Penyebab Suami Selingkuh dan Cara Mengatasinya Sebelum Terlambat
Konten [Tampil]
Namun di Parenting By Rey kali ini, saya ingin membahas salah satu penyebabnya aja dulu, jangan banyak-banyak, entar overthinking sendiri, dan nggak ada solusinya sama sekali, ye kan? hahaha.
Kasus-Kasus 'Menggemaskan' Dari Masalah Suami Selingkuh
Masalah suami selingkuh kali ini, saya batasi 1 penyebab aja, dan juga dalam kasus yang lumayan 'menggemaskan' ya.
Bukan gemas karena kek bayi gitu, tapi gemas karena pengen di-cipok nggak sih suaminya, pake obeng tapinya, wakakakak.
Kasus contoh 1 :
Si Bambang dan Esmelarda adalah pasangan suami istri yang sangat harmonis.
Mereka telah menikah selama hampir 5 tahunan, dan telah dikaruniai sepasang anak yang sholeh dan sholeha.
Bambang adalah seorang ASN yang jabatannya sudah lumayan, cukuplah untuk membiayai keluarga kecilnya yang harmonis.
Mereka juga sudah punya rumah yang meski sederhana, tapi cukup nyaman lah.
Untuk kendaraan, mereka punya 2 motor yang cukup untuk mobilitas ke mana-mana.
Esmelarda adalah seorang ibu rumah tangga yang sangat pandai mengelola rumah tangga dengan baik. Telaten mengurus dan melayani sang suami, mengurus anak-anak tercinta mereka, mengurus rumah sehingga nyaman untuk ditinggali, termasuk pandai memasak makanan yang enak dan bergizi, juga dilengkapi dia sangat pandai manajemen keuangan keluarga.
Bukan hanya itu, Esmelarda juga rajin merawat dirinya, sehingga meski dia seorang ibu rumah tangga dengan pekerjaan segambreng, tapi tetap berpenampilan cantik, rapi, wangi dan terawat.
Intinya, Esmelarda adalah gambaran paket wanita sempurna untuk para suami deh.
Dan itu memang terjadi bukan asal aja, namun karena beruntung punya suami si Bambang, yang bertanggung jawab penuh terhadap keluarga, dan sering memanjakan sang istri dengan pujian-pujian yang meski sederhana tapi romantis.
Kehidupan kedua sejoli suami istri ini, bagaikan impian semua pasangan suami istri.
Rukun, tentram, damai, (terlihat) saling mencintai.
Sampai suatu hari, semuanya berubah, ketika Esmelarda secara tidak sengaja melihat notif chat sang suami yang mencurigakan.
"Yang, kok lama ya liburnya, kangen tauk!"
Wow!
Bagai petir menyambar, Esmelarda membaca semua pesan dari nomor yang tanpa nama tersebut.
Karena penasaran, nomor tersebut di save, lalu dengan kekuatan interograsi emak-emak, terkuatlah kalau ternyata si pemilik nomor tersebut adalah teman kantor sang suami, dan diketahui lagi, kalau ternyata sang suami telah lama menjalin hubungan istimewa dengan si temannya tersebut.
Bahkan hubungan mereka, udah terlihat jauh, karena sudah berkali-kali keluar kota bareng.
Esmelarda lalu meradang dan menangis pilu!
"APA KURANG DAN SALAHKU?!?!"
Pemirsah juga gemas pengen nabok si Bambang, sambil berseru,
"Dasar laki nggak tahu diuntung, apa kurangnya istri sebaik dan seperhatian Esmelarda hah? di zaman sekarang, emangnya gampang cari tipe istri setia dan perhatian kayak dia?!?!!"
Note: Maapkeun yang punya nama Bambang yak, wakakakak
Kasus contoh 2 :
Si Gori Gori adalah lelaki yang lembut, sabar, penuh tanggung jawab.
