Waktu yang Tepat Bagi Anak Mulai Berpuasa Ala MamiRey
Waktu yang tepat bagi anak mulai berpuasa menjadi sebuah topik yang ramai diperdebatkan ketika ramadan tiba. Memang ya, yang namanya para moms itu, kalau nggak berdebat, nggak asyik keknya, hahaha.
Kalau melihat dari perdebatan yang ada di beberapa konten pada kolom komentarnya. Pihak yang berdebat itu ada 2 kubu.
Yang pertama adalah golongan moms yang menganggap bahwa semakin cepat mengajak anak berpuasa adalah yang terbaik.
Sementara kubu lainnya berpendapat, tidak perlu terburu-buru untuk itu, biarkan anak sendiri yang ingin berpuasa, tak perlu dipaksa.
Hmmmmm....
Cerita Anak Mulai Berpuasa
Sebelum memberikan opini dan pilihan pribadi, saya berada di kubu yang mana?. Saya ingin menceritakan bagaimana anak-anak mulai berpuasa.
Tepatnya anak sih, soalnya yang puasa si Kakak aja, hahaha.
Jujur ya masalah puasa ini dulunya menjadi sebuah hal yang sedikit menakutkan buat saya. Penyebabnya karena saya bingung gimana mengajarkan anak untuk puasa sedini mungkin.
Orang, maminya ini mulai bisa puasa penuh ya ketika kuliah, itupun terpaksa karena dipaksa ibu kos, hahaha.
Sewaktu kecil dulu, mama saya sengaja nggak membangunkan saya di waktu sahur, alasannya karena saya terlalu kurus ketika itu. Sehingga mama khawatir, puasa hanya bikin berat badan saya makin melorot, lalu sakit.
Belakangan saya menyadari, sebenarnya sih bukan semata karena takut saya sakit, tapi males bangunin sahurnya. Karena masya Allaaaah, sungguh bangunin anak sahur itu penuh tantangan.
Daripada mama saya kehilangan kesabaran, mending sekalian nggak usah puasa, hehehe.
Hal tersebut ternyata menancap di benak saya, masalah anak sakit dan berat badannya. Si kakak ketika kecil juga demikian, kurus.
Jadinya saya nggak tega nyuruh dia puasa.
Namun, Alhamdulillahnya nih, dari sekolahnya, which is ketika itu si Kakak memang sekolah di sekolah Islam yang lumayan ketat, jadinya dia dikenalkan puasa dengan sangat intens mulai kelas 1 SD.
Begitulah, si Kakak akhirnya mulai belajar puasa sampai magrib tuh ketika kelas 1 SD, tapi memang nggak penuh sebulan, dan ada beberapa hari yang terpaksa dia batal di pertengahan hari.
Saya lupa tepatnya, tapi kalau nggak salah sih, si Kakak berhasil berpuasa sebulan penuh itu saat dia kelas 3 SD. Dan sejak saat itu, sampai sekarang dia rutin berpuasa sebulan penuh, bahkan sakitpun dia nggak mau batal.
Nah, untuk adiknya nih, sampai sekarang pun dia belum mau puasa. Sebenarnya bukan nggak mau sih, tapi dia sulit banget dibangunkan sahur.
Alhasil, si Adik nggak tahan lapar, baru jam 9 pagi udah nangis kelaparan, parah emang tuh bocah.
Meski demikian, saya dan kakaknya selalu menyemangati agar si Adik mau bangun sahur, salah satunya menjanjikan agar dia boleh nonton TV saat sahur, agar matanya terbuka dan mau makan, hehehe.
Waktu yang Tepat Bagi Anak Mulai Berpuasa Ala MamiRey
Dari cerita di atas, parents pasti udah bisa menebak, saya termasuk tim mana dalam menyikapi waktu yang tepat untuk anak mulai berpuasa, di usia berapa?.
Yup, bagi saya sebenarnya mulai mengenalkan puasa itu sebaiknya dilakukan sedini mungkin, dan tidak menunggu anak yang minta puasa, tapi diajak.
Mungkin karena saya tipe parents yang masih ada melekat tipe jadul parenting, hahaha. Di mana menurut saya, mendidik anak itu nggak melulu nungguin anaknya sendiri yang mau.
Lah, sejak bayi aja, anak-anak udah harus melewati stimulasi yang mana untuk merangsang tumbuh kembangnya, lantas bagaimana mungkin tentang sikap harus nunggu anak-anak sendiri yang mau?.
Akan tetapi, dalam pelaksanaannya memang saya nggak terlalu maksa sih, lebih ke cara-cara yang memberikan penawaran yang menarik agar anak mau berpuasa.
I know, bagi parents lainnya, cara ini mungkin dinilai kurang baik. Terlebih buat parents yang selalu menganggap, bahwa akan lebih jika anak melakukan sebuah hal kebaikan tanpa embel-embel sesuatu sebagai hadiah atau imbalan.
