Istri Mencari Nafkah Sendiri untuk Kebutuhan Keluarga, Rawan Menyinggung Suami
Konten [Tampil]
Entahlah ini karena faktor emansipasi atau feminisme yang kebablasan, atau memang faktor lelaki yang merasa keenakan dengan adanya emansipasi yang diciptakan wanita masa kini, dan hal ini akan saya ceritakan di Parenting By Rey kali ini.
Istri Mencari Nafkah Sendiri, Potret Banyak Kehidupan Masa Kini
Tulisan di tema #FridayMarriage kali ini, terinspirasi dari beberapa konten YouTube yang beberapa hari belakangan saya tonton.
Kebanyakan sih komedi, tapi entah mengapa saya merasakan ada yang jadi serius tertutup candaan dalam acara tersebut.
Sebut saja, Musdalifah Basri.
Seorang komedian keluaran SUCA (Stand Up Comedy Academy) Indosiar, yang sekarang lebih aktif dengan bikin konten komedi di media sosial, khususnya TikTok.
Ketika itu, secara nggak sengaja, saya liat konten YouTube di channel yang dikelola oleh Boris, yaitu Plus26, yang mana menerima bintang tamu Musdalifah Basri sebagai pelapor di Divisi Problem yang menjadi tema dari konten Plus26 tersebut.
Secara keseluruhan, konten yang dibuat dengan bintang tamu Musdalifah ini lumayan menghibur, dengan joke-joke yang bermula dari kekonyolan Musda.
Namun, ada beberapa hal yang mengganggu pikiran saya, yaitu ketika dia berkali-kali menyinggung tentang dia harus membayar banyak keperluan dan kebutuhan rumah tangga.
Bermula dari joke ketika pertama kali bertemu, mereka memutuskan split bill (membayar pengeluaran makan atau lainnya sendiri-sendiri) ketika kencan, lalu disambung Musda bahwa sekarang semuanya dia yang bayar.
Hmmm...
Meskipun Boris yang di Plus26 sebagai Robys mengatakan bahwa, setelah menikah tetap split bill, tetap saja tidak bisa menyembunyikan, bahwa Musdalifah sebagai istri mencari nafkah sendiri juga.
Kalau dilihat-lihat, suami Musdalifah sebenarnya juga turut andil dalam pekerjaan mereka saat ini, sebagai konten kreator, hal ini terlihat dari seringnya Musda membuat konten bersama suaminya tersebut.
Tapi juga tidak bisa dipungkiri, kalau konten-konten mereka bisa FYP (For Your Page) di TikTok, tiada lain karena peran si Musda yang memang kocak dan pekerja keras melebihi suaminya.
Hampir sama juga dengan Musdalifah Basri, dalam Plus26 tersebut, juga pernah mengundang Ryuka Bunga, yang juga merupakan komedian seleb di TikTok juga.
Ryuka Bunga juga mengalami hal yang sama dengan Musda, di mana dia yang lebih banyak berperan dalam mencari nafkah untuk kebutuhan rumah tangga.
Bahkan untuk membeli rumah yang mereka tempati pun, semua dari kerja keras Ryuka Bunga.
Sampai-sampai Ryuka bercanda, bahwa dia ingin di kartu keluarga, dia sebagai kepala keluarga, dan suaminya, si Heri Hore berada di baris paling akhir, saking dia merasa yang selalu membiayai kebutuhan rumah tangga mereka.
Memang sih bercanda, tapi tetap saja itu mencerminkan kehidupan nyata, sama dengan Musda, realita berbalut candaan.
Meskipun kalau Ryuka sebenarnya masih lebih mending ya, karena suaminya merupakan seorang komedian, jadinya hampir semua konsep konten yang dibawakan dengan apik oleh Ryuka Bunga di TikTok, disusun materinya sepenuhnya oleh sang suami.
Musdalifah dan Ryuka Bunga, merupakan dua istri dari banyak istri masa kini, yang terpaksa mencari nafkah sendiri, meskipun nggak semuanya mungkin berawal dari 'terpaksa', namun lama-lama jadi 'terpaksa' alias 'dipaksa' keadaan.
Begitu banyak wanita-wanita berstatus istri, yang terpaksa mengambil kewajiban suami, untuk dipikulnya.
Kalau punya suami yang tahu diri sih, para istri tersebut masih berbahagia, karena statusnya hanya sebatas istri membantu suami mencari nafkah.
Namun, kalau yang berjodoh dengan suami yang malah keenakan melihat istri bisa menghasilkan uang sendiri, apalagi penghasilannya lebih besar, jadilah lama-lama kewajiban suami dalam mencari nafkah untuk keluarga, berpindah ke bahu sang istri.
Istri Mencari Nafkah Sendiri itu Melelahkan, Terlebih yang Berstatus Ibu
Sebenarnya apa salahnya sih jika istri mencari nafkah sendiri?
Sama sekali nggak salah ya.
Namun, sebijaknya sih tidak menjadikan suami atau lelaki menjadi keenakan sampai lupa terhadap kewajibannya selaku suami atau kepala keluarga yang sewajibnya menafkahi keluarganya, termasuk istrinya.
Terlebih, meletakan beban nafkah keluarga di pundak atau bahu wanita itu sangatlah tidak bijak, wanita tidak diciptakan untuk itu, karenanya wanita merasa berkali lipat kelelahan dibanding lelaki, jika harus bekerja mencari uang.
