Berita Penculikan Anak, Tips Bijak Menghadapinya
Berita penculikan anak akhir-akhir ini santer terdengar di mana-mana, menyebar dengan cepat melalui WAG wali murid di sekolah-sekolah.
Termasuk WAG sekolah si Kakak maupun si Adik. Mulai dari yang nyebarin rekaman nggak jelas, sampai screenshoot atau copas tulisan yang juga kurang jelas sumbernya.
Akibatnya sudah bisa ditebak, para orang tua atau wali murid jadi panik sekaligus parno. Terutama di sekolah si Adik, yang kadang di pagi hari para guru tidak ada yang menjaga di depan gerbang.
Baca juga : No Drama Di Hari Pertama Sekolah TK
Anak-anak yang datang di pagi hari seringnya malah main ke luar pagar, karena memang di luar pagar sekolahnya ada lapangan yang luas.
Meskipun sekolah si Adik berada di dalam kompleks, tapi tetap saja bikin parno para ibu. Saya akhirnya menyiasati dengan mengantar si Adik, tepat setelah bel sekolahnya berbunyi.
Biar ketika si Adik sampai sekolah, dia nggak punya waktu lagi buat lelarian di luar pagar.
Beberapa Berita Penculikan Anak yang bikin Parno
Nggak dipungkiri ya, berita penculikan anak ini, memang hampir tiap hari terdengar. Beberapa di antaranya berakhir dengan meyedihkan.
Untuk saya pribadi, berita kayak gini memang nggak bikin saya terlalu dipikirkan. Bukan karena nggak peduli, tapi emang saking sejak awal jadi ibu, saya memutuskan menjaga anak sendiri, ya karena hal-hal demikian.
Jadi, mau ada berita penculikan atau tidak, saya selalu waspada dan memikirkan segala kemungkinannya. Salah satunya, saya nggak mau ambil resiko membiarkan si Adik berangkat sekolah sendiri, biar kata dekat banget.
Bahkan si Adik merengek mau shalat di masjid sendiri pun saya nggak bolehin, hehehe.
Baca juga : Membiasakan Anak Shalat Subuh Berjamaah di Masjid
Tapi dari kebiasaan seperti itu, saya jadi sudah terlatih untuk tetap tenang ketika ada berita penculikan anak di mana-mana.
Selain itu, rasa kurang percaya akan sebuah berita, yang sering bikin saya nggak auto panik baca berita tersebut.
Seperti beberapa waktu lalu, seorang wali murid mengirimkan sebuah rekaman suara di WAG. Setelah didengarkan, ternyata itu semacam suara wanita. Yang memberitahukan para ortu murid, untuk menjemput anak sekolah tepat waktu.
Menurut pemilik suara tersebut, barusan saja ada seorang murid yang hampir menjadi korban penculikan. Beruntung si murid berhasil memberontak dan memukul si penculik tersebut.
Ketika mendengarkan, saya hampir percaya dengan rekaman suara tersebut. Sampai ada kata-kata yang bikin saya yakin kalau itu cuman hoax semata. Yaitu ketika si pemilik suara yang mengaku seorang guru itu, menyebut penculiknya seorang bencong.
Auto senyum dong saya, mana ada seorang guru berbicara di sebuah WAG dengan men-judge orang sebagai bencong, hehehe.
Seketika WAG ramai, para ortu panik dan jadi kepikiran dengan anak-anak mereka di sekolah. Sementara saya, langsung googling berita penculikan anak.
Kenyatannya, rekaman suara seperti itu juga booming di beberapa daerah di Indonesia. Seketika polisi melakukan penyelidikan, dan mengetahui kalau ternyata berita tentang penculikan itu adalah hoax semata. Hanya merupakan kerjaan iseng beberapa orang yang bikin panik para ortu.
Selang 2 atau 3 hari kemudian, ternyata masalah tersebut juga masuk ke radio, dan dipastikan kalau berita itu adalah hoax semata.
I told you kan!
Tips Bijak Menghadapi Berita Penculikan Anak
Memang sih, kadang berita penculikan anak itu, adalah benar adanya. Apalagi, kalau baca-baca di berbagai media, kasus penculikan anak, kembali meningkat di tahun ini.
