Diare Pada Anak Terjadi Pada Adik Dayyan Di Usia 5 Tahun
Ketika adik Dayyan terkena diare di usianya yang ke-5 tahun, ternyata saya masih panik dong. Meskipun sebenarnya masih baik-baik saja.
Hal ini terjadi ketika kami tinggal di rumah eyangnya beberapa waktu lalu. Nggak tahu karena di sana anak-anak terlampau bebas, jadinya jarang memperhatikan kebersihan diri dan makanannya. Atau memang kondisi di sana yang saat itu memang agak crowded dengan beberapa tikus yang suka mondar mandir.
Baca juga : Interlac dan Vitamin D3 untuk Daya Tahan Tubuh Anak
Cerita si Adik Dayyan Kena Diare
Kisah ini udah sekitar dua bulanan kemaren sih, ketika baru nyampe di rumah eyangnya buat nemanin eyangnya yang sendiri, sepeninggal eyang putri.
Suatu hari si Adik minta pup lebih dari sekali sehari. Hal ini tentunya bukan sebuah kebiasaannya yang rutin pup hanya sekali sehari.
Nggak sampai di situ, si Adik tiba-tiba mengeluh perutnya sakit, sampai saya harus memberikan parasetamol agar nyerinya berkurang.
Belum juga habis rasa pusing saya karena anak sakit yang mulai saya curigai sebagai diare, tiba-tiba saya mengalami hal serupa. Perut terasa melilit dan kesalnya saya jadi harus bolak balik BAB.
Langsung deh bolak balik saya bikin teh pekat dan diminum berdua dengan si Adik.
Sayangnya, hingga lebih dari hari ke-3, diare dan sakit perut baik saya maupun si Adik nggak juga berhenti. Saya yang awalnya cuman bertahan dengan teh pekat karena biasanya emang kalau diare ya pasti sembuh hanya dengan teh pekat.
Tapi kali ini, baik saya maupun si Adik, sama-sama nggak ngaruh meski minum teh sepekat-pekatnya.
Si Adik bahkan mengeluh mulu karena perutnya terasa nyeri, sampai saya bolak balik ngasih parasetamol. Tak lupa juga mengompres perutnya.
Setelah hampir seminggu, saya mulai tergoda mau kasih obat yang direkomendasikan saudara-saudara, yaitu obat untuk mengeraskan feses.
Cuman masalahnya bukan hanya karena si Adik mencret, justru dibanding saya, si Adik hanya ke belakang paling banyak 3 kali setiap hari.
Sementara saya bisa 5-6 kali.
Tapi emang si Adik paling nggak tahan dengan nyeri perutnya, yang terpaksa bolak balik saya gendong, saya kasih kompres perut sampai dikasih parasetamol.
Karena si Adik rewel, orang-orang jadi ribut menyuruh saya ke dokter aja sekalian agar diperiksa. Ada yang ngajak ke dokter umum, tapi saya yakin kalau dokter umum pasti yang diresepkan cuman antibiotik dan obat pereda diarenya.
Saya bersikeras ingin mengajak ke dokter spesialis anak, tapi juga masih mikir karena si Adik nggak biasa ke dokter, plus udah lama nggak pernah antri di dokter.
Akhirnya, setelah menimbang-nimbang, saya putuskan untuk konsultasi online saja di aplikasi alodokter. Saya pilih dokter anak langsung, dan akhirnya mendapatkan resep seperti dugaan saya.
Baca juga : Gagal Ginjal Akut Pada Anak
Mengatasi Anak Usia 5 Tahun yang Diare
Selama si Adik diare dan sakit perut, dua kali saya konsultasi online dengan dokter di aplikasi alodokter. Pertama kali saya konsultasinya dengan dokter umum, tapi cuman dianjurkan kasih parasetamol doang.
Btw, meski diare dan sakit perut, si Adik tidak punya keluhan lain seperti demam atau semacamnya. Satu-satu yang mengganggu banget adalah nyeri perutnya.
Nantilah saya konsultasi dengan dokter anak, dan membayar Rp. 40ribu untuk konsultasi dengan dr. Ivan Halim, Sp.A, akhirnya saya dikasih sebuah resep untuk bisa ditebus.
Dan resep penyembuhannya pun seperti yang saya duga, yaitu:
- Ranivel, diminum 2x sehari, 3,5ml 30 menit sebelum makan, fungsinya untuk mengurangi nyeri perut dan juga produksi asam lambung.
