Liat Anak Bajunya Nggak Fashionable Sedang Ibunya Bak Sosialita?
Pernah nggak lihat anak kecil yang pakaiannya nggak banget, ketika sedang di mall atau semacamnya. Mungkin si anak berpakaian yang nggak matching atas bawahnya, atau mungkin pakaiannya kumal.
Sementara itu, di sampingnya melangkah seorang wanita dengan dandanan paripurna, harum mewangi dengan make up on point serta fashion kekinian?
Saya sih, kayaknya nggak pernah ya? Atau memang pernah liat tapi karena biasa aja liatnya, jadinya sama sekali nggak keingat lama di pikiran, hehehe.
Tapi, saya rasa, hanya sedikit ibu-ibu kayak saya, yang ketika lihat hal demikian, baik otak, mulut, hingga jari mulai berisik, gatal rasanya kalau enggak mengomentari.
Emang ada yang gitu?. Banyak!.
Contohnya ada di media sosial, coba aja amati beberapa konten medsos, kalau lagi ada yang bahas demikian.
Dijamin bakalan ramai dengan komentar,
"Aku gatal banget pengen dandanin anaknya!"
"Ibunya terlalu fokus bergaya sendiri, sampai anaknya terlupakan!"
"Kalau aku, justru anak yang on point dan fashionable, mamaknya apa adanya aja!"
"Kalau aku nggak pernah ya, kalaupun bisa seperti itu, pasti bapaknya yang makein baju"
"Ibunya males banget! harusnya kan, setidaknya rapi dan nggak kusut!"
Dan lain sebagainya!.
Wowww banget deh.
Saya yang cuman baca komentar aja, dan enggak merasa kalau yang dibicarakan adalah anak-anak saya. Merasa miris baca komentar demikian.
Sambil tetap mikir dalam hati,
"Itu ibuk-ibuk yang pada komen menghakimi atau komen negatif, apa di rumahnya nggak ada kerjaan lain kah, sampai punya banyak waktu dan energi buat ngurusin orang lain!"
Anak Tidak Fashionable, Ibu Bergaya Sosialita Itu...
Akan sangat bijak, kalau kita melihat hal demikian, meskipun mulut atau tangan terasa gatal buat komentari, sekaligus hujat tipis-tipis. Mending ubah ke pikiran positif deh, karena:
1. Bisa jadi anaknya sedang diberi kesempatan belajar memilih fashion-nya sendiri
Liat anak pakai baju yang nggak matching, warna dan modelnya 'tabrakan' banget. Bahkan mungkin ada yang bajunya lusuh sampai sedikit sobek.
Ya, mungkin saja si anak lagi dikasih kesempatan oleh parents-nya untuk belajar memutuskan apa yang dia sukai sendiri, termasuk fashion-nya sendiri.
Kali aja, baju yang dia pakai itu, ternyata baju favoritnya, yang akhirnya jadi 'cuci - kering - pakai' aja melulu. Dan karena ibunya sudah memberikan kesempatan untuk memilih, tentunya sang ibu akan menghargai pilihan anaknya kan.
Hitung-hitung, melatih diri ketika dewasa anak memilih pasangan hidupnya, ibunya bisa legowo menerimanya (lah, kok kejauhan sih bahasnya, Rey! wkwkwkwk).
Tapi, bukannya itu lebih baik dan menarik?. Ketimbang anak kita yang aduhai, rapi, cantik / ganteng dan matching yang bukan hanya atasan bawahan anak. Tapi juga matching dengan parents-nya. Namun itu hasil dikte ibunya, bahkan dipaksa banget pakai baju itu.
Iya nggak?
Meskipun, bagi saya pribadi ya, terserah dah setiap parents mau maksa anaknya pakai itu kek, anu kek, ono kek. Karena menurut saya, hal itu bisa jadi sebuah panduan buat anak untuk bisa berpenampilan rapi.
Jadi, kedua tipe parents, baik yang ngasih kepercayaan ke anak memutuskan pakai baju yang mana, maupun ibu yang maksa anaknya kudu pakai baju pilihannya, adalah ibu terbaik.
Namun, kagak usah sibuk ngurusin anak orang kali, BukIbuk!. That's not our business, bukan?.
2. Bisa jadi anaknya sedang tantrum
Kita nggak pernah tahu juga kan, sapa tahu emang tadi di jalanan, anaknya tantrum, ngamuk sampai guling-guling di lantai atau tanah.
