Obat Batuk Alami untuk Anak Agar Tak Minum Obat Sirup Berkepanjangan
Konten [Tampil]
Meskipun akhirnya BPOM telah merilis 5 obat sirup yang dilarang beredar karena terbukti mengandung zat Etilon Glikol dan Dietilen Glikol di atas ambang batas, tapi sepertinya para parents masih trauma, dan akhirnya memilih obat batuk yang cenderung aman, dan akan saya bagikan macam-macamnya di Parenting By Rey kali ini.
5 Obat Batuk Alami untuk Anak yang Ampuh Andalan Kami
Sejujurnya, saya pun sudah lama berusaha menghindari obat-obatan yang pure kimia untuk anak-anak, meskipun belum sepenuhnya bergantung di obat-obat yang benar-benar alami sih ya, tapi setidaknya saya selalu memilih obat-obatan yang berjenis herbal atau jamu.
Namun, meski labelnya jamu atau herbal, tetap saja saya parno, jika pemakaiannya terlalu jangka panjang, karena as we know kan ye, sekarang tuh anak-anak bolak balik batuk pilek mulu, hiks.
Karena itu, jadinya bolak balik minum obat batuk mulu, karena pernah saya coba dibiarin aja kan, eh batuknya makin parah, sampai anak-anak batuk terbungkuk-bungkuk dan sampai muntah.
Untungnya sih, saya nggak cuman bergantung pada obat batuk sirup herbal atau jamu, sudah beberapa lama, bahkan sejak saya hamil si Adik, kami udah familier sama beberapa obat alami dari bumbu dapur.
Dan saya sendiri, lebih sering bergantung pada obat-obatan alami tersebut ketimbang minum obat-obatan kimia, karena memang udah lama juga menghindari konsumsi obat-obatan kimia, dan hanya mengkonsumsinya, kecuali benar-benar nggak bisa ditahan lagi sakitnya.
Penasaran nggak sih, apa aja sih obat batuk alami untuk anak, yang telah menjadi andalan dan sudah sering saya dan anak-anak konsumsi?
1. Air Hangat
Air hangat sebenarnya udah jadi konsumsi air minum atau air putih kebiasaan saya sejak lama banget.
Bahkan saking seringnya, kadang saya nggak suka rasa air dingin, harus dicampur air panas dan ada rasa suam-suam kuku gitu.
Anak-anak juga sebenarnya saya biasakan konsumsi air hangat, namun yang namanya anak-anak kan, nggak selalu mau repot-repot nuangin air panas ke gelas.
Terlebih si Adik yang minumnya pakai botol, dan saya masih pakai termos, manalah bisa dia ambil air panas sendiri di botol, dan maminya bukanlah bertugas sebagai pengasuh anak, yang kerjaannya urus anak mulu, hahaha.
Namun, air hangat ini akan menjadi wajib banget ketika anak-anak batuk pilek, dan memang terbukti sih, lebih cepat meredakan batuk, melegakan tenggorokan juga.
Anak-anak jadi jarang batuk sampai parah, apalagi sampai batuk kering, karena saya selalu cerewet minta mereka rajin minum air hangat ketika batuk, meskipun mereka protes karena jadinya bolak balik pipis mulu, bahkan si Adik, jadi ngompol banyak, hahaha.
2. Jahe
Jahe adalah andalan kami sejak saya hamil si Adik.
Karena dulu waktu hamil saya sering batuk, dan terlalu takut minum obat batuk sirup, jadinya pakai yang alami aja buat melegakan tenggorokan, yaitu jahe.
Secara ilmiah, jahe memang mengandung senyawa anti inflamasi yang dapat merilekskan membran di saluran pernapasan kita, sehingga dapat mengurangi batuk kering maupun batuk asma.
Dan saya udah membuktikan sih ya, berkali-kali saya batuk pilek, selalu sembuh tanpa minum obat kimia sama sekali, cuman pakai air jahe yang rutin di minum 3 kali sehari, bahkan bikin minuman apapun, kayak kopi atau teh, selalu pakai air jahe.
