Arti Wonder Woman yang Kadang Menjebak Seorang Ibu

Konten [Tampil]

Arti wonder woman yang merupakan sebuah karakter perempuan superhero fiktif, yang ada di buku komik Amerika Serikat, terbitan DC Comics ini, kadang memang menjebak seorang ibu.

Dan melalui Parenting By Rey ini, saya ingin berbagi opini tentang bagaimana salah kaprah zaman sekarang, memandang seorang ibu layaknya wonder woman, tanpa mereka sadari, kalau itu terpaksa dan seringnya menyiksa jiwa raga sang ibu.

Arti Wonder Woman dan Sifatnya

Pada dasarnya, ada beberapa pendapat, tentang sifat seorang Wonder Woman yang dalam buku komik dijelaskan bahwa dia punya beberapa kekuatan yang didapatkan dari Dewa-Dewa Olimpus, saat Wonder Woman keluar dari pulau tempat tinggal para Amazon.

Dalam dunia nyata, para ibu yang digambarkan sebagai Wonder Woman itu, merupakan para ibu yang bisa meng-handle semua pekerjaan rumah dan anak-anak, di mana dalam kata umumnya bisa disebut ibu yang sukses dalam segala hal, baik di karir maupun dalam status lainnya, sebagai ibu dan istri. 

Banyak yang berpendapat, kalau seorang ibu harus punya penghasilan sendiri, harus punya masa depannya sendiri, karena masa depan kita nggak tahu.

Dan bergantung sepenuhnya hanya pada suami adalah sebuah keputusan yang salah dan bodoh.

Hmmm...

Menurut beberapa orang, sifat wanita yang punya arti sebagai Wonder Woman adalah:

1. Dapat mengerjakan banyak hal sekaligus atau multitasking

Banyak yang menganggap, kalau perempuan atau ibu khususnya, merupakan mahluk yang multitasking yang konon dianugerahi kemampuan untuk melakukan banyak hal sekaligus. 

Jadi, sosok wonder woman pada seorang ibu adalah, yang bisa mengerjakan pekerjaan rumah, mengurus anak, bahkan tetap menghasilkan uang sekaligus, banyak orang yang menyebutnya Girl Power atau Ladies Power.

Benarkah? hmmm.

2. Dapat mengatasi masalahnya sendiri

Ini sih lebih wonder woman lagi ya, di mana anggapan atau bisa dikatakan harapan orang terhadap wanita khususnya ibu, yaitu bisa menutup diri selagi sedih.

Banyak yang berharap bahwa seorang wanita atau ibu boleh saja bersedih, tapi tidak menunjukannya di depan orang lain, karena paham cara mengontrol diri dengan baik.

3. Suka menolong siapapun

Seperti tokoh Wonder Woman yang memang suka menolong orang lemah, seperti itu juga harapan banyak orang kepada seorang ibu dan menganggapnya Wonder Woman. 

4. Punya mental yang kuat

Seorang Wonder Woman harus punya mental yang kuat, tak mudah jatuh hanya karena hal-hal kecil seperti omongan orang.

5. Selalu menebarkan energi positif 

Seorang wanita diharapkan menjadi Wonder Woman dengan selalu memiliki energi baik dalam dirinya, dan menebarkan aura dan energi positif kepada dirinya maupun sekitarnya.

Arti Wonder Woman dan Feminisme yang Kadang Kebablasan

Begitu banyak ya harapan banyak orang kepada wanita, khususnya ibu.

Menjadi sosok Wonder Woman, yang sebenarnya kadang jadi kebablasan.

Saya pernah menuliskan hal ini di blog reyneraea.com, di mana kala itu saya menyingggung tentang emansipasi yang kebablasan.

Hal itu disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah ketika banyak lelaki atau yang berstatus suami, yang entah mungkin merasa kesal ketika melihat banyak wanita yang mungkin lebih sukses bahkan menjadi atasan bagi para lelaki.

Lalu, mungkin istrinya pun sangat mandiri secara finansial, seakan nggak butuh lagi kebutuhan dari suami, karena istri bisa punya keuangan sendiri, dan bisa membeli apapun yang dia mau, sendiri.