Ketika belum menikah, beberapa kali dia sering banget berkunjung ke rumah sang pujaan hati, si cantik Rub aka Rubiyah.
Ketika di rumah orang tua si Rub, Gori Gori selalu tampil sopan dan ramah, dia juga tak pernah sungkan dan malu membantu pekerjaan rumah di sana.
Mencuci piring, menyapu lantai, sampai mengepelpun dia lakukan.
Kebayang dong ya, ada laki tampan yang lembut dan sabar, rajin bantuin kerjaan di rumah pula.
Bukan cuman si Rub yang keplek-keplek, orang tua Rub dan keluarga besarnya juga jatuh cinta juga.
Singkat cerita, mereka lalu menikah.
Keduanya bahagia sangat.
Terlebih Gori Gori telah menyediakan rumah idaman, meski sederhana, untuk ditinggali bersama sang istri setelah menikah.
Awal-awal pernikahan, semua terasa indah, terutama buat dirasakan si Rub, istrinya yang cantik.
Sang suami begitu memanjakannya, selalu membantunya untuk pekerjaan di rumah.
Memenuhi semua kebutuhan istrinya, sehingga meski Rub terpaksa jadi IRT karena permintaan Gori Gori, Rub tidak pernah merasa kesepian dan bosan di rumah.
Sayangnya, menjelang setahun pernikahan, Gori Gori terlihat mulai berubah.
Dia jadi sering uring-uringan ketika di rumah, selalu ngedumel ketika pulang kantor, rumah kek kapal pecah karena sang istri masih nge drakor dengan alasan lagi bosan.
Gori Gori juga mulai sering menyuruh Rub untuk melakukan ini itu, baik itu minta dimasakin, minta rumah dibersihin.
Intinya, berubah banget dari awal menikah yang dulunya manis banget, jadi suami diktator dan patriarkis banget menganggap istri wajib melakukan semua kerjaan rumah.
Namun, masih ada sisi manis dari si Gori Gori, di mana ketika Rub mau mengerjakan semua kerjaan rumah, dia pasti aka berubah jadi manis, sering membawakan hadiah kejutan buat sang istri dan semacamnya.
Sayangnya, karena Rub udah terbiasa dimanjakan oleh Gori Gori, dan memang dia anti patriarkis, jadinya mereka sering bertengkar karena masalah kerjaan rumah dan semacamnya itu.
Sampai akhirnya Rub hamil, dan memilih nggak mau menyentuh pekerjaan rumah sama sekali.
Gori Gori awalnya mencoba memahami, namun ternyata sampai melahirkan, dan anak mulai lebih tumbuh besarpun, Rub makin malas mengerjakan pekerjaan rumah, termasuk melayani suaminya.
Sebenarnya mereka punya seorang ART yang datang siang hari juga.
Juga setiap weekday, sang anak dititipkan di daycare meski cuman beberapa jam saja.
Suaminya yang kesal, jadi jarang di rumah, banyak di kantor.
Sampai akhirnya terkuak, ternyata si suami sudah menikah siri lagi, dengan seorang kliennya.
Bukan main amarah si Rub, dasar lelaki patriarkis.
Menganggap istri adalah budak, lalu menyelingkuhinya.
Pemirsah juga kesal banget, pengen sunat laki patriarkis gitu.
Padahal rumah udah lumayan rapi loh, makanan juga selalu tersaji meski dari catering.
Apalagi yang kurang?
Note: Maapkeun yang punya nama Rubiyah yak, wakakakak
Penyebab Suami Selingkuh Dari Kasus-Kasus 'Menggemaskan'
Gimana ceritanya?
Familier banget kan? hahaha.
Kisah ini, mungkin ada di Indosiar, tapi nyata di kehidupan suami istri loh.
Saya bahkan tau banget kisah nyata yang kasus 1 di atas, bahkan masih sodara juga yang ngalamin.
Istrinya tuh, gambaran wanita paket lengkap.