Anak-anak juga saya wajibkan minum jahe ketika batuk, bahkan kasihnya air jahe tanpa gula ataupun tambahan lainnya.
Alhasil anak-anak jadi trauma batuk, karena katanya jahe itu nggak enak, wakakkaka.
Dan itu jadi salah satu alasan anak-anak rajin pakai masker, daripada ketularan batuk temannya kan, karena kalau batuk, siap-siap aja dipaksa minum jahe yang kata si Adik pedes (maklum dia nggak kuat pedas sedikitpun).
Oh ya, untuk jahe sebenarnya bisa pakai jahe yang kecil-kecil, kalau kuat sih bisa pakai jahe merah, tapi karena saya minumnya bareng anak-anak, saya pilih jahe putih yang agak gede aja, selain nggak terlalu pedas, pun juga mudah kupasnya, hahaha.
3. Kunyit
Kunyit ini menjadi wajib, dan selalu jadi campuran jahe ketika anak-anak maupun saya batuk, saking saya terlalu anti kasih antibiotik ke anak-anak, sementara kadang anak-anak kalau batuknya terlalu lama dan ingusnya jadi parah, kan parno takut butuh antibiotik, dan saya sebisa mungkin menghindari itu, kecuali terpaksa.
Karenanya, saya pakai kunyit.
Secara ilmiah, kunyit mengandung senyawa yang memiliki sifat anti inflamasi, antivirus, dan antibakteri, dan memang sudah saya buktikan sendiri sih, anak-anak batuk pilek nggak pernah lagi sampai beringus yang parah, karena selalu diberi jahe campur kunyit ini.
Dan lagi-lagi, sengaja saya nggak kasih apapun, cuman direbus bersama potongan jahe, lalu dikasih gitu aja tanpa gula.
Tujuannya, biar anak-anak tahu, kalau sakit itu nggak enak, karena harus minum obat yang nggak enak, dan mereka mau dengan sadar diri menjaga kesehatannya, hahaha.
Namun, kalau parents lainnya nggak bisa memaksa anak dengan galak kek mami Rey, mungkin bisa dicampur ke susu atau teh ya, atau bisa dikasih gula dikit aja, jangan banyak-banyak.
4. Madu
Madu sebenarnya paling cocok buat campuran jahe dan kunyit di atas, jadi rasanya nggak cuman sepat aja, dan sekaligus menambah khasiatnya dalam meredakan batuk anak.
Kalau madu mah emang nggak bisa diragukan lagi ya, sejuta banget manfaatnya, dan bisa jadi menguatkan imun sekaligus mempercepat penyembuhan.
Namun, sebaiknya memang cari madu asli ya, saya selalu lebih cocok kalau minum madu asli, kalau madu-maduan di minimarket itu cuman perasa aja ya kayaknya, kurang ampuh bekerjanya.
5. Minyak Kayu Putih / Minyak Tawon
Yang terakhir dan sering saya berikan kepada anak ketika batuk pilek adalah, minyak kayu putih atau kalau ada sih lebih ampuh minyak tawon sebenarnya ya.
Minyak tawon tuh lebih kalem hangatnya, tapi lebih lama nempel di badan ketimbang minyak kayu putih.
Ada beberapa cara menggunakan minyak kayu putih atau minyak tawon untuk meredakan batuk anak.
Yang pertama, bisa digunakan sebagai minyak untuk memijat punggung dan dada anak secara lembut.
Saya biasanya memijat anak-anak ketika sehabis mandi dan sebelum tidur, ketika mereka batuk, dan itu ampuh mengurangi batuk anak yang mengganggu tidur mereka.
Atau yang kedua, bisa juga digunakan sebagai terapi uap ruangan, bisa dengan cara meneteskan minyak kayu putih di sebuah wadah yang berisi air panas.
Tips Agar Obat Batuk Alami untuk Anak Bekerja Ampuh
Berbeda dengan obat kimia, obat batuk alami untuk anak ini memang bekerjanya lebih kalem, nggak langsung menyembuhkan batuk anak, tapi meredakan pelan-pelan.