Tapi, buat saya mah, hal utama dalam mendidik anak adalah membiasakan terlebih dahulu. Karena bukankah dalam hidup kita selalu bertindak sesuai kebiasaan?.
Karena itulah, saya selalu mengajarkan anak-anak tentang apa saja, dengan memakai bantuan embel-embel hadiah atau semacamnya.
Setelah anak terbiasa, sedikit demi sedikit hadiahnya dikurangi, sampai tahap dihilangkan. Dan anak tetap bisa melakukan hal baik, karena sudah terbiasa.
Nah, kembali ke topik utama, usia berapa anak sebaiknya mulai berpuasa?
Kalau menurut saya, sejak TK juga sudah bisa dikenalkan, tak perlu puasa penuh, cukup setengah hari saja. Namun jangan menyebutnya dengan nama puasa setengah hari, melainkan dengan 'telah mencoba setengah hari'.
Dan jika anak tidak tertarik, kita bisa mencoba mengajak anak dengan menggunakan embel-embel hadiah sesuatu yang menyenangkannya.
Misal, boleh nonton TV ketika sahur, sehingga anak mau bangun dan menyantap makanan sahurnya. Begitu juga jika anak bisa tahan berpuasa hingga Dhuhur, maka akan diberi hadiah, es krim kek atau apa saja yang anak sukai.
Terlebih jika anak bisa menahan puasanya hingga magrib, maka bisa dijanjikan dengan hadiah yang lebih menyenangkan buat anak.
Mengapa sih mengajak anak puasa harus sejak dini?. Buat saya pribadi, agar memudahkan anak ketika masuk masa baligh dan wajib berpuasa.
Kayak mami Rey dulu, saking memulai puasa penuh sejak kuliah, alhasil saya hanya bisa menjalankan puasa dengan santai hingga hari ke-3 saja. Seterusnya dijamin saya jadi malas makan ketika buka puasa maupun sahur. Yang mengakibatkan berat bada saya turun drastis.
Anehnya, setelah punya anak, kejadian kayak gitu nggak pernah lagi terjadi loh. Padahal kan asyik banget tuh, jika berpuasa akan bikin berat badan turun, di jamin lingkar pinggang mamak-mamak ini bakalan mengecil *tsah, hahaha.
Tips Mengajak Anak Mulai Berpuasa Ala MamiRey
Ada beberapa tips yang bisa digunakan dalam mengajak anak berpuasa, di antaranya:
1. Berikan contoh berpuasa
Ini standar banget ya, bahwa anak-anak selalu jago mencontoh orang lain, khususnya orang tuanya. Karenanya, jika ingin anak melakukan sesuatu, pastikan orang tuanya melakukannya terlebih dahulu.
Termasuk berpuasa.
2. Pastikan kondisi anak sehat dan fit
Hal yang paling penting adalah memastikan kondisi anak sedang sehat dan fit ketika berpuasa, hal ini penting untuk mencegah kondisi anak jadi drop ketika memaksakan berpuasa.
Salah satu cara memastikan hal itu adalah, dengan memastikan semua kebutuhannya tercukupi, mulai dari waktu istrahatnya, kebutuhan nutrisi di makanan sahur dan berbuka puasa, hingga air minumnya biar nggak dehidrasi. Demikian juga dengan kondisi kesehatan fisik dan mentalnya.
3. Ciptakan momen sahur dan buka puasa yang menyenangkan
Momen sahur menjadi hal yang wajib buat semua muslim dalam berpuasa, terlebih lagi anak-anak. Masalahnya hal ini menjadi sebuah tantangan, karena kebanyakan anak malas makan ketika bangun sahur.
Pengaruh rasa kantuk biasanya menjadi salah satu penyebabnya, karenanya wajib banget mempertimbangkan waktu yang tepat membangunkan anak sahur. Sebaiknya agak lama sebelum waktu imsak, untuk memberikan waktu bagi anak bisa tersadar dengan baik, untuk segera menyantap sahurnya.
Bisa juga dengan membolehkan anak menonton kartun kesukaannya, agar cepat terbebas dari kantuk, sehingga mau makan sahur.
Demikian juga dengan waktu berbuka puasa, sebaiknya atur menu makanan anak dengan lebih bijak, agar anak tidak keburu kenyang hanya karena makanan camilan yang manis-manis semata.
4. Berikan hal yang menyenangkan sebagai hadiah anak mau belajar puasa
Pertimbangkan pula untuk memberikan anak hadiah yang menyenangkan, sebagai reward sikapnya yang mau belajar berpuasa. Terlebih jika anak bisa berpuasa seharian penuh.
5. Lakukan bertahap, tidak memaksa tapi mengajak
Last but not least adalah mengajak anak berpuasa, bukan dengan memaksa. Jangan sampai anak jadi trauma dan seumur hidup membenci kegiatan puasa.
Surabaya, 14 Maret 2024
Sumber : opini dan pengalaman pribadi
Gambar: canva edit by MamiRey
Post a Comment for "Waktu yang Tepat Bagi Anak Mulai Berpuasa Ala MamiRey"
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)