Dia selalu bangun subuh, dan yang pertama dia lakukan adalah, mandi yang bersih, lalu dandan.
Iya, dandan sodarah!
Berasa mau ke mall atau hangout gitu.
Pake foundie, bedak, lipen, maskara, alis dan wewangian yang harum banget.
Pokoknya, meski dia IRT, dan suaminya kerja di luar.
Tapi penampilannya nggak kalah dari wanita kerja kantoran di luar sono
Setelah dandan lengkap, pake baju seksi yang tali-tali gitu loh, dia segera ke dapur, masakin sarapan enak dan lengkap buat sang suami.
Setelah itu baru deh dia bangunin suaminya dengan kasih sayang, disuruh mandi, disiapin seragamnya, lalu ditemani sarapan.
Kurang lengkap apa lagi cobak?
Jarangggggg banget ada istri kek gitu kan sekarang? Termasuk si Rey, wakakakakaka.
Tapi apa yang terjadi?
Eh si suami pada akhirnya selingkuh dong, dan rela pensiun dini demi bisa menikahi selingkuhannya.
Ooooo eeemmm jiiiiii.
gemas banget liatnya!
Tapi, tahan dulu deh gemasnya.
Mari kita bertanya dulu.
Sebenarnya suami-suami kayak gitu, ada masalah apa sih dengan otaknya atau gen nya, sampai-sampai wanita spek bidadari pun di selingkuhi?
Oh ya, fyi...
Si suaminya yang selingkuh itu, bukan tipe tukang selingkuh loh, malahan mereka punya anak cewek yang sangat disayang sama si suami tersebut.
Tapi, kenapa kok bisa-bisanya setelah belasan tahun menikah, malah akhirnya si suami selingkuh, sampai tahap nekat pensiun dini biar bisa menikahi selingkuhannya?
Banyak mungkin ya teori ilmiah dan psikologi yang menjelaskan fenomena tersebut.
Tapi, saya baru saja mengenali sebuah teori yang saya renungkan memang benar-benar terjadi.
Jawabannya adalah, KARENA SAMA KAYAK ANAK KECIL, SEMUA MANUSIA DEWASA JUGA PUNYA BAHASA KASIH DOMINAN TERSENDIRI.
Hah?
Maksudnya gimana tuh?
Bisa baca dulu di postingan saya kemaren ya, tentang bahasa kasih sayang atau biasa disebut dr Aisah Dahlan, baterai kasih.
Untuk kasus nomor 1 tersebut, masalahnya adalah, salahnya sang istri men-charge baterai kasih sang suami yang salah.
Jadi, meski baterai tersebut di-charge lama banget, tetap nggak bisa mengaliri baterai yang lain, terutama baterai kasih utamanya.
Untuk kasus contoh 1, sang suami, si Bambang punya bahasa kasih pujian, di mana sang istri, Esmelarda luput mengenali bahasa kasih ini, padahal udah dikasih kode-kode atau clue, yaitu sang suami sering memujinya, apapun yang dia, istrinya lakukan.
Tapi, sang istri cuman tersipu bahagia, dan menikmati pujian serta waktu yang sering suaminya berikan untuknya.
Bahasa kasih istrinya adalah mungkin waktu kualitas bersama, asal sang suami selalu ada dan menghabiskan waktu bersama, dia udah merasa sangat dicintai.
Si Esmelarda membalas cinta suaminya, dengan melakukan apa yang bisa dia lakukan sebagai istri yang baik.
As we know kan ye, di masyarakat tuh selalu berkembang tips membuat suami nggak terpikat yang lain, yaitu istri harus memenuhi kebutuhan yang paling suami atau laki-laki butuhkan, yaitu perut dan hasrat sex-nya.
Di tambah si istri mungkin melihat ibunya, yang selalu melayani semua keluarga dengan baik, jadi ibu rumah tangga yang 'baik', jadi dia menganggap, dengan semua itu, sudah lebih dari cukup dia membalas cinta suaminya.