Dan semua usaha tersebut juga nggak bakal berhasil, kalau kita nggak melakukan hal-hal lain, yang bisa bikin obat batuk alami anak tersebut bekerja ampuh dan cepat, seperti:
1. Hindari minum dingin, apalagi es
Jujur saya belum mencari tahu penyebab ilmiahnya, mengapa minum air dingin atau es itu menambah parah batuk, tapi yang jelas saya udah merasakan banget.
Saya pernah nekat minum es kopi ketika batuk, sok-sokan gitu.
Alhasil, saya hampir kehabisan nafas ketika tidur, nggak bisa nafas sama sekali dong, kalau biasanya orang batuk pilek kan pernafasannya susah karena mampet sebelah, lah saya dong mampet dua-duanya, bernafas dari mulut kok ya batuk mulu juga karena tenggorokan gatal.
Sejak saat itu, saya anti banget minum es ketika batuk, anak-anakpun saya larang keras minum minuman es bahkan dingin ketika batuk.
Karena seringnya bikin batuknya makin parah.
2. Hindari makanan yang berminyak atau bersantan
Kalau ini mah dari pesan mama saya sejak kecil, ketika kami batuk dan pilek, mama pasti akan ngomel kalau kami masih berani makan makanan berminyak kayak gorengan, juga bersantan.
Lucky us, dulu tuh di Buton makanan tanpa minyak mah banyak, kayak sayur bening dan ikan pindang atau parende (sup ikan), jadinya bebas minyak.
Nah, yang menantang memang tinggal di Jawa ya, anak-anak nggak familier ikan, tahunya ayam, dan cuman suka ayam goreng atau ayam kecap, which is masih pakai minyak.
Sebagai tipsnya, saya masih membolehkan anak-anak makan ayam goreng, tapi dengan kuah sayur bening bayam, biar minyaknya nggak terlalu banyak berasa di leher, yang seringnya bikin tenggorokan gatal minta ampun.
Dan pastikan anak-anak makan makanan masakan sendiri ya, hindari membeli makanan di luar, karena kita nggak tahu pasti kan digoreng pakai minyak gimana?
3. Hindari makanan instan
Sebisa mungkin menghindari makanan instan kayak mie instan.
Kalau sehat anak-anak saya bolehkan makan mie instan 1 kali seminggu, nah kalau sakit, jangan harap deh, hahaha.
Dan believe it, hal itu jadi penyemangat anak-anak cepat sembuh dan nggak mau sakit loh, karena mereka mau makan mie instan, wakakakak.
Makanan instan kayak mie instan itu, selalunya bikin batuk anak jadi parah, karena tenggorokannya jadi gatal banget, apalagi kalau anak yang memang punya alergi.
4. Perbanyak minum air hangat
Yang juga paling berdampak dalam meredakan dan menyembuhkan batu anak adalah, dengan memperbanyak minum air hangat.
Sebisa mungkin pakai air hangat karena lebih melegakan tenggorokan, dan memang ini cara termudah sekaligus tersulit buat sebagian anak-anak ya.
Saya terpaksa jadi mami yang super cerewet ketika anak-anak batuk pilek, hanya karena untuk mengingatkan anak-anak minum air hangat dengan sesering mungkin.
5. Beri makanan yang sehat dan melegakan tenggorokan
Ketika anak-anak batuk sebisa mungkin menghindari makanan yang kurang sehat, dan memberikan mereka makanan yang sehat dan berfungsi melegakan tenggorokan.
Seperti sayur sup hangat, yang dipercaya ampuh melegakan tenggorokan, atau juga sayur bening dengan campuran bawang merah, temu kunci dan jahe (saya mah selalu masak apapun pakai jahe kalau anak-anak sakit, bahkan bikin bubur pakai jahe, hahaha).
Berikan juga asupan buah-buahan yang penuh vitamin, untuk membantu perkuat imun dalam melawan batuk pileknya agar cepat sembuh.
6. Istrahat yang cukup
Saya percaya sih kalau sebenarnya sakit itu, sebagai penanda bahwa tubuh kita butuh istrahat, maka memenuhi kebutuhan istrahat khususnya tidur adalah penting.
