Oedipus Complex, Dugaan Penyakit Viral Suami-Ibu Kandung Norma Risma Berzina
Konten [Tampil]
Berita ini viral di media sosial, bermula dari curhatan seseorang pemilik akun TikTok yang diketahui bernama Norma Risma, yang menceritakan kekecewaannya karena mengetahui suaminya berselingkuh dengan ibu kandungnya sendiri.
Tingkah laku suaminya kelainan tersebut, sontak membuat netizen geger, dan akhirnya video curhatan tersebut viral di mana-mana.
Oedipus Complex Adalah
Oedipus complex adalah sebuah istilah yang diciptakan oleh Sigmund Freud, untuk teorinya tentang tahapan perkembangan psikoseksual, yang menggambarkan perasaan serta keinginan anak terhadap orang tua lawan jenisnya, juga adanya kecemburuan dan kemarahan kepada orang yang sama dengan jenis kelamin orang tua.
Istilah ini, sengaja dinamakan demikian, karena mengingat karakter Oedipus dalam tragedi Yunani Oedipus Rex, yang tanpa sadar telah membunuh ayahnya, lalu kemudian menikahi ibunya.
Adapun asal mula istilah oedipus complex ini, pertama kalinya dikemukakan oleh Sigmund Freud di dalam bukunya dengan judul The Interpretation of Dreams, di tahun 1899.
Walau istilah Oedipus Complex ini secara tidak resmi, namun mulai digunakan hingga tahun 1910.
Dan konsep ini kemudian menjadi sangat penting, ketika Freud mengembangkan konsepnya jadi lebih luas, khususnya terhadap perkembangan psikoseksual anak.
Dari pengamatan Freud, Oedipus complex merupakan tahapan universal perkembangan psikoseksual yang terjadi selama tahap phallic dari perkembangan anak, yaitu terjadi sekitar antara usia 3 hingga 6 tahun.
Dalam tahap ini, anak-anak memang jadi lebih tertarik dengan kelaminnya sendiri, lalu kemudian mulai menemukan adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
Karenanya, anak-anak mulai mengembangkan perasaan seksual dan rasa pada dirinya.
Freud lalu berpendapat, bahwa anak-anak sebenarnya memiliki keinginan alami, agar dapat memiliki orang tua dari lawan jenis mereka, dan juga ingin menghilangkan orang tua jenis kelamin yang sama dengannya, karena dianggap sebagai saingan.
Keinginan inilah yang dinamakan Oedipus complex.
Namun, Freud mengemukakan, bahwa sebenarnya keinginan ini merupakan bagian normal dan juga penting dari tahapan perkembangan anak.
Dan tak perlu dikhawatirkan, karena akan terselesaikan ketika anak tumbuh, lalu mengidentifikasi dirinya dengan orang tua berjenis kelamin yang sama.
Akan tetapi, ada kasus di mana tahapan Oedipus complex ini, tidak terselesaikan dengan sukses pada anak, sehingga bisa menyebabkan anak memiliki perasaan bersalah, malu, hingga mengalami rasa tidak percaya diri di kemudian hari.
Dan Freud juga berpendapat, bahwa dari perasaan yang tidak terselesaikan ini, bisa mengakibatkan munculnya berbagai masalah psikologis pada anak tersebut, seperti neurosis, depresi, hingga gangguan emosional lainnya.
Perlu dicatat bahwa teori Freud tentang Oedipus complex telah banyak dibahas dan dimodifikasi oleh psikolog dan peneliti lainnya. Beberapa orang meragukan universalitas Oedipus complex dan mengusulkan teori alternatif untuk menjelaskan perkembangan psikoseksual pada anak-anak.
Apa Tanda-Tanda Oedipus Complex
Adapun tanda-tanda Oedipus Complex pada anak adalah:
- Anak memiliki perasaan cemburu dan merasa bersaing yang kuat terhadap orang tua dengan jenis kelamin yang sama (anak lelaki menganggap ayahnya saingan, anak perempuan menganggap ibunya saingan).
- Anak memiliki keinginan untuk dapat memiliki orang tua lawan jenis, bahkan ingin menghilangkan orang tua jenis kelamin yang sama yang dianggap sebagai saingan.
- Anak sulit memisahkan diri dari orang tua lawan jenis, serta menetapkan rasa identitas.
- Anak memiliki perasaan seksual terhadap orang tua lawan jenis.
- Anak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan konflik dengan orang tua jenis kelamin yang sama.
Dalam contoh sikap yang nyata, Freud mengungkapkan bahwa anak-anak dalam Oedipus Complex ini akan bersikap:
- Bertindak marah serta memusuhi orang tua saingan (anak lelaki memusuhi ayahnya, anak perempuan sebaliknya).
- Selalu marah atau cemburu, ketika orang tua saingan menunjukkan kasih sayang kepada orang tua yang diinginkan (melihat ayah dan ibu bermesraan, bahkan saling memberi perhatianpun).