Baca juga : Sepengkal Percakapan SAHM dan Working Mom
Namun, sebenarnya mau ada kasus atau enggak, bukan berarti kita lengah menjaga anak-anak kita. Dan panik ketika ada berita penculikan, yang ternyata hanya hoax semata.
Dan ada beberapa tips bijak buat kita para parents untuk tetap tenang dalam menghadapi berita penculikan anak, di antaranya :
1. Selalu siaga menjaga anak baik ada maupun tidak ada kasus atau berita penculikan anak
Zaman sudah berubah ya, kejadian-kejadian di luar nalar banyak banget terjadi, termasuk penculikan anak. Karenanya selalu siaga menjaga anak adalah hal bijak yang perlu parents lakukan.
Tak perlu menunggu ada berita penculikan anak dulu baru siaga. Akan lebih bijak jika siaga menjaga anak menjadi sebuah habits yang harus parents lakukan.
Sehingga dengan demikian, parents selalu peduli antar jemput anak di sekolah tepat waktu. Dan juga mengawasi anak-anak khususnya ketika bermain di luar rumah.
2. Mengajarkan anak untuk tidak sembarang mengikuti atau menerima sesuatu dari orang asing maupun kenal, tanpa izin parents
Ajarkan anak untuk menghindari penculikan dengan tidak sembarangan menerima sesuatu dari, atau mengikuti orang asing.
Bahkan orang yang dikenal pun, sebaiknya ajarkan anak untuk wajib izin parents sebelum menerima sesuatu pemberian. Maupun ketika diajak bepergian.
Ajarkan juga anak untuk berani berteriak jika dipaksa, serta meminta tolong orang-orang di sekitarnya, terutama ketika ada yang memaksanya.
3. Tidak mudah percaya berita penculikan anak yang belum jelas kebenarannya
Parents sebijaknya tidak mudah dengan berita penculikan anak, yang belum jelas kebenarannya. Selalu lakukan double cek sebelum share kembali berita tersebut.
Caranya dengan mengecek kebenarannya di berita lainnya, misal googling dulu, apakah benar ada berita penculikan tersebut?
Jika hoax, biasanya hal itu terjadi di tempat lain juga, dengan modus yang sama. Misal kayak beberapa waktu lalu, hoax berita penculikan anak santer terdengar dan dibagikan melalui WAG.
Baca juga : Tips Agar Tidak Mudah Tertipu di WhatsApp
4. Tidak panik berlebihan ketika ada berita penculikan anak
Selalu berusaha tetap tenang, meski ada berita penculikan anak beredar. tidak perlu panik berlebihan, namun tetap fokus mengawasi anak-anak dengan baik.
5. Lebih baik mencegah daripada menyesal
Yang paling penting adalah konsisten selalu peduli dengan mengawasi dan menjaga anak, ada ataupun tiada berita penculikan anak.
Karena akan lebih baik buat kita mencegah, ketimbang nantinya menyesali jika sudah terjadi penculikan anak.
Kesimpulan dan Penutup
Berita penculikan anak memang selalu bikin parents deg-degan. Bikin parno sampai kadang kepikiran jika anak berangkat sekolah.
Baca juga : Pendidikan Dasar Anak itu, Tak Mungkin Terulang Lagi
Namun sebijaknya sebagai parents berusaha tetap tenang, jangan mudah terhasut oleh berita hoax. Selalu double cek kebenaran berita yang kita terima, terutama sebelum ingin membagikannya ulang ke orang lain.
Dan yang paling penting adalah, parents harus selalu peduli dalam mengawasi dan menjaga anak, ada ataupun kasus penculikan anak.
Sidoarjo, 18 Februari 2023
Sumber: opini dan pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey
Demikianlah artikel tentang berita penculikan anak yang seringnya bikin deg-degan parents, semoga bermanfaat.
Ternyata di Surabaya juga rame ya berita penculikan anak.
ReplyDeleteDisini kemarin juga tetangga sebelah bilang hati-hati lagi banyak penculikan anak. Ia lalu share beritanya di grup WA.
Setelah aku cek, itu ternyata berita dari tahun 2020.😑
Tapi memang sebaiknya hati-hati sih, anak jangan mau diajak sama orang yang tidak dikenal.