Terutama anak-anak ya, mereka lebih butuh banyak waktu istrahat, agar tubuh bisa kembali fit dan batuknya bisa segera reda.
7. Rajin berjemur di matahari pagi
Sinar matahari pagi sangat bagus untuk kesehatan tubuh, karenanya sering-seringlah berjemur di pagi hari, ketika matahari belum terlalu terik.
Selain sinar matahari bagus untuk membasmi semua bakteri atau virus di tubuh, pun juga udara pagi bagus untuk kesehatan.
Namun, pastikan udaranya memang bersih ya, kalau jalan santai di dekat jalan ramai kendaraan, yang ada anak kita sarapan asap kendaraan tuh, wakakakak.
Penutup
Demikianlah beberapa obat batuk alami untuk anak yang sering saya berikan agar anak-anak nggak minum obat batuk sirup secara berkepanjangan.
Karena, biarpun BPOM telah merilis 5 jenis obat yang berbahaya untuk dikonsumsi, namun jika anak minum obat batuk dalam jangka panjang, karena anak-anak paling sering tertular batuk akhir-akhir ini.
Ujung-ujungnya ya kasian juga kan tubuhnya dikasih obat melulu, apalagi kalau obat kimia.
Mau minum vitamin buat booster tubuh juga, ujung-ujungnya takut juga ya, ginjal anak bermasalah, karena terlalu over vitamin yang pastinya selalu punya bahan kimia.
Jadi, mending back to nature aja deh, sesekali boleh lah pakai obat batuk kimia, kalau memang dibutuhkan untuk menyembuhkan sakit yang terlalu parah.
So parents, punya alternatif obat batuk alami untuk anak lainnya nggak?
Sidoarjo, 22 Oktober 2022
Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey dan dokpri
Setuju. Sebisa mungkin obat itu berasal dari makanan kita. Apa lagi untuk gejala2 umum seperti demam, batuk, dan pilek. Mestinya bisa diatasi dengan makanan sehari-hari
ReplyDeleteIya Mba, apalagi buat anak-anak ya, parno juga dengan banyak kejadian luar biasa saat ini
DeleteJujurvsaya takutdenger berita kemaren, gagal ginjal anak2, anak saya umur 6th kalo sakit sering dikasih sirup..kemaren sempet kawatir saya ga bisa tidur dengwr berita itu tuh
ReplyDeleteBaru tahu memijat punggung anak saat dilanda batuk bisa meringankan. Kalau saya biasanya sebelum tidur dada, perut dan lunggungnya dioles minyak kayuputih, tanpa dipijat. Insyaallah .... Sangat membantu.
ReplyDeleteaku jadi inget waktu kecil dan sakit batuk tuh dikasih kunir madu.. aku mesti ngambek banget dan kepengen muntah tapi dipaksa ibuku wkwk jadi ya mau2 aja deh
ReplyDeleteKalau untuk keluarga, saya selalu memberikan jeruk nipis hangat ditambah madu setiap hari. Di minum saat perut masih kosong/ saat baru bangun tidur di pagi hari.
ReplyDeleteAlhamdulillah pada cocok, dan jarang kena flu. Kalaupun sampai kena batuk pilek, sakitnya gak lama
Luar biasa yaaa penyakit sekarang 🤣. Gara2 si ginjal akut dan list obat terlarang nya, aku sampe buangin buanyaaak banget sirup obat plus vitamin. Soalnya bbrp vitamin juga ada yg kena kan. Rugi berapa iniiii 🤣🤣🤣.mana beberapa belum dibuka Krn niatnya utk stok.
ReplyDeleteJadinya skR ini, anak2 aku paksa minum kombucha tiap malam Rey. Itu probiotik soalnya kan, jadi memang bagus utk pencernaan. Kalo pencernaan sehat, ya ujung2nya nutrisi makanan terserap bagus, dan memperkuat imun.
