Anak Bersekolah di TK Islam, Ini Kelebihannya Ala MamiRey
Anak bersekolah di TK Islam merupakan pengalaman dari kedua anak saya. Dan uniknya, baik si Kakak maupun si Adik, sama-sama punya pengalaman explore 2 jenis TK yang berbeda.
Si Kakak pernah sekolah di TK eh PAUD umum, dan juga di TK Islam. Demikian juga adiknya, yang bersekolah di TK umum untuk kelas TK A, lalu pindah ke TK Islam setelah naik TK B.
Dari pengalaman itulah, saya jadi punya sedikit banyak bayangan perbedaan serta kelebihan dari menyekolahkan anak di TK Islam.
Cerita Adik Dayyan Bersekolah di 2 TK Berbeda
Saya ambil cerita tentang si Adik Dayyan aja ya, karena utuk cerita si Kakak, sudah terlampau lama berlalu, dan maminya udah lupa sebagian juga, hahaha.
Jadi ceritanya, si Adik Dayyan tuh merupakan generasi bayi yang tumbuh kembangnya di masa pandemi, jadi dia nggak kenal playgroup atau PAUD.
Bahkan, masuk TK A pun nyaris kelewatan, saking maminya mager kelamaan di rumah mulu akibat pandemi kemaren.
Sampai akhirnya tersadar kalau si Adik sudah semakin gede, sudah waktunya masuk TK, maka sayapun mulai mencari TK yang dekat tempat tinggal kami di Sidoarjo.
Karena ketika itu sedang pandemi, saya malas banget keliling terlalu jauh, dan langsung mutusin survey TK yang berada di bawah yayasan masjid di kompleks perumahan tersebut.
Pertimbangannya adalah, TK itu paling dekat, dan sekolah yang berada di bawah wawasan masjid biasanya punya pelajaran agama Islam yang lebih intens.
Dan oonnya si Rey, cuman survey kondisi sekolahnya sambil ajak si Adik, dan juga survey biayanya. Nggak nanya, apakah sekolah itu sekolah khusus Islam atau umum.
Karena saya pikir TK di bawah naungan yayasan masjid kan harusnya TK Islam ya. Langsung daftar saja deh saya ketika tahu biayanya masih masuk anggaran, dan si Adik suka.
Sampai akhirnya pas masuk sekolah tiba, saya shock liat seragam anak perempuan itu biasa, nggak pakai jilbab, waduh!
Baru deh saya sadar, ternyata itu bukan TK Islam, tapi TK umum meskipun lokasinya di dalam area masjid kompleks.
Sejujurnya, saya lebih concern ke TK Islam, alasannya saya merasa nggak punya waktu jika harus mengantar si Adik ngaji dan semacamnya alias belajar Islam, di luar jam sekolah.
Ye kan, saya adalah ibu rumah tangga plus plus, wkwkwkwkw.
Kalau waktu saya habis di jalanan, yang plus plus nya nggak 'kepegang' dong.
Alhamdulillah, harapan saya kembali membuncah ketika akhirnya si Kakak harus sekolah di Surabaya dan si Adik ikutan. Tentunya dia harus pindah sekolah dong, sehingga ketika resmi naik ke TK B, si Adik sekalian pamit sama gurunya di TK umum tersebut.
Di Surabaya, awalnya saya punya target untuk menyekolahkan si Adik di TK dengan basic Muhammadiyah. Namun ternyata biaya TK Muhammadiyah itu masya Allah banget harganya, hahaha.
Apalagi, si Adik kan masuknya udah di TK B, saya rasa kok rugi ya bayar mahal hanya untuk 1 tahun saja.
Dalam pencarian kami, eh ternyata berjodoh dengan TK Islam dengan basic NU. Dan jujur awalnya saya kurang sreg karena sedikit banyak berbeda dengan sekolah Islam si Kakak yang dulunya ber-basic sekolah Islam umum.
Tapi seiring waktu, saya mulai menerima hal-hal yang ditetapkan oleh sekolah, si Adikpun demikian, bahkan menunjukan kemajuan yang Alhamdulillah pesat. Baik secara Islam, maupun perkembangan emosional dia yang harus ganti TK.