Dan mungkin juga ibunya punya keperluan penting di tempat tersebut kan, jadinya nggak sempat ngajak anaknya pulang dulu ganti pakaian. Langsung gas, biar kata anaknya nggak karuan.
Intinya sih, selalu ada alasan untuk kondisi orang lain, nggak perlu kita sibuk hujat. Daripada hujat, mending beliin baju bagus dan mahal, trus kasihkan jadi kado buat anak itu.
Iya nggak? hehehe
3. Bisa jadi ibunya ada acara dan buru-buru, tapi anaknya tantrum pengen ikut
Nah ini nyambung point 2 di atas, di mana ketika kita melihat anak yang jalan dengan pakaian awut-awutan, nggak rapi, nggak matching. Sementara ibunya paripurna banget kan.
Nggak usah julid!. Kali aja emang tadi abis tantrum-tantruman sementara ibunya butuh banget ke tempat tersebut, dan buru-buru jadi nggak sempat ganti baju anaknya. Atau juga anaknya nggak mau ganti baju, kan ye.
4. Intinya, itu bukan urusan kita nggak sih!
Alasan yang lebih masuk akal sih, hey bukibuk! itu bukan urusan kita! Mungkin saja si ibunya nggak mau kurus, karena udah langsing. Justru, jangan-jangan malah kita yang masih bahenol butuh diet, hehehe.
Kenapa jadi bahas diet dan langsing yak!
Iya, akan lebih bijak, kalau kita kurang-kurangi deh mengurusin sampai menghujat orang lain. Karena saya amat sangat yakin, kita sendiri pun pasti punya kekurangan kan.
Siapa tahu, ibu lain yang terlihat kurang di mata kita, justru ternyata merupakan ibu yang paling hebat di hal-hal yang malah jadi kekurangan terburuk kita.
Misal, kitanya super galak dan nggak sabaran sama anak, eh ternyata ibu yang kita hujat itu, malah lebih sabar dan bijak menghadapi anaknya.
Bukankah, akan lebih baik jadi ibu yang sabar dan bijak, ketimbang ibu yang sempurna?.
Dan yang paling menohok juga nih ya, ibuk-ibuk. Kalau ada anak yang terlihat pakai pakaian yang nggak fashionable, nggak matching dan bajunya mungkin kusut. Sementara ibunya tampil heboh bak sosialita. KAN ENGGAK MERUGIKAN KITA JUGA NGGAK SIH?.
Nggak bikin uang di dompet kita berkurang, nggak bikin lemak kita bertambah *eh.
Intinya, selama anak dan ibu lain nggak merugikan kita, nggak ada sangkut pautnya dengan kita, Ya udah, biarin aja nggak sih. Kalaupun menarik pikiran kita, ya cobalah untuk selalu berpikiran positif.
Karena bukankah, pikiran positif hanya akan menarik kita pada hal-hal yang juga positif?.
Yaaa... selama bukan positif hamil, bagi yang nggak mau punya anak lagi sih, hahaha.
Atau bisa juga dengan mikir gini deh, sebelum kita menghujat ibu lainnya,
"Bagaimana, kalau kita yang ada di posisi si ibu itu? yang ternyata lagi hectic banget, berusaha sabar luar biasa dengan anaknya yang mungkin tantrum sampai bajunya lecek?, terus kita di kasih 'bombastis side eyes sama ibu lainnya, pandangan menghakimi, bahkan terucap langsung hujatannya!"
Pastinya bakalan bete banget kan, padahal mungkin kita ibu yang lebih sabar dan baik dibanding ibu yang ngehujat.
Kesimpulan dan penutup
Sering kan melihat ada anak kecil yang sedang jalan di mall atau semacamnya, misalnya. Anak itu pakaiannya nggak matching bahkan agak kusam dan kusut, sementara ibunya terlihat heboh bak sosialita.
Jika ada hal demikian, rasanya banyak orang yang sulit menahan diri, tangan atau mulut, untuk nggak perlu julid.
Menghakimi ibunya malas lah, ibunya cuman peduli diri sendiri lah, ibunya begini begitu lah.
Jangan ya !
Surabaya, 08 Januari 2024
Sumber: opini dan pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey
Post a Comment for "Liat Anak Bajunya Nggak Fashionable Sedang Ibunya Bak Sosialita?"
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)