Nah, yang berbahaya adalah, ketika sang suami, bahasa kasihnya pujian, which is ini mudah banget dia dapatkan di luar sana, meski mungkin awalnya bercanda.
Mungkin ada atau bisa jadi sering kita temukan, rekan kerja memuji rekan lainnya ketika ketemu.
Entah pujian beneran, atau pujian jika ada maunya.
(Itu mah si Rey ya, dia selalu muji atasan-atasan dulunya, biar mudah dapetin tanda tangan, wakakakakka)
Nah, ketika suami tidak pernah mendapatkan pujian dari istrinya di rumah, sementara bahasa kasih utamanya adalah pujian atau kata dukungan.
Lalu tiba-tiba rekan kerjanya atau bawahannya atau siapapun di luar, iseng muji.
"Cieeehhhh, ganteng banget Pak Bambang hari ini!"
Kalimat candaan, bahkan mungkin basa basi tersebut, bakalan jadi kalimat berbahaya, semacam genderang menyeleweng mulai ditabuhkan.
Lalu tiba-tiba, istri yang sudah 'sempurna' di rumah, terlihat banyak salahnya, banyak kurangnya.
"Istri di rumah mah nggak pernah sama sekali mencintai suaminya, yang dia pedulikan cuman kesukaannya beberes rumah, urusin anak-anak!"
Bayangkan sodarah!
Istri udah kek babu di mata para feminis, semua dilakukan seorang diri, demi baktinya buat suami, eh dibilang 'MELAKUKAN KESENANGANNYA!'
Pengen terbang ke langit biru nggak sih dengarnya, lalu meluncur lewat pelangi sambil membawa busur nya si petir dan mencabuk mulut suami nggak tahu diri itu, wakakakakakak.
(kenapa pula, busur dijadikan cambuk ya, si Rey mulai kagak nyambung, wakakakakak)
Ini juga pernah saya rasakan, waktu dulu masih punya suami yang awalnya manis, tiba-tiba dia sibuk chat perempuan lain, para mantannya, dan mencoba memulai hubungan dengan mereka.
Waktu itu, perasaan saya berkecamuk, antara sedih dan marah.
Keknya banyakan marahnya deh, hahaha.
Marah, karena saya menganggap,
"Coba kau lihat, apakah kurangku, yang setia mendampingimu, di saat kau bokek sejak awal sampai tak berujung itu!"
Ngomongnya sambil nyanyi aja, biar menetralisir sakit hati muncul kembali, hahahaha.
Iya, saya marah, karena merasa dibalas dengan dusta, kek lagunya Audy (eh pada tahu lagunya Audy kan? itu lagunya bagus-bagus dong.
(woeeee, Rey! fokus!)
Bukan hanya itu, ketika dulu sering banget kami berantem dan si papinya anak-anak itu bilang,
"Iya, itu kan maumu, pengen pisah, kamu nggak pernah lagi cinta sama aku!"
Ooooo eeeemmm jiiii...
What do you call this?
Hidup susah di negeri orang, ortu dan keluarganya tak pernah benar-benar menerima saya dengan lapang.
Dia bokek dari awal sampai akhir.
Dia bikin saya pengen gantung diri gegara terlilit hutang sampai hampir ratusan juta.
Sampai akhirnya dia pelit mau atur uangnya sendiri, dan cuman kasih seiprit dua iprit ke saya yang tentu saja nggak cukup sama sekali buat kebutuhan hidup, dan tentunya membuat saya jungkir balik sampai sampir koit cari duit sampai pagi, padahal paginya anak-anak bangun, saya kudu ngurus mereka seorang diri.
Dan saya masih bertahan.
What do you call this?
Do i just WANITA GOBLOK?
Issshhhhh issshhhh ishhhhh!!!
Tapi, beruntung deh, i am so lucky to be i am (halah, narsis!)