Lalu, para suami, yang kebanyakan memang lelaki dikaruniai kodrat perasaan sebagai pemimpin, merasa harga dirinya terluka, dengan tak lagi dibutuhkan.

Yang lebih parah lagi, kalau sudahlah sang istri bisa menghasilkan uang sendiri, dia juga begitu hebat bisa meng-handle semua pekerjaan dan masalah di rumah.

Lalu lama-lama, sang suami berubah, dari yang merasa nggak dibutuhkan, jadi merasa sangat keenakan, karena nggak ada lagi penyemangat hidup untuk bekerja lebih baik lagi.

Ya buat apa kan? Orang istrinya bisa cari uang sendiri.

Orang istrinya juga sigap banget setiap saat.

Nggak ada suamipun, istri tetap hebat melakukan semuanya seorang diri, layaknya wonder woman yang konon digambarkan sebagai sosok wanita yang kuat.

Arti Wonder Woman dan Realita yang Sebenarnya 

Lalu, benarkah seorang ibu bisa menjadi seorang Wonder Woman karena memang diciptakan seperti itu? Saya rasa anggapan itu salah.

Yang terjadi dalam realita adalah, banyak ibu yang terpaksa menjadi seperti arti Wonder Woman, karena dipaksa kondisi.

Ibu yang harus multitasking misalnya, tidak semua ibu bisa multitasking untuk semua hal di dunia ini.

Dalam beberapa pekerjaan, mungkin bisa, meski udah bisa ditebak kalau hasilnya bakalan nggak sama dengan ketika bekerja dengan fokus.

Kenyataannya, di zaman sekarang, banyak ibu yang terpaksa melampaui batasnya dengan dipaksa harus bisa multitasking untuk semua hal.

Seperti yang saya lakukan, harus bisa menulis di blog, sambil meladenin anak-anak yang nanya mulu, sesekali si Adik minta ditemanin pipis atau pup, sampai-sampai otak saya kadang terasa panas, saking di-switch ke sana ke mari dalam waktu yang sangat berdekatan.

Atau seorang ibu diharapkan jadi seperti Wonder Woman dengan cara bisa mengatasi masalahnya sendiri. Tidak ya!

Kenyataannya ibu juga manusia biasa yang kadang nggak sanggup mengatasi masalahnya sendiri, terlebih jika seorang ibu dipaksa menjadi seperti Wonder Woman yang serba bisa, kuat dan sempurna.

Yang ada malah tercipta super hero baru, yaitu Harley Quinn, hahaha.
Saking si ibu malah jadi depresi.

Demikian juga dengan harapan banyak orang terhadap seorang ibu untuk menjadi seperti arti Wonder Woman yaitu suka menolong, punya mental kuat dan selalu punya aura positif.

Bagus sih, positif juga.

Tapi kadang malah jadi toxic positivity yang menjebak ibu harus sempurna.

Padahal mah, ibu juga manusia biasa, yang bisa lelah, yang bisa merasa down, merasa stres bahkan depresi oleh kehidupan yang kadang jarang memihaknya.

Jadi, jangan paksa dirimu menjadi seperti arti Wonder Woman ya moms!

Kau berhak mengeluh kalau capek tapi tak diperbolehkan kondisi untuk berhenti.

Kau juga berhak untuk mengakui kalau tidak sanggup mengerjakan semuanya seorang diri, mengurus anak dengan baik, mengurus rumah dengan baik, bahkan dituntut pula harus punya penghasilan sendiri.

Nggak ya, moms!

Lalu, gimana kalau bergantung suami dan besok-besok suami pergi?

Bagaimana kalau dibalik?

Gimana kalau kita sebagai Moms duluan yang pergi?

Demikianlah, semoga kita para moms tak lagi memaksakan diri untuk memenuhi tuntutan umum, agar menjadi seperti arti Wonder Woman.

Sidoarjo, 06 Juli 2022

#RabuParenting

Sumber: opini pribadi

Gambar: Canva edit by Rey