel dan keluarga yaaa 💖🥰
ReplyDeleteWah, prapen dekat banget sama kantor saya nih mbak. Tapi sayang khusus buat anak-anak ya. Tapi rekomendasi banget nih misal teman saya ada yang butuh dokter gigi buat anaknya
ReplyDelete