Ya dari marah, stres sampai ke gejala depresi.
Sampai psikosomatis merasa mau mati, kena jantungan, sampai beneran menyerang saraf.
Ujung-ujungnya saya belajar berdamai dengan diri sendiri, belajar banyak hal, dan menemukan teori baterai kasih tersebut.
Iya, itu penyebabnya.
Saya salah nge-charge baterai kasih papinya anak-anak.
Sama kek si Esmelarda, saya pikir dengan saya tetap bertahan, mengurus anak-anak seorang diri, melakukan semua hal seorang diri, membiayai diri sendiri agar dia tak terbebani, sampai akhirnya bebannya makin banyak jatuh ke saya kayak sekolah anakpun jadi saya yang tanggung jawab.
Dengan begitu, dia tahu kalau semua itu bentuk pengorbanan untuk menyenangkannya, mencintainya.
Tapi sayang, baterai kasih utamanya bukan pelayanan, bukan juga hadiah (saya sering banget loh kasih dia hadiah, dengan harapan dibalas, wakakakaka, karena bahasa kasih saya memang hadiah, wkwkwkwk, tapi kagak dibalas).
Dia malah mengatakan hal yang bikin hati saya berserak-serak,
"Emangnya aku minta hadiah itu?"
ckckckckck
1 Penyebab Suami Selingkuh dan Cara Mengatasinya Sebelum Terlambat
Seperti yang saya katakan di atas, bahwa kali ini saya nggak membahas tentang selingkuh yang dilakukan oleh suami atau laki yang memang terbiasa selingkuh, atau yang udah gen dari sononya ya.
Tapi, laki yang sungguh tak bisa kita mengerti, kalau ternyata bisa selingkuh juga.
Di mana, istri udah terlihat 'sempurna', suami nggak pernah ada bakat selingkuh, eh nyatanya kepincut juga, bahkan sedihnya lagi nih, beberapa kali saya melihat, laki yang nggak ada bakat selingkuh itu, sekali kepincut, sulit lepasnya.
Karena itu tadi kali ya, mereka kepincut, karena tombol love-nya yang dipencet, baik sengaja maupun enggak sengaja.
Ketika tombol itu kepencet, baterai kasih utamanya yang udah sekarat bahkan kosong melompong, auto bergetar dan haus banget nerima aliran cinta.
Dan kebetulan juga yang nggak sengaja atau sengaja pencet itu, lagi butuh hahi hayang aka kasih sayang, wkwkwkwkw.
Dan terjadilaaahhh......!
Mungkin itu juga yang terjadi pada orang-orang yang awalnya selingkuh, eh jadi nikah, dan awet hubungannya, biar kata badai menerjang.
Kayak Mulan Jamila yang melengkapi baterai kasih Ahmad Dhani dan langgeng sampai sekarang.
Kayak Mayangsari yang melengkapi baterai kasih dulunya suami orang, eh jadi suaminya dan langgeng sampai sekarang.
Bahkan yang paling fenomenal adalah, sang ratu eh atau permaisuri ya namanya?
Camilla, yang menjadi istri Raja Charles di Inggris.
Jadi, menurut saya, salah satu penyebab utama suami selingkuh, terutama untuk suami yang awalnya lurus aja, nggak ada bakat selingkuh, lelaki family man, punya keluarga harmonis, lalu tetiba bagai petir di siang bolong, eh dia selingkuh, bahkan udah nikah siri, bahkan dalam hening dilakukannya, kayak si Layangan Putus itu dulu.
Juga kayak si Sabyan yang fenomenal itu.
Penyebabnya adalah, karena istri gagal mengenali bahasa kasih utama sang suami.
Oh ya, yang benar-benar belum tahu tentang bahasa kasih sayang atau cinta, saya bahas di sini secara singkat ya.
Tentang Bahasa Kasih Sayang atau Cinta / Baterai Kasih
Jadi, baterai kasih atau bahasa kasih sayang atau cinta manusia itu, menurut penelitian, ada 5 macam.