Perbedaan TK Umum dan TK Islam Berdasarkan Pengalaman Anak Ala MamiRey
Dari pengalaman si Adik, saya jadi bisa melihat beberapa perbedaan yang paling mencolok, dari TK Islam dengan TK umum, di antaranya:
1. Lingkungan TK Islam lebih Islami ketimbang TK umum
Lingkungan lebih Islami ini, terlihat dan terasa. Dilihat dari cara berpakaian anak-anak perempuan yang harus mengenakan hijab dan pakaian panjang.
Mungkin ini goal pribadi saya sebagai ibu ya, sedikit berbeda dengan ibu lainnya. Di mana, ketika ibu lainnya memilih lingkungan yang beragam untuk mengenalkan anak tentang keragaman. Kalau saya malah pengennya anak tumbuh besar dalam lingkungan yang homogen, khususnya tentang agama ya.
Alasannya? saya pengen membentuk lapisan iman anak yang kuat, sampai akhirnya dia bisa menggunakan logika berdasarkan keimanan Islam yang kuat.
Maksudnya gini, buat saya, Islam itu penting, nomor 1. Jadinya hal-hal yang Islami wajib ditanamkan terlebih dahulu, sebagai pondasi iman anak. Setelah itu baru deh mulai dikenalkan dengan lingkungan yang heterogen (beragam agamanya), sambil dibimbing bagaimana menghargai perbedaan, tanpa harus mengabaikan batas-batas yang ditentukan oleh Islam itu sendiri.
As we know kan ye, zaman sekarang sulit banget menerapkan iman Islam dengan penuh kebebasan. Ajaran Islam seringnya dianggap kolot oleh kaum muslim itu sendiri.
Menolak mengucapkan selamat natal misalnya, abis dah diserbu dikatakan cebong kolot. Lah, padahal saya meyakini ajaran nabi Muhammad tentang tidak menyerupai agama lain itu penting. Bukan masalah merusak iman, tapi kepatuhan terhadap aturan Islam yang sudah saya pilih dengan bersumpah atas nama Allah dan rasul-Nya.
Menghargai perbedaan tanpa melanggar aturan Allah itu jauh lebih penting ketimbang hanya menghargai perbedaan.
Sekali lagi, ini buat saya ya, sama sekali nggak mutlak benar, setiap parents punya goal-nya masing-masing atas cara parenting masing-masing.
Lingkungan Islami juga bisa dilihat dari cara berpakaian anak-anak di sekolah. Di mana murid perempuan dan gurunya menggunakan hijab dengan pakaian tertutup. Ini juga penting, karena saya ingin anak-anak terbiasa dengan lingkungan yang mana wanitanya lebih tertutup.
Hal ini tentunya berbeda dengan TK umum si Adik ketika duduk di kelas TK A dulunya. Di mana murid-muridnya memang Islam semua, tapi pakaiannya biasa, yang perempuan pakai rok pendek, yang laki pakai celana pendek.
2. Pelajaran Islam lebih diutamakan
Dalam hal pelajaran, sekolah Islam lebih mengutamakan pelajaran Islam. Yang namanya mengaji, menghafal doa, hadis dan surat pendek itu jadi bagian pembelajaran mereka hampir setiap hari.
Bahkan, ketika sedang kumpul pun, yang disenandungkan adalah shalawat dan semacamnya. Berbeda dengan TK umum sebelumnya, tentunya menyanyikan lagu anak-anak yang umum.
Pelajaran sekolah juga meliputi pelajaran agama Islam, baik menulis, membaca maupun menghafal dalam bahasa Arab yang sederhana.
Sementara di TK si Adik sebelumnya, mereka lebih cenderung belajar hal-hal umum, termasuk materi pembelajaran sambil bermain-nya pun dalam konsep umum.