- Berkata atau memperlihatkan bahwa anak ingin menikah dengan orang tua yang diinginkan.
- Selalu mencari perhatian dari orang tua yang diinginkan
Hal-hal seperti di atas memang sering ya kita dapati dalam kehidupan sehari-hari, ada yang kadarnya besar, ada pula yang cuman sesekali saja, ketika melihat ada anak lelaki lengket ke ibu dan membenci ayahnya, demikian sebaliknya.
Dalam usia 3-6 tahunan hal ini normal saja, namun wajib banget diberikan peran orang tua seutuhnya, agar anak bisa melewati masa Oedipus Complex dengan baik dan terselesaikan.
Cerita Viral Suami-Ibu Kandung Norma Risma Berzina
Masalah Oedipus Complex ini, jadi marak dibicarakan, setelah viralnya kasus seorang menantu yang kedapatan selingkuh sampai berhubungan badan dengan mertuanya.
Adalah Norma Risma yang mengunggah curhatannya melalui akun TikToknya dan langsunhg viral ke mana-mana.
Norma Rismapun diundang ke mana-mana untuk memberikan penjelasan selengkapnya, salah satunya di Channel YouTube Denny Sumargo.
Saya belum nonton semuanya sih, soalnya panjang banget.
Tapi dari beberapa potong video yang beredar, sepertinya memang ibu si Norma dan suaminya si Rozy (kalau nggak salah, namanya), sudah berhubungan (bahkan terlalu jauh) sejak sebelum mereka menikah.
Waktu itu, Norma secara tidak sengaja Norma menemukan isi chat calon suaminya itu, yang isinya vulgar banget kepada ibunya.
Norma bahkan 2 kali menemukan bukti, satunya melalui SMS.
Sampai akhirnya ayah Norma menyidang keduanya (si Rozy dan ibu Norma), si Rozy akhirnya minta maaf sambil sujud-sujud, tapi ibunya tetap nggak ngaku, kalau itu benar.
Sampai akhirnya Norma dan Rozy menikah, suatu hari, dia disuruh pulang dari tempat kerjanya oleh tetangganya, yang mengabarkan bahwa orang-orang kampung telah menggerebek dan menemukan suaminya si Rozy dengan ibunya dalam keadaan tak sehelai benangpun di badan.
Norma shock karenanya, apalagi ibunya sama sekali nggak menunjukan rasa bersalah atau minta maaf, dan akhirnya setelah berjuang dalam kekalutannya, dia memberanikan diri untuk mengajukan cerai.
Publik heboh karenanya.
Peristiwa tidak senonoh ini memang di luar batas nalar kita sebagai manusia normal.
Terlebih, menurut Norma, keluarga mantan suaminya (kayaknya dia udah cerai sekarang), seolah tidak menyalahkan anaknya dan ibunya Norma.
Mereka mengatakan kalau si Rozy dan ibunya ngadem di kamar, makanya telanjang (astagaaahhhh, hahaha).
Tapi terlepas dari berita yang memualkan yang kalau kita bahas, takutnya jadi gibah berkepanjangan. Saya jadi menitik beratkan perilaku si Rozy yang dikaitkan dengan kelainan Oedipus Complex, di mana kemungkinan dia tidak berhasil melewati masa Oedipus Complex itu ketika kecil, dan membawa perasaannya itu sampai dia dewasa.
Dari beberapa komentar beredar, tetangga-tetangga atau yang kenal mereka (si Rozy) juga mengatakan, kalau keluarga si Rozy ini memang aneh sejak dulu.
Tidak dijelaskan, keanehannya gimana.
Tapi dugaan terhadap oedipus complex jadi semakin kuat.
Penutup
Berbagai fenomena muncul di dunia, kadang bikin geleng-geleng kepala tak henti.
Hal-hal aneh, yang tidak sanggup dinalar, nyatanya terjadi di dunia nyata.
Di sisi lain, menimbulkan sebuah pemikiran buat saya, betapa anak-anak itu, sangat butuh lingkungan normal dengan hadirnya kedua orang tua secara pas porsinya.
Ada porsi ayah, ada porsi ibu.
Agar selama tumbuh kembangnya, dalam pencarian jati dirinya, anak bisa dengan mudah mempertahankan fitrahnya, karena lingkungannya sehat, sehingga tidak menimbulkan kelainan oedipus complex.
Sidoarjo, 29 Desember 2022
Sumber:
- https://www.alodokter.com/memahami-oedipus-complex-ketertarikan-anak-laki-laki-terhadap-ibunya diakses 29 Desember 2022
- https://www.simplypsychology.org/oedipal-complex.html diakses 29 Desember 2022
- https://www.verywellmind.com/what-is-an-oedipal-complex-2795403 diakses 29 Desember 2022
Gambar: Canva dan berbagai sumber
Alasan penyakit normal2 aja. Yang jelas oknum mertua yang terlanjur khilaf, akhirnya jadi ketagihan.
ReplyDelete