Selain itu tiap pagi, wajiiiiib, sebelum wudhu, hrs minum dulu. Air hangat pastinya. Itu resep zaman purba supaya ga batuk 😄. Dan aku udah buktiin sejak SMU. Madu juga minum tiap pagi.
Gara2 vitamin mereka banyak aku buang, jadi aku mau rutinin jus sayur dan buah tiap hari. Pokcoy + nenas + jahe dikit atau kombinasi buah dan sayur lain. Mereka untungnya mau minum kalo bentuk jus gini. Ribet sih, tapi ya sudahlah. Memang harus hati2 zaman skr.
Kita sama sih, ga bisa minum dingin. Aku pun kalo udh tiap hari dingin, dijamin batuk pastiiii 🤣🤣
Yang anget-anget kayak minuman jahe kasih madu dan kunyit, itu campuran ketika anakku sakit batuk. Kalo minuman hangat, di rumah tiap hari kami sekeluarga juga konsumsi. Lemari es itu ngak pernah ada air putih dingin karena memang kami nggak suka juga. Aku sendiri kalo batuk malah suka makan kencur, sambil baca atau nonton film gitu rebahan ngemil kencur. Kalo anak-anak nggak suka kencur dijadikan cemilan saat batuk, hahahaa
ReplyDeleteminyak tawon ini cocok banget untuk anak-anakku, tapi bukan untuk batuk, melainkan untuk luka dan sakit perut (biasa). Kalo batuk, biasanya saya kasih madu dicampur dengan jeruk nipis
ReplyDeleteBener banget sekarang ini saya lagi bingung gimana ya kalau anak batuk karena isu gagal ginjal akut yang terjadi sekarang ini. Terima kasih saran-sarannya Mba, jadi harus kembali herbal lebih menyehatkan. Air hangat, jahe, kunyit, sayur yang melegakan tenggorokan.
ReplyDeleteMencegah lebih baik dari mengobati ya Mba... sekarang banyak obat yang ditarik ternyata ..itu yang ketahuan mungkin banyak yang belum diketahui juga. Jadi parno ...harus lebih hati hati nih...
ReplyDeleteSetuju. Waktu anakku kecil, kalo cuma batuk pilek kubiasain makan sup panas campur jahe atau banyak bawang putih. Lalu pagi harinya berjemur di bawah matahari. Hal ini terpaksa euy dibiasakan, mengingat ginjal anakku cuma satu dan harus disayang-sayang... hahaha. Tapi kebiasaan itu akhirnya ya memang jadi kebiasaan. Sampai sekarang sudah mahasiswa, kalo cuma flu (batuk pilek), dia jarang mau minum obat. Lebih memilih bahan alami dulu
ReplyDeleteWah aku catat dan patut ditiru banget ini cra sehat keluarga kak Rey.
ReplyDeleteKarena bukan hanya isu obat yang mengandung bahan kimia berbahaya saja yang sedang marak saat ini, tapi juga percaya pada antibodi anak yang sebenarnya bisa dan kuat kok melawan sakit.
Biasanya aku suka kasih semangat dengan "Ini tanda Allah masih sayang sama kakak/ adik. Jadi sambil istighfar.. sambil ikhtiar makan dan minum yang sehat yaa.."
Iya ya, makin parno deh lihat pemberitaan tentang obat sirup yang terpapar EG itu. Pilih yang alami lebih pas, hanya saja memang butuh ketelatenan. Apalagi merawat anak-anak yang kadang tricky juga.
ReplyDeleteMakin ke sini, penyakit tuh adaaaa aja ya.
ReplyDeleteSemoga ortu semakin telaten dan sabar utk mau memberikan yg terbaik utk buah hati.
Karena kadang ortu kan maunya anak segera sehaattt, dan rada mager klo.kudu uprek² jahe dkk
Ini pembahasan yang masih anget dimasyarakat, yang jelas penanganan pertama anak dengan bahan alami itu juga bagus, agar sang anak bisa lebih kuat imun dan tubuhnya
ReplyDeleteAnakku dikasih madu lumayan ampuh buat mempercepat pemulihan, ternyata bener ya mencegah lebih baik daripada mengobati.
ReplyDelete