Kakak Darrell Kembali Sekolah Online Karena Kelasnya Lock Down
Konten [Tampil]
Siswa yang tidak disebutkan namanya tersebut, kebetulan sempat masuk di hari Jumat minggu sebelumnya, yang tentu saja akhirnya kontak erat dengan banyak teman-teman sekelasnya, termasuk si Kakak.
Jadilah sekolah memutuskan, agar khusus kelas si Kakak, terpaksa harus menjalani sekolah online selama semingguan. Kelas mereka akan masuk secara normal setelah lock down dan anak-anak yang sehat aja yang boleh masuk ketika itu.
Si Kakak Kembali Drop, Demam Tinggi Selama 2 Harian
Akhir-akhir ini memang si Kakak sering ngedrop, pulang sekolah sering banget terhuyun-huyung.
Sepertinya si Kakak Darrell memang berjuang keras beradaptasi lagi dengan sekolah full day, di mana pukul 6 pagi berangkat, pulang sampai di rumah pukul 5 sore.
Saya sampai harus memberikan saku berupa uang saku sekaligus bekal jajan, biar si Kakak nggak drop karena kelaparan.
Tapi, Senin kemaren sungguh bikin saya deg-degan parah sih.
Belum juga habis rasa shock dan muncul over thinking ketika membaca berita salah satu teman si Kakak positif covid, lah si Kakak dong di hari Senin mulai drop lagi, demam tinggi, hingga mual dan muntah berkali-kali.
Bukan main gundahnya hati, udah over thinking takut tertular Covid.
Segera tempat tidurnya saya pisah dari adiknya, meski jadinya percuma sih, karena adiknya selalu aja ndusel ke kakaknya.
Lebih gundah lagi, karena sayapun belum pulih benar, masih demam dan sakit kepala, karena tertular flu dari si Adik.
Jadilah berbagai rasa over thinking, bercampur rasa kesal, sedih dan segalanya menyatu di hati, karena tak ada tempat mengadu, tak ada juga yang mau memberikan empati dan pertolongan, biarpun sebenarnya anak-anak punya banyak keluarga, baik bude maupun eyang di kota yang sama.
Karena demam tersebut juga, akhirnya si Kakak nggak bisa ikutan kelas online, dia melewatkan berbagai acara di kelasnya.
Mulai dari peringatan manasik haji anak SD, hingga keesokan harinya teman-temannya belajar stratch yang mulai disukai si Kakak.
Untungnya, menjelang Selasa sore, demamnya berangsur turun, meski masih juga mulai.
Yang bikin khawatir juga, selain demam dan mual, kuku-kuku kaki dan tangan si Kakak pun terkelupas, sedih dan takut banget aslinya, takut si Kakak punya penyakit yang serius, huhuhu.
Tapi, saya nggak bisa berbuat banyak sih, belum juga diajak ke dokter, karena beneran pas lagi bokek, sementara papinya juga nggak terlalu menghiraukan berita anak-anak sakit, hiks.
Si Kakak akhirnya kembali membaik, ketika di hari Rabu, dan memaksa ikut upacara 17 Agustus meski virtual, dan meski juga maminya nggak sempat mendokumentasikan seperti tugas dari kelasnya, karena mami juga selalu pusing dan mual, khususnya di pagi hari.
Sekolah yang Tegas dan Wali Murid yang Galau
Karena pemberitahuan mepet itu, berakibat 4 orang teman sekelas si Kakak, terpaksa masuk sekolah, karena ortunya telat liat informasi di WAG.
Namun, tetap saja buat saya itu adalah sebuah keputusan yang baik, demi melindungi anak-anak lainnya.
Meskipun ketika liat grup, sepertinya cuman si Kakak yang jadinya demam dan drop setelah pengumuman ada yang kena covid, dan jujur saya jadi curiga si Kakak tertular. Namun ternyata anak-anak lain tetap sehat dan semangat meski menjalani kembali sekolah online di rumah.
Di tengah hal tersebut, ada juga beberapa wali murid yang galau, karena kelas anak-anak kok ya pas banget di lock down ketika di minggu yang penuh makna, yaitu minggu 17 Agustus dirayakan.
Beberapa wali murid bahkan tidak mengenal lelah melakukan negosiasi agar anak-anak bisa segera masuk lagi, nggak perlu menunggu seminggu.
Alasannya, wali murid menilai lock down tersebut sia-sia, karena toh guru kelas anak-anak tetap masuk sekolah.
Syukurlah, meski ditengah gencatan para wali yang memaksa anak-anak bisa masuk lebih cepat, sekolah tetap tegas dan memutuskan anak-anak hanya boleh masuk kembali di hari Senin nanti.
Kalau saya sih setuju banget jika anak-anak masuk Senin nanti, mengingat si kakak juga masih belum terlalu pulih bener.
Penutup
Anak-anak memang baru saja memasuki masa sekolah offline secara penuh alias 100% sekolah tatap muka kembali.
Namun, yang harus kita waspadai adalah, virus Covid-19 ini belum sepenuhnya hilang ya Parents. Karenanya, wajib banget bagi kita untuk selalu waspada, tak kenal lelah mengingatkan anak-anak untuk tetap patuh prokes.
Dan tentu saja, baik wali murid maupun sekolah, harus sama-sama tanggap, ketika ada 1 anak yang teridentifikasi positif Covid-19, sebaiknya sih segera beritahu sekolah, agar sekolah bisa mengeluarkan keputusan yang bertujuan melindungi semua siswa yang ada.
Dan demikianlah, cerita tentang kakak Darrell yang kembali sekolah online karena kelasnya lock down paska dikabarkan seorang siswa positif Covid-19
Sidoarjo, 17 Agustus 2022
Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: Canva dan dokumen pribadi
Post a Comment for "Kakak Darrell Kembali Sekolah Online Karena Kelasnya Lock Down"
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)