- Sentuhan fisik.
- Menerima hadiah.
- Waktu bersama yang berkualitas.
- Kata-kata pujian atau dukungan.
- Pelayanan.
Semua hal itu, hampir semua orang suka kan?
Siapa sih yang nolak hadiah, biar kata bahasa cintanya pelayanan?
Siapa juga yang nggak suka dipuji pasangannya, meski bahasa kasihnya sentuhan fisik?
Atau semacamnya.
Namun, yang namanya bahasa kasih utama itu, sesuatu yang paling kita sukai, dari ke-5 hal tersebut.
Sesuatu yang bikin kita auto klepek-klepek, dan bahagianya kayak klimaks aja gitu, merasa amat sangat dicintai, kalau pasangan melakukan hal itu ke kita?
Lalu gimana cara mengenali pasangan kita sukanya apa?
Bisa dengan memperhatikan kesehariannya dong, kira-kira pasangan kita, lebih suka yang mana?
Orang dengan bahasa cinta sentuhan fisik, ciri-cirinya suka cuddle.
Jadi kalau punya suami, senang meluk, nggak peduli kita lagi masak, lagi keringatan, lagi bau acem, udah deh tiba-tiba aja suami meluk, meski ujungnya grepeh-grepeh, biasaaahhh laki normal mah otaknya nggak jauh-jauh dari itu, wakakakak.
Atau, suami yang senang kalau dipeluk, senang mijitin istrinya, pokoknya dia lebih cenderung ndusel mulu dah.
Biasanya laki yang gitu, fix, bahasa cinta utamanya ya sentuhan fisik.
Beruntunglah kalau punya suami dengan bahasa kasih utama sentuhan fisik, dan dia selalu taat agama, which is nggak membiarkan dirinya menyentuh atau disentuh wanita lain, jadi bakalan sulit selingkuh, karena yang nyentuh dia ya istrinya, hahaha.
Tapi ini bakalan bahaya banget nget, kalau punya suami yang bertopengkan 'open minded' dan membiarkan wanita bukan mahromnya menyentuhnya.
Sementara istrinya gagal mengenali bahasa kasih utamanya, terlebih kalau ternyata istrinya nggak suka sentuhan berlebihan, waduh kacau dah itu.
Sementara, orang dengan bahasa kasih menerima hadiah, sama seperti yang saya jelaskan di artikel bahasa kasih anak, biasanya suka banget menyimpan hadiah apapun yang dia terima.
Sereceh apapun hadiah itu, dia simpan, dia banggain, dan dia ingat itu dari siapa?
Ebentar, kayak kenal deh siapa orang kek gitu!
Loh iya, itu si Rey dong, wakakakaka.
Iya, saya juga baru menyadari, kalau bahasa kasih saya itu, menerima hadiah.
Dan saya ingat banget, mengapa dulu ketika pacaran sama papinya anak-anak, waktu itu dia cuman nganggap saya pelarian, tapi saya bertekad bikin dia bertekuk lutut ke saya?
Ya gara-gara dia kasih saya boneka LEO dong!
Ampun deeehhhhh.
Seumur-umur, itu boneka yang paling saya idamkan happen to me!
Dari kecil, sering baca di novel-novel percintaan kalau kekasih dikasih hadiah boneka.
Dan saya auto jatuh cinta karena itu.
Saya juga sering banget minta kado, sampai-sampai saya yang pengen kado boneka lebih gede, pernah merajuk, sampai dibeliin boneka Teddy Bear pink gedeeee banget, dan sekarang tuh boneka ada di dalam koper gede, nggak pernah keluar saking sayang penuh debu, hahaha.
Lalu, saya juga menyadari, mengapa saya merasa nggak pernah dicintai lagi, sementara papinya anak-anak ngotot kalau dia lakukan demi keluarga, dia berusaha mati-matian untuk keluarga tapi nggak dianggap.