Anak Bersekolah di TK Islam, Ini Kelebihannya Ala MamiRey
Secara umum, mungkin begini kelebihan yang saya rasakan ketika anak bersekolah di TK Islam, yaitu:
1. Anak jadi lebih peduli akan shalat dan mengaji sejak dini
Ini yang paling utama yang saya garis bawahi, betapa sekolah Islam itu amat sangat membantu saya dalam mendidik anak, mencintai kewajibannya sebagai manusia muslim.
Si Kakak sudah mulai rajin shalat sejak masuk SD, bahkan sudah mau shalat subuh, which is ini penuh tantangan banget, karena anak-anak sulit bangun subuh.
Sedangkan si Adik lebih mengharukan lagi, dia bahkan sudah rajin shalat sejak sekarang masih duduk di TK B. Selain karena ikutan kakaknya dan maminya, dia juga selalu mengingat pesan gurunya untuk rajin shalat di rumah.
Bukan hanya shalat, si Adik juga jadi rajin mengaji, meskipun harus mengulangnya berulang-ulang, semua karena ingat pesan guru dan tugas sekolah juga sih. Demikian juga contohnya si Kakak yang saya biasakan untuk mengaji setiap malam.
Mungkin bagi parents lainnya, anak-anak yang rajin shalat dan ngaji itu biasa. Tapi tidak dengan saya dong.
Saya dan papinya anak-anak adalah 2 manusia yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang nggak terlalu peduli masalah Islam selain lebaran, hahaha.
Jadinya, alih-alih bisa meng-influence anak tentang shalat, yang ada saya lah yang ter-influence oleh anak-anak, sehingga malu untuk meninggalkan shalat, hahaha.
2. Anak lebih termotivasi menghafal alquran dan doa
Jika anak-anak lain sudah menghafal doa dan surat-surat pendek karena diajarin parents-nya, tidak dengan saya.
Justru maminya ini yang bisa hafal berbagai doa, karena menemani anak-anak hafalan doa dan al-quran.
Anak-anaknya termotivasi untuk itu karena pelajaran sekolah yang sering juga menjadi tugas atau PR mingguan di rumah.
3. Anak terbiasa melihat wanita berhijab
Seperti yang saya tuliskan di atas, bahwa salah satu goal saya adalah, agar anak tidak asing dengan Islam. Jadi membiasakan anak dalam lingkungan Islami itu penting. Salah satunya dengan dikeliling teman-teman perempuan yang berhijab.
Saya ingin agar anak-anak mengerti, bahwa hijab yang tertutup itu wajib buat Islam.
4. Anak jadi familier dengan shalawat
Sebagai anak yang tumbuh besar dalam lingkungan Islami yang kebanyakan sih cuman KTP doang, tentu saja saya tidak familier dengan shalawatan.
Apalagi anak-anak kan ya, orang maminya kalau nyanyi ya lagu galau, beruntung di sekolahnya dibiaain untuk selalu bershalawat. Jadinya anak-anak lebih familier akan shalawatan nabi.
Kesimpulan dan Penutup
Setiap parents tentunya punya goal masing-masing atas perkembangan anak-anaknya. Dari goal tersebut biasanya ditentukan ke mana anak-anak melangkah, termasuk dalam menimba ilmu.
Ada yang pengen anaknya jadi juara olimpiade matematika misalnya, tentunya akan memilih sekolah atau pendidikan dengan mostly membahas pelajaran matematika.
Bagi kami, goal utama anak adalah menjadi anak-anak yang shalih dan mencintai Tuhannya. Karenanya, dalam memilih pendidikan buat anak, selalu mengutamakan yang lebih concern ke Islam.
Tapi, dari pengalamannya, anak-anak justru pernah bersekolah di TK umum maupun TK Islam. Sehingga saya bisa menyimpulkan perbedaan maupun kelebihan TK Islam dibanding TK lainnya. Yaitu lebih concern ke hal-hal Islami, baik lingkungan maupun pelajarannya.
Kalau parents, ada yang juga menyekolahkan anak di sekolah Islam nggak?. Share yuk.
Surabaya, 07 Februari 2024
Sumber: Opini dan pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey
Post a Comment for "Anak Bersekolah di TK Islam, Ini Kelebihannya Ala MamiRey"
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)