- Proris Forte, diminum 3x sehari, 5 ml, fungsinya untuk mengurangi nyeri.
- Zincpro Drop, diminum 1x sehari 2ml selama 10 hari, fungsinya untuk memperbaiki dinding usus yang rusak.
- L-bio, diminum 2x 1 sachet sehari, sebagai bakteri baik untuk usus.
- Oralit, dicampur dengan 200 ml air, diminum setiap kali habis BAB, berfungsi menggantikan cairan elektrolit tubuh yang hilang karena diare.
Setelah mendapatkan resep dari konsultasi tersebut, bergegas saya ke apotik terdekat. Sebenarnya bisa langsung pesan dari aplikasi tersebut, tapi saya ogah pesan semuanya karena lumayan mihil, hahaha.
Akhirnya toh saya cuman beli L-bio 6 sachet, Zincpro drop dan oralit. Untuk mengurangi nyeri, saya tetap pakai parasetamol, dan memang nggak terlalu sering juga saya kasih sih. Kadang kalau cuman pakai kompres dan saya peluk si Adik bisa tahan nyerinya, ya nggak perlu minum parasetamol.
Setelah itu, saya mulai memberikan beberapa obat atau vitamin yang diresepkan si dokter. Dan memang sih, Alhamdulillah setelah itu si Adik berangsur membaik. Mencretnya mulai berkurang, sampai akhirnya nyeri di perutnya pun akhirnya tak terasa lagi.
Meski demikian, saya tetap meneruskan konsumsi Zincpro sampai 10 hari sesuai resep dokter.
Dari pengalaman tersebut, saya bisa menyimpulkan beberapa tips mengatasi anak usia 5 tahun yang terkena diare, yaitu:
- Sebaiknya hindari pemberian teh pekat terlalu banyak, demikian juga pemberian obat yang menyebabkan feses mengeras. Karena diare sejatinya ada bakteri jahat di dalam pencernaannya. Dan akan lebih baik jika dikeluarkan.
- Sediakan selalu oralit untuk mengantisipasi anak kehilangan cairan jika terlalu sering BAB dan mencret. Minumkan 1 sachet oralit setiap kali anak selesai BAB.
- Selalu pantau agar anak tidak sampai dehidrasi, bisa dari melihat frekwensi kencing atau air matanya.
- Berikan obat pereda nyeri jika memang nyeri perutnya terasa sangat mengganggu anak, bisa juga dibantu dengan mengompres perut anak dengan alat kompres yang hangat.
- Berikan Zincpro sesuai dosis dokter untuk memperbaiki dinding ususnya.
- Berikan juga vitamin atau bakteri baik untuk membantu memperbaiki kesehatan pencernaan anak.
- Perhatikan juga asupan makanan dan minuman anak agar tercukupi, namun sebaiknya hindari dahulu makanan yang menyebabkan perutnya semakin sakit.
Itu aja sih sebenarnya, dan yang pasti dan penting banget adalah, pastikan agar ibu tidak panik menghadapi anak diare.
Perbanyak kesabaran, karena ketika anak diare, bukan hanya anak jadi rewel melulu karena perutnya nyeri. Tapi di beberapa kondisi bisa menyebabkan anak pup di celananya saking nggak tahan mencret.Dan tentunya itu akan menguras kesabaran ibu juga.
Baca juga : Mengatasi Diare Pada Bayi 9 Bulan Dengan GADDD
Kesimpulan dan Penutup
Diare pada anak usia 5 tahun memang lumayan bikin sedih parents, khususnya ibu. Karena selain rewel, sebagai ibu kadang takut nanti anak sampai kenapa-kenapa, seperti dehidrasi dan berujung fatal.
Seperti yang beberapa bulan kemarin terjadi pada si Adik Dayyan yang diare dengan lumayan lama. Syukurnya segera sembuh setelah saya memberikannya beberapa obat atau vitamin untuk memperbaiki saluran cernanya.
Surabaya, 31 Agustus 2023
Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: Dokumen dan canva edit by Rey
Demikian artikel tentang mengatasi anak usia 5 tahun yang terkena diare berdasarkan pengalaman si Adik, semoga bermanfaat.
Post a Comment for "Diare Pada Anak Terjadi Pada Adik Dayyan Di Usia 5 Tahun"
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)