Lah karena seiring waktu, dia makin bokek, jarang kasih kado.
Tapi, sebenarnya saya tuh dibeliin cokelat kecil (dan banyak, wakakakakakak) juga senang.
Dulu, saya sering banget begadang ngerjain deadline, pas bangun dapur udah rapi, meski nggak serapi ekspektasi saya, makanan udah tersedia di atas meja, meski saya makannya sampai nangis, saking makan kangkung, panjangnya sampai bikin tenggorokan keselak, wakkakaka.
Papinya anak-anak tuh tipe orang yang suka rebutan kerjaan rumah, kata orang saya beruntung.
Kata saya?
Duh nyebelin, saya nggak butuh laki yang bantuin saya kerjaan rumah, karena bahasa kasih saya bukan pelayanan, saya lebih suka laki yang beliin saya makan di luar, udah berasa dibeliin kado nggak sih.
Btw, orang dengan bahasa kasih menerima kado, sama matre beda tipis yak jadinya, wakakakkakaka.
Berhubung ini tulisan udah kepanjangan banget, kayaknya bakal tembus 3000 kata lebih nih, hahahaha.
Jadi parents bisa intip ciri-cirinya yang sama aja kok kayak bahasa kasih anak kecil, cuman ini versi orang dewasa aja.
Nah, semua ini, wajib banget istri kenali.
Jangan sampai salah mengenali, lalu membiarkan baterai kasih utama tersebut kosong sekian lamanya, ibarat bensin tuh, sekali dicolek dikit baterainya di luar, dan booommm.... selamat datang wanita lain.
Tapi, gimana kalau ternyata, kita sebagai istri, kesulitan mengenali bahasa kasih utama suami?
Gampang, bahkan jauh lebih gampang dari mengenali bahasa kasih anak kecil.
Kan udah dewasa ya, tinggal nanya aja! hahaha.
Tapi, usahakan nanya ketika suasananya lagi pas ya, biar suami jawabnya lebih jujur.
Dan apa yang kita berikan beneran pas buat suami, nggak salah pilih baterai buat di-charge.
Yang paling sulit itu, baterai kasih suami istri beda dan berlawanan.
Suaminya punya bahasa kasih sentuhan fisik.
Istrinya? benci banget sentuhan fisik dari suaminya, apalagi laki kan seringnya grepeh grepeh yang bikin nggak nyaman.
Kalau ini mah, memang butuh kerja sama kedua belah pihak ya.
Di mana istri tahu betul, kalau itu adalah bentuk cintanya buat suami, dan juga suami mau usaha mengenali dan memberikan charge yang tepat buat baterai kasih istrinya.
Kalau dua arah kan jadi lebih ringan, iya nggak?
Penutup
Penyebab suami selingkuh memang banyak, tapi bagi lelaki yang nggak ada bakat selingkuh, lalu tiba-tiba selingkuh, bahkan memilih meninggalkan istri demi selingkuhannya.
Bisa jadi karena ada yang benar-benar menyentuh hatinya, tombol bahasa cintanya.
Jadi, penting banget buat istri mengenali dan memberikan atau menge-charge baterai kasih utama sang suami. Karena kalau baterai utama yang dicash, otomatis akan ikut mengaliri baterai kasih cadangan lainnya.
Saat baterai kasih di-charge, tangki cintanya penuh oleh istrinya.
Lalu, gimana cinta lain bisa masuk, kalau tangkinya aja penuh mulu.
So, lupakan deh nasihat nenek-nenek dulu yang terkesan soooo patriarkis itu, tapi nyatanya nggak memenuhi kebutuhan suami sepenuhnya.
Ada yang pernah ngalamin kan, dinasihati nenek-nenek, dan saya juga sering dinasihati ibu mertua dulu.
"Rey, layani dan temani suamimu makan!"
Nenek-nenek di nikahan saya, waktu acara pingit juga pernah nasihatin.
