Suami Rajin Shalat Tepat Waktu Secara Konsisten adalah Terbaik
Suami rajin shalat tepat waktu secara konsisten adalah yang terbaik bagi saya.
Sekali lagi, ini bagi saya ya! Dan sebelum diberondong dengan komentar kontra seperti, banyak yang rajin shalat, berjanggut tapi selingkuh dan lainnya.
Mohon dibaca dulu dengan seksama, alasan saya mengidolakan suami rajin shalat KONSISTEN adalah tetap yang jadi suami paling tepat.
Maksud Suami yang Rajin Shalat itu, Yang Konsisten ya!
Saya nggak tahu sih, apakah saya yang mainnya kurang jauh, atau saya yang kudet, atau mungkin saya yang terlalu lebay.
Tapi jujur loh, saya belum pernah liat laki yang rajin shalat tepat waktu dan konsisten bertahun-tahun. Namun kelakuannya kek setan teroosss.
Jadi, bukan laki yang kita liat sering shalat di masjid aja ya!
Bukan juga laki yang berjanggut, pakai jubah, sering menundukan pandangan, berbicara dengan lembut.
Namun lelaki yang benar-benar kita tahu dan saksikan, bertahun-tahun konsisten shalat tepat waktu, bahkan mengusahakan di masjid.
Saya tahu dan melihat laki seperti itu di dunia ini, baru 2 orang. Mereka adalah kakak ipar saya. Suami dari Mbak-Mbak ipar saya.
Well, ada lagi sih 2 orang lainnya yang setidaknya pernah saya saksikan. Tapi mereka adalah teman kantor saya dulu. Saya cuman melihat kebiasaan mereka shalat harus tepat waktu di kantor. Tapi saya nggak pernah liat kebiasaan mereka di rumah.
Karenanya saya nggak berani mengklaim, kalau mereka adalah lelaki hebat yang konsisten shalat tepat waktu.
Tapi, kakak ipar saya itu, udah sejak dari zaman saya kenal mereka pertama kali, sampai saat ini, saya tahu persis kebiasaan mereka tak pernah lekang oleh waktu.
Setiap kali dengar adzan berkumandang, mau sengantuk dan secapek apapun, mereka selalu bangkit, wudhu dan shalat.
Kalau kami ketemu di rumah mertua, kakak-kakak atau Mas ipar itu, biasanya memilih shalat di masjid. Saya sering nanya ke Mbak ipar, kalau di rumah gimana?. Kata Mbak ipar, ya mereka memang terbiasa shalat tepat waktu, dan biasanya memilih shalat di masjid. Biar kata di rumahnya ada ruang mushola yang nyaman.
You know? satu-satunya hal yang paling saya merasa iri dari wanita lain di dunia ini adalah. Iri ke mereka-mereka, para wanita yang beruntung dapat jodoh lelaki konsisten rajin shalat tepat waktu.
Jujur ya, saya sedikit iri dengan wanita-wanita lain, yang selalu bereaksi keras, setiap kali saya menyuarakan, bahwa lelaki terbaik adalah yang rajin shalat dengan konsisten.
Kebanyakan selalu bilang,
"Shalat itu emang kewajiban manusia Islam kepada Tuhannya, nggak bisa dijadikan patokan, bahwa dia adalah lelaki yang baik."
Saya lalu berpikir, waaahhh keknya di dunia ini, cuman akoh yang masih malas shalat tepat waktu tapi banyak maunya ya*plak, hehehe.
Dan kayaknya, cuman papinya anak-anak akoh yang bahkan nggak malu, anaknya bangun shalat subuh, dia sibuk nerusin bobok sambil ngorok, hahaha.
Suami-suami orang itu, pada luar biasa banget nget nget. Pada shalat tepat waktu dan konsisten banget nget.
Iya kan! Reaksi orang-orang itu, seolah mengatakan, bahwa laki yang shalat tepat waktu dan konsisten itu bukanlah hal baru.
Padahal sejujurnya, akoh baru menyaksikan 2 orang laki kayak gitu dalam hidup ini. Makanya saya selalu takjub dengan lelaki yang rajin shalat dan konsisten.
Kalau yang merasa itu biasa aja, berarti kan suami-suami mereka semua konsisten rajin shalat tepat waktu kan ye... makanya udah bukan hal yang baru lagi.
