PR Calistung dan Menghafal untuk Anak TK, Yay or Nay?
PR calistung dan menghafal untuk anak TK itu sebenarnya bisa dikatakan sebagai salah satu cara sekolah, meminta parents ikut serta mengajari anaknya ketika di rumah.
Iya kan, manalah bisa anak TK bisa mandiri mengerjakan semuanya, apalagi kalau PR yang ada seperti di sekolah Adik Dayyan, which is nggak ada soalnya. Ortulah yang diminta oleh gurunya, untuk membuatkan soal-soal, yang harus dikerjakan oleh anak, ketika di rumah, yang kemudian dikumpulkan setiap pagi hari masuk sekolah.
Sejujurnya, hal tentang PR anak sekolah, apalagi untuk TK ya, adalah hal baru buat saya. Saat si Kakak Darrell sekolah TK dulunya, bisa dibilang hampir nggak ada PR dari sekolahnya. Bahkan sampai dia duduk di bangku sekolah dasar, jarang banget ada PR dari sekolahnya, terutama untuk menulis.
Tugas-tugas yang ada, hanya seminggu sekali, dan berbentuk tugas life skill, yang dikumpulkan dalam bentuk video di WAG sekolahnya.
Ketika itu, Kakak Darrell pernah mengerjakan PR setiap harinya, karena dia sempat ikut kumon yang memang bentuknya, PR everyday, hehehe.
Baca juga: kelebihan dan kekurangan les Kumon berdasarkan pengalaman pribadi
Cerita Adik Dayyan Dengan PR Calistung dan Hafalan Untuk Anak TK Hampir Setiap Hari
Jadi ceritanya kan si Adik Dayyan pindah sekolah di Surabaya, ketika naik TK B. Dan setelah cari sana sini, kami putuskan untuk meneruskan sekolah di TK B pada sebuah TK dengan basic Islam di Surabaya.
Dan ternyata, banyak hal-hal yang berbeda dari sekolah sekarang, dibanding sekolahnya sebelumnya di Sidoarjo. Entah berbeda karena sekolahnya, atau berbeda karena sekarang si Adik udah naik di TK B.
Yang jelas, bukan hanya si Adik yang awalnya stres bersekolah di situ, maminya yang nggak sabaran ini juga sama stresnya.
Ada beberapa hal yang berbeda buat si Adik, mulai dari harus beradaptasi dengan teman baru. Ditambah harus beradaptasi dengan jumlah siswa di kelasnya sekarang yang lebih banyak, ketimbang di sekolah TK di Sidoarjo sebelumnya.
Sampai yang paling bikin si Adik (dan juga maminya) awalnya stres adalah, ternyata calistung merupakan hal yang penting di TK B di sekolah sekarang.
Awal masuk saja, mami Rey agak kaget ketika ditegur masalah si Adik yang belum lancar menuliskan namanya sendiri di papan tulis depan kelas. Saya yang pertama kali mendengar hal itu auto menganga.
Uwooowww, bukankah calistung bukannya hal yang wajib buat anak TK?
Baca juga: kelebihan dan kekurangan les Kumon berdasarkan pengalaman pribadi
Namun begitulah si MamiRey, reaksinya memang kadang eh bahkan sering sih, auto lebay. Meksipun ujung-ujungnya, ya tetap dikerjakan juga sih.
Dan begitulah, pada akhirnya saya coba berdamai dengan ketentuan sekolah tersebut, dan mulai mengajak si Adik untuk mengerjakan PR yang dimaksud.
Sama banget dengan Maminya, awalnya sih si Adik juga terlihat stres dan tertekan dengan tugas-tugas tersebut. Maklum, di TK A sebelumnya, dia nggak pernah mendapatkan tugas menulis.
Tapi, siapa sangka, seiring waktu, hal-hal seperti mengerjakan PR yang seringnya berbentuk calistung. Entah itu menulis ulang, mendikte kata, baik bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Hijaiyah hingga menjumlahkan angka serta pengurangan angka. Semuanya dikerjakan dengan semangat oleh si Adik.
Setelah 3 Bulan Mengerjakan PR Calistung dan Hafalan Untuk Anak TK
Hingga saat ini, kurang lebih sudah sekitar 3 bulanan si Adik masuk sekolah dan ketika di rumah harus mengerjakan PR setiap Senin-Kamis dan Sabtu. Si Adik makin terlihat menikmati hal tersebut.
Bahkan dialah yang paling semangat mengingatkan maminya tentang PRnya. Karena memang maminya yang harus membuatkannya soal-soal untuk dikerjakan olehnya.
Dan maminya, yang awalnya selalu kesal sama kegiatan bikinin soal buat PR si Adik, eh seiring waktu, jadi bisa menerima dan menikmatinya.
Mungkin juga karena saya akhirnya bisa melihat hasil dari mengerjakan PR tersebut yaitu si Adik jadi makin pintar menulis, mendikte, bahkan hitung-hitungan baik penambahan maupun pengurangan sudah lebih dimengertinya.