"Jadi istri itu, wajib berbakti sama suami, penuhi kebutuhan perutnya dan sexnya, biar suami nggak cari yang lain di luar!"
Berasa kita pembokat dan pelacur nggak sih, kalau pas lagi overthinking, wakakakaka.
Kenyataannya, banyak wanita atau istri yang menjadikan dirinya, hamba buat suaminya, eh suaminya tetep aja selingkuh, bahkan suami-suami yang terlihat family man banget.
Karena itulah saya merasa kalau teori dr Aisah Dahlan tersebut, amat sangat masuk akal banget.
Dan setuju banget, kalau bahasa kasih atau cinta, atau disebut baterai kasih suami yang tidak ke-charge dengan tepat, menjadi 1 penyebab suami selingkuh.
How about you, parents?
Sidoarjo, 16 September 2022
Sumber: kajian dr Aisah Dahlan dan pengalaman pribadi
Gambar: canva edit by Rey
Kadang seribu teori dan tips telah dipraktikkan supaya suami tidak selingkuh. Tapi tetap juga dia selingkuh. Salah satu teman yang telah kenyang dengan pengalaman diselingkuhi suami bilang, "Mencegah suami selingkuh itu kayak menahan BAB." selamat malam, ananda Rey
ReplyDeletehahaha, iya sih Bu, tapi buat saya, mencegah itu urusan saya, dan dianya tak dapat dicegah, itu urusan dia :D
DeleteSetidaknya saya udah ambil bagian, masalah hasilnya itu bukan tanggung jawab saya lagi :D
Tulisan ini reminder ku juga sih, buat lebih merhatiin suami. Karena jujur aku memang cendrung cuek orangnya, sementara suami baik banget.
ReplyDeleteJadi inget pas masih ngantor di bank asing. Banyaaaak Rey, temenku yg selingkuh Ama rekan kerja. Dan mereka juga ga nutup2in loh. Terbuka aja. Malah ada yg sampe didatangin istri sah ke kantor. Cuma Krn budaya kerja di kantor lama cendrung ala barat, jadi HRD juga ga tegas. Hukumannya cuma dipindahin ke kantor cab terpisah. Ga ngaruh sih, Krn toh sama2 JKT. Masih bisa ketemu
Pas ditanya alasannya, kenapa selingkuh, jawabannya rata2 Krn mereka ngabisin waktu lebih lama di kantor drpd di rumah. Ketemunya itu2 aja. aku dulu berangkat ke kantor jam 5 pagi, pulang jam 8-9. Malah kdg jam 10 kalo sedang lembur. See..... Yg kami liat di kantor orang2 yg sama. Yg lama2 jadi ngerasa dekat.
Butuh iman kuat aja supaya ttp ga tergoda.
Temenku yg selingkuh, akhirnya cerai dari suaminya. Sementara si cowo selingkuhan ttp masih baik2 aja Ama si istri. Nth Krn istri sah udh ga peduli yg penting uang ngalir, atau dia ga tau suami nya masih kutu kupret 🤣
Sebenarnya menurut teori yang saya baca, yang penting kita mengisi tangki cinta atau baterai cinta yang tepat, itu udah cukup untuk ngecas semua kebutuhan cinta pasangan Mba, jadi banyak juga yang pasangan terlihat cuek, tapi pasangannya ngga masalah tuh.
DeleteOrang zaman now menyebutnya, udah sama-sama mengerti secara dewasa, tapi menurut teori, itu karena memang sama-sama telah mengisi tangki cinta yang benar-benar pas, jadinya cukup itu aja, udah penuh banget tangkinya, nggak heran kalau tangki cintanya penuh, akan sulit dimasuki cinta yang lain :D
Kalau dilihat dari cerita banyak orang, kadang istri memilih cuek, yang penting duit ngalir, dan kadang juga istri ikutan sama selingkuhnya wakakakkaka