INGAT SEKALI LAGI!
KONSISTEN YAK! BUKAN CUMAN SEKALI DUA KALI SHALAT TEPAT WAKTU.
Kenyataannya, Suami Rajin Shalat Tepat Waktu dan Konsisten itu, Masih Jarang Ditemui
Penyebab saya tergila-gila mengidolakan suami atau laki rajin shalat tepat waktu dan konsisten adalah, mungkin karena hidup saya tidak dikelilingi orang rajin shalat.
Ortu saya malah cuman mama yang rajin shalat, itupun beliau mulai shalat setelah adik kandung saya meninggal dunia.
Ketika kecil, nggak ada orang yang shalat di rumah. Boro-boro dengar ortu ngaji, hahaha.
Demikian juga dengan saudara-saudara saya lainnya, kebanyakan shalatnya pas ingat aja. Wajar banget saya ikutan malas shalat.
Saya sendiri baru bisa rajin shalat, setelah kuliah dan ngekos di Surabaya. Pas banget ngekos di tempat ibu kos yang cereweeeettttnyaaaaaaa minta ampun, hahaha.
Berani aja gitu saya menampakan diri di saat adzan sedang berkumandang, dijamin suara si ibuk mulai terdengar.
"Dek Rey, masya Allaaaahhhh Nak gadis!, mbok ya kalau adzan tuh langsung wudhu terus shalat!"
Saking seringnya dengar kecerewetan beliau, lama-lama saya terbiasa rajin shalat. Meskipun tetap saja nggak konsisten. Ya Allaaaaahhh, kenapa shalat itu susaaahnyaaaa minta ampun bisa konsisten tepat waktu.
Masih lajang aja, yang sebenarnya kita bisa own our time dengan baik, rasanya selalu kalah oleh rasa malas. Apalagi sekarang udah punya anak, doh!.
Jujur lagi ya, penyebab saya mengidolakan dan ngarep punya suami rajin shalat, biar saya bisa ter-influence ikut rajin shalat. Terutama, konsisten shalat tepat waktu.
Waktu kerja dulu, saya jadi rajin puasa sunnah, mengerjakan shalat sunnah, meski shalat wajib ya tetep masih diundur-undur, hiks.
Tapi semua semangat itu, karena ada teman yang juga semangat mengajak puasa dan shalat sunnah. Kebayang nggak sih kalau saya bisa hidup dengan teman hidup yang rajin shalat tepat waktu secara konsisten. Insya Allah saya bakalan ikut amat sangat beruntung karena ter-influence sikap tersebut.
Mungkin juga karena saya udah merasa tuwah kali yak. Jadinya saya sejujurnya udah nggak terlalu ngoyo lagi dengan kehidupan.
Selama saya dan anak-anak bisa hidup nggak kelaparan, nggak kehujanan, nggak punya hutang, anak-anak bisa sekolah dengan lancar. Impian besar saya cuman pengen hidup tenang, pengen bisa pulang ke Allah dalam keadaan tenang. Pengen bisa masuk surga, karena nggak sanggup rasanya mengingat siksa Allah atas dosa saya, huhuhu.
Suami Rajin Shalat Tepat Waktu dan Konsisten itu Tidak Sehebat Malaikat Ataupun Rasul Kita
"Saya sering lihat, ada laki yang benar-benar alim, tapi dia pernah juga bikin istrinya nangis!"
"Saya pernah liat, ada laki rajin shalat tepat waktu, tapi marah-marah"
Lebih parahnya,
"Si Anu tuh, ustadz atau ulama, tapi poligami, nyakitin hati istrinya!"
Pernah eh sering dengar kalimat di atas kan?
Pertama, suami yang rajin shalat secara konsisten itu.... bukan serta merta jadi malaikat atau rasul kita ya.
Jadi, punya suami yang rajin shalat tepat waktu secara konsisten itu, bukan berarti kita serta merta jadi kayak Khadijah, istri Rasul (kalau kita banyak duit sih, hahahaha).
Atau jadi kayak Aisyah, etapi dipoligami juga kan, hehehe.