Dan suprisingly, tulisan si Adik sudah lumayan rapi dong, karena memang gurunya lebih concern tentang kerapian dalam menulis di buku.
Si Adik juga sudah semakin mengerti tentang jadwal pelajaran hariannya. Setiap malam, dia pasti akan dengan sigap menyiapkan 3 buku.
1 buku buat mengerjakan PR hariannya, 1 buku untuk pelajaran di esok harinya. Serta 1 buku yang digunakan maminya, untuk membuatkannya soal-soal PR yang akan disalin ulang oleh si Adik ke buku PRnya.
Rasanya, tidak ada yang lebih membahagiakan, melihat anak-anak jadi lebih mandiri. Ye kan, goal saya banget being a mom, di mana anak-anak bisa lebih mandiri mengurus dirinya sendiri, itu jauh lebih penting, ketimbang anak-anak yang hebat di bidang ini itu, tapi nggak bisa benar-benar mandiri.
Setiap ibu memang punya goal-nya masing-masing dalam mengasuh anaknya. Dan saya bahagia untuk goal mencetak anak-anak yang mandiri, setidaknya untuk dirinya sendiri dulu.
Oh ya, bukan hanya PR menulis dan berhitung, setiap Sabtu juga ada PR menghafal. Bukan main kesalnya saya ketika awal mengetahui PR ini.
Secara, si Adik memang agak kurang kalau tentang hafalan. Dan hafalannya juga kadang berbentuk hadis yang pendek, namun tidak jarang juga berbentuk hafalan surat yang lumayan panjang.
Seperti minggu ini mereka mendapatkan PR menghafal surat Al Maun. Uwooowww deh, alamat maminya harus perbanyak stok sabar, untuk merekam si Adik dalam menghafal surat ini.
Tapi, dibalik rasa kesal tersebut, ada rasa bahagia ketika menyadari kalau si Adik bisa mengetahui hingga menghafal beberapa surat pendek, hingga beberapa hadis pendek.
Setidaknya ada penyemangat buat saya, untuk terus konsisten mendampingi anak-anak belajar banyak hal dalam tumbuh kembangnya.
Baca juga : Begini Cara saya Sebagai Ibu, Menyikapi Harapan Orang Lain Terhadap Anak saya
PR Calistung dan Menghafal untuk Anak TK, Yay or Nay?
Berdasarkan pengalaman tersebut, saya bisa menjawab pertanyaan, apakah adanya PR calistung dan menghafal untuk anak TK itu, buruk?.
Karena awalnya sayapun berpendapat demikian, di mana rasa takut anak akan stres dan bosan dicekoki calistung terlalu dini, bercampur dengan rasa malas saya, hahaha.
Ternyata toh semua yang saya khawatirkan, tidak benar-benar terjadi, meskipun tentu saja ada ToC atau term and condition-nya. Salah satunya ortu, atau setidaknya ibu, wajib mendampingi anak dalam mengerjakan PR calistung tersebut.
Menurut saya, semua kegiatan untuk anak, termasuk mengenalkan calistung, itu akan bikin anak happy-happy aja, selama diperkenalkan dengan cara yang menarik buat anak, terlebih didampingi dengan happy oleh ibunya, atau parents-nya.
Selama belasan tahun mendampingi anak-anak, setidaknya demikianlah pengalaman saya, di mana anak-anak akan sangat bahagia melakukan apapun, event cuman tiduran santai, selama bareng maminya dan dilakukan dengan fun serta fokus, tanpa distraksi apapun.
Jadi, tentu saja yay banget, jika anak TK diberi PR harian, berupa calistung dan menghafal oleh sekolahnya. Asalkan ada peran langsung parents ketika anak mengerjakan PR tersebut.
Justru hal tersebut bisa meningkatkan bonding bagi ibu dan anak, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak, tanpa membuatnya jadi tertekan hingga stres.
Baca juga : Mungkin ini Alasan, Mengapa Ada Ibu yang Ngotot Anaknya Harus Juara
Kesimpulan dan Penutup
Anak TK B mendapatkan PR calistung dan hafalan dari sekolah?. Apakah parents merasa hal itu berlebihan untuk anak TK?.
Jika iya, berarti awalnya kita sama dong Parents. Sayapun termasuk salah satu ibu yang kesal dengan adanya (semacam) pemaksaan calistung kepada anak-anak TK.
Tapi, seiring waktu, bisa diketahui kalau ternyata, ada begitu banyak diadakannya PR calistung dan hafalan di rumah bagi anak TK dan juga ibunya, khususnya.
Jadi, saya akhirnya bisa bilang, Yay aja dong, jika ada PR calistung dan menghafal bagi anak TK yang ditugaskan dari sekolah.
Surabaya, 19 Oktober 2023
Sumber: pengalaman dan opini prbadi
Gambar: Canva edit by ReyBlogger
Demikian artikel tentang pengalaman mendampingi anak TK dalam mengerjakan PR calistung dan menghafal di hampir setiap harinya, semoga bermanfaat.
Post a Comment for "PR Calistung dan Menghafal untuk Anak TK, Yay or Nay?"
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)