Hal ini, dikarenakan wanita memang selalu apa-apa bawanya perasaan, jadinya apa yang dikerjakan, jika ada yang mengganjal di hati, bikin dia merasa jauh lebih lelah.
Itu belum berbicara dengan status seorang ibu ya, yang mana harus mengurus anak, juga tetap bertanggung jawab dengan mencari nafkah.
Saya merasakan hal itu, dan jujur kadang pengen nyerah, tapi saya ngga tega melihat anak-anak jadi ikutan menanggung kesulitan yang seharusnya ditanggung orang tua.
Saya nggak tahu ya dalam agama lain, tapi dalam Islam, biar kata dinilai sebagian wanita sebagai patriarkis, tapi Islam mengatur agar wanita lebih baik di rumah saja, terutama ketika sudah punya anak dan memiliki anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Biarkan seorang ibu fokus memberikan perhatian penuhnya kepada anak-anak, fokus menjadi madrasah terbaik anak-anaknya, dan kita semua tahu kan, apa sih modal dari fokus itu?
Jangan pernah membagi-bagi perhatiannya, terutama perhatian ketika sedang fokus mengurus anak-anak menjadi pribadi yang lebih baik.
Karenanya, sesungguhnya nafkah itu menjadi sebuah tanggung jawab dan kewajiban buat suami, dan mungkin karena itu pulalah, Allah menciptakan harga diri dari fitrah para lelaki itu ya, untuk bekerja dan menafkahi keluarganya.
Istri Mencari Nafkah Sendiri, Suami Wajib Bekerja Sama dan Tidak Terlena
Namun, terlepas dari semuanya, memang sih ada beberapa kondisi yang terjadi, di mana mungkin rezeki keluarga sedang dititipkan masuk melalui jalur istrinya.
Mungkin inilah yang membuat sebagian istri-istri harus mencari nafkah sendiri untuk kebutuhan rumah tangga.
Namun, hal ini sebijaknya, janganlah membuat para lelaki atau suami menjadi terlena.
Sehingga lama kelamaan malah keenakan dan membiarkan kewajiban suami yaitu mencari nafkah, malah dipikul oleh istrinya.
Dan juga ketika kondisi rezeki keluarga sedang dititipkan melalui istri, bekerja samalah dengan baik, support istri agar tidak perlu terlalu lelah dalam mencari nafkah sendiri.
Dengan demikian, istri akan dengan ikhlas mengambil tugas dan tanggung jawab suami dalam mencari nafkah, meski untuk sementara.
Dan sebagai istri, sesabar apapun suami, akan lebih bijak kalau istri tetap wajib menghormati suami.
Saya kadang takut memikirkan perasaan suami-suami yang dijadikan bahan candaan, biar kata sebagai bahan komedi sih ya.
Kayak suami Musdalifah yang dibilang semua kebutuhan dibayar Musda.
Atau suami Ryuka Bunga yang ini malah lebih parah kalau dijadikan bahan candaan, kadang saya dengarnya tuh terlalu berlebihan.
Takut aja suaminya akhirnya tersinggung dan merasa terlukai harga dirinya, dianggap jadi benalu yang dibiayain istrinya.
Namun, istri yang mencari nafkah sendiri juga tak bisa disalahkan, jika dibilang menyinggung suami.
Jangankan wanita yang sebenarnya tidak diberi kodrat menanggung nafkah keluarga ya, banyak loh suami atau pria yang sebenarnya menafkahi keluarganya itu adalah kewajiban, tapi merasa sebagai penguasa karena menilai dirinya yang udah biayain hidup istrinya.
Apalagi istri, yang notabene bukan kewajibannya mencari nafkah buat keluarga kan ye.
Btw, tulisan ini bukan mencerminkan kalau Musdalifah Basri atau Ryuka Bunga mencari nafkah sendiri dan suaminya keenakan saja ya.
Mereka cuman potret istri yang mencari nafkah, namun masih beruntung karena didampingi suami yang mau bekerja sama untuk itu.
Penutup
Istri yang mencari nafkah sendiri, sejatinya jangan dibiarkan untuk terus menerus memikul beban keluarga, karena sehebat apapun istri mencari nafkah, bukanlah kewajibannya untuk memikul beban tersebut, terlebih jika sudah berstatus sebagai ibu.
Masih ada tugas lain yang lebih utama, yaitu mengasuh dan mendidik anak-anak dengan baik, karenanya sehebat apapun istri mencari nafkah sendiri, tetaplah suami berusaha agar kebutuhan keluarga sepenuhnya ditanggung oleh suami.
Dan kalaupun memang rezeki keluarga masih dititipkan melalui istri, sebijaknya suami mau bekerja sama dan memberikan support penuh, agar terbentuk kerja sama yang baik, dan sama-sama berbagi beban lelah, bukan semua dipikul istri semata, agar nantinya istri mencari nafkah sendiri dengan ikhlas membantu suami, dan tetap menghargai suami sebagai kepala keluarga.
Sidoarjo, 11 November 2022
Sidoarjo, 11 November 2022
Sumber:
- Channel YouTube Plus26
- Opini dan pengalaman pribadi
Gambar: Canva dan berbagai sumber
Post a Comment for "Istri Mencari Nafkah Sendiri untuk Kebutuhan Keluarga, Rawan Menyinggung Suami "
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)