Buat saya, ngarep punya suami yang rajin shalat dan konsisten itu, adalah agar saya bisa ter-influence jadi rajin shalat dan konsisten juga. Yang mana saya yakin banget, kalau bisa jadi manusia lebih baik, lebih sabar, lebih tenang jika rajin khusyuk mengingat dan meminta apapun pada-Nya.
Yakin seyakin-yakinnya dah!.
Juga, dengan punya suami yang rajin shalat tepat waktu secara konsisten, bikin suami disayang Allah, sebagai istripun bisa ikutan disayang Allah.
Jadi 'hamba emas'nya Allah dah.
Kalau kita disayang orang misalnya, kita minta apapun lebih mudah kan. Sementara kebutuhan kita di dunia maupun akhirat buanyaaaaakkk banget. Shalat dengan tepat waktu dan konsisten itu, bakalan membantu kita banget.
Ini terbukti dari yang saya lihat di kedua kakak atau Mas ipar saya tersebut. Hidup mereka tuh, nggak auto luar biasa. Tapi sebagai keluarga, sedikitnya saya tahu menahu bagaimana perjalanan hidup mereka.
Dari yang nggak punya apa-apa, bisa punya apa-apa, meskipun hanya mengandalkan jadi karyawan.
Ada juga, yang jadi pengusaha, lalu ekonomi rumah tangganya diporak porandakan pandemi lalu. Si Mas ipar yang rajin shalat itu, ya tetap down juga kok.
Berbulan-bulan dia depresi, tapi nggak lari ke hal-hal yang dilarang Allah.
Coba deh liat suami si Rey.
Seorang teman blogger berkata, wah suamimu dulu cukup baik ya?
BUKAN CUKUP woeee!
AMAT SANGAT SANGAT SANGAT BAIKKKK SEKALI BANGET NGET NGET!
Manalah si Rey ini mau sama lelaki badjingan, wekekekekek.
Saya memaksa Tuhan agar mau menjodohkan saya dengan si papinya anak-anak dulu, ya gara-gara blio baik banget nget.
Saya berani menentang ortu nggak mau pulang jadi PNS, biar kata kehidupan di sini terluntang lantung, ya karena si Kakak pacar dulunya baikkkkkkk banget!
Nggak percaya? tanya deh teman-teman saya yang menjadi saksi perjalanan kami sejak pacaran di tahun 2002 silam.
Tapiiii, liat kami sekarang.
Si Rey udah kek punya buku nikah rasa janda, hahaha.
Nggak pernah ada komunikasi, dan nggak pernah ada usaha dari papinya anak-anak untuk memperbaiki rumah tangga dan hidup tanpa arah ini.
Ya pegimana punya arah, orang jauh dari Allah kan ye. Si Rey yang berjuang pun jadi terlunta-lunta, karena kehilangan tempat berpegang juga.
Jauh dari Allah itu emang nggak enak banget! Sayangnya untuk konsisten dekat sama Allah itu, nggak bisa semua orang bisa melakukannya, kecuali terbiasa.
Penjelasan kedua adalah mau ditolak seperti apapun, kenyataannya poligami memang dibolehkan dalam Islam. Selama suami bertanggung jawab dengan adil (dalam konteks umum ya, bukan dalam konteks istri), ya itu tidak melanggar aturan-Nya.
Jadi, bukan berarti laki yang rajin shalat tepat waktu, terus poligami, langsung jadi setan ya, hehehe.
Kesimpulan dan Penutup
Meski banyak wanita yang mengatakan, kalau jangan menilai suami baik, dari shalatnya. Saya tetap ngotot mengatakan, kalau suami rajin shalat tepat waktu secara konsisten adalah yang terbaik.
Bukan yang hanya sering shalat aja yak. Tapi, yang shalatnya selalu tepat waktu, pas adzan langsung bergegas wudhu dan shalat, bahkan diusahakan shalatnya di masjid.
Dan itu dilakukan secara konsisten, nggak cuman sekali dua kali atau semingguan doang/
Karena saya sangat yakin dan percaya, kalau shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Seperti yang Allah sendiri katakan dalam surat Al-Ankabut ayat 45.
Demikianlah.
Surabaya, 08 Desember 2023
Sumber: opini dan pengalaman pribadi
Gambar: canva edit by Rey
Post a Comment for "Suami Rajin Shalat Tepat Waktu Secara Konsisten adalah Terbaik"
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)