Tips, Adab dan Manfaat Mengajak Anak Kecil Ke Masjid Ala MamiRey
Tips dan adab membawa anak kecil ke masjid seharusnya dipahami oleh semua parents, khususnya di bulan ramadan seperti ini. Karena selama sebulanan ini, banyak umat muslim menghabiskan waktu, khususnya malam hari di masjid untuk mengikuti shalat tarawih.
Tidak jarang waktu seperti ini digunakan banyak parents untuk mengajak anak-anak kecilnya ke masjid, dengan harapan si kecil bisa mencintai rumah ibadahnya, karenanya.
Namun, tidak jarang juga, si kecil yang memang kebanyakan merupakan sosok manusia kecil yang tidak ada capeknya, super aktif. Akhirnya malah membuat kegaduhan di masjid, lebih parahnya sampai mengganggu orang-orang yang sedang shalat.
Dan karena inilah, bulan ramadan juga sering menjadi ajang perdebatan para parents tentang opini membawa si kecil ke masjid.
Perdebatan Membawa Anak Kecil Di Masjid dan Mengganggu Orang Ibadah
Bulan ramadan yang penuh berkah ini, seharusnya bisa kita isi dengan hal-hal yang bermanfaat untuk menjemput keberkahan yang diberikan-Nya.
Namun ternyata tidak bisa juga untuk meredam perdebatan tanpa ujung beberapa orang di medsos tentang membawa anak ke masjid lalu mengganggu orang shalat.
Kalau dilihat-lihat, polanya memang sama, masing-masing kubu gagal mengartikan maksud kubu lainnya.
Di kubu say yes bawa anak di masjid, hanya fokus membahas tentang membiarkan anak ke masjid agar bisa mencintai masjid, di mana si anak berpikir kalau ternyata masjid itu menyenangkan.
Kubu ini, selalu menutup mata akan kontra dari kubu lain, yang fokus mengedukasi tentang adab membawa anak ke masjid, bahwa itu bukanlah bersifat larangan.
Iya, kenyataannya membawa anak ke masjid sejak dini, menurut saya sangat bermanfaat mengenalkan anak tentang rumah ibadahnya sejak dini.
Namun, bukan berarti ke masjid ngajak anak itu, berasa ajak anak ke sembarang tempat. I mean gini loh, bahkan ketika kita mengajak anak ke playground di mall misalnya, bayar pulak.
Tentunya kita wajib mengajarkan anak tentang adab dan tata tertib bermain kan?. Padahal itu bayar loh. Coba aja seenaknya membiarkan anak kita ngasal aja mengganggu dan merugikan anak lain, atau pihak playground di sana, auto diusir petugasnya nggak sih? hehehe.
Nah, bagaimana mungkin kita sebagai parents mengajak anak ke rumah Allah, rumah yang suci, which is, i know itu adalah rumah Allah, bahkan nabi sendiri mencintai anak-anak di masjid.
Etapi, apakah kita lupa, bukan cuman kita dan anak kita yang punya Allah. Dia milik semua manusia, yang berarti bahwa, di luar konteks masjid adalah rumah Allah, tetap saja itu adalah fasilitas umum, yang wajib saling toleransi di sana.
Iya nggak sih?
Jadi, sebenarnya si MamiRey ini masuk kubu mana sih? hahaha.
Tentu saja saya masuk kubu di mana mengajak anak ke masjid itu, dahulukan adab dulu, karena parenting tertinggi buat saya itu adalah, ketika anak tidak merugikan orang lain.
Gimana kalau anak akhirnya merasa, kalau masjid adalah hal yang membosankan, karena terlalu banyak aturan?.
Bagaimana kalau saya balikin gini?
Gimana anak bisa mencintai sekolah, sementara di sekolah itu wajib, dan saya sangat yakin semua parents sangat menginginkan anaknya sekolah. Tapi di sisi lain, sekolah adalah tempat di mana anak diajari semua aturan, tapi emang sih aturannya dibuat semenarik mungkin.
Nah itu kuncinya, aturan ke masjid dibuat semenarik mungkin, tapi itu tugas kita sebagai parents untuk menciptakan aturan menyenangkan itu. Bukan tugas para pengurus masjid!.
Please, jangan tambahin tugas pengurus masjid yang sekarang tuh makin kurang peminatnya. Dan apapun alasannya, anak kita adalah our responsibility, bukan orang lain, termasuk pengurus masjid.
Jadi, sebenarnya perdebatan yes or no membawa anak ke masjid itu, tidaklah perlu kita debatkan secara long lasting. Karena kita semua setuju, bahwa maksud masing-masing kubu itu baik, mending disatukan aja kedua kubunya.
Menjadi, bahwa mengajak anak ke masjid sejak dini itu amat sangat bermanfaat. Dan sebaiknya anak-anak diperlakukan dengan baik di masjid.
Misal, saya sangat setuju jika anak-anak (lelaki) yang lebih dulu datang, berhak berdiri di shaf terdepan, bukan di belakang iman langsung ya, agak minggir dikit.
Dan tugas parents untuk mendidik anak, agar si kecil bisa mengartikan how lucky kita jika bisa shalat berjamaah dan berdiri di shaf terdepan.
Namun, untuk itu wajib banget diajarkan adab shalat yang benar, dan saya tetap meyakini kalau anak-anak itu cerdas, hanya saja dibutuhkan konsistensi kita sebagai parents untuk mendidik mereka tanpa kenal lelah dan bosan.
Dan saya menyadari banget sih, untuk hal ini butuh banget kekompakan parents semuanya. Karena, kita semua pasti setuju, bahwa anak-anak itu latah. Coba aja kalau di masjid anak-anak nggak ada yang rusuh ketika lagi shalat. Saya yakin semua anak akan merasa aneh kalau aktif sendirian.
Jadi, saya setuju, sebaiknya jika ada anak yang tidak bersahabat di masjid, maka parents-nya sebaiknya jangan egois untuk tetap melanjutkan shalat, tapi bikin orang lain ga bisa khusu' karena tingkah anak kita yang sudah mengganggu.
Dan sebaiknya, segera ajak anak pulang, apapun alasannya. Bahkan jadikan hal itu sebagai sebuah punishment ke anak, agar anak mengerti kalau apa yang dia lakukan salah.
Jadi begitulah, bahwasanya perdebatan kita akan lebih bermanfaat, jika bisa disatukan menjadi solusi yang baik, di mana adalah wajib mengajak anak di masjid.
Anak kecilpun berhak dikasih hak sebagaimana orang dewasa di masjid, misal berdiri di depan. Dan untuk itu, semua parents amat sangat wajib mengedukasi anaknya sebelum mengajaknya ke masjid. Dan jika anak tidak mau bersahabat di masjid, segera bawa pulang.
Manfaat Mengajak Anak Ke Masjid Sejak Dini
Bagi saya, mengajak anak ke masjid sejak dini itu, penting karena sarat manfaat, di antara:
1. Menanamkan rasa cinta anak pada masjid sejak dini
Adalah sebuah hal yang luar biasa beruntungnya, jika kita mempunyai anak yang mencintai masjid seumur hidupnya. Apalagi anak lelaki ya.
Shalat wajib selalu diutamakan ke masjid, shalatpun jadi tepat waktu karena mengejar berjamaah di masjid. Selalu merasa kurang jika melewatkan waktu awal shalat, apalagi sampai melewatkan waktu shalat. Masha Allah.
Dan semua itu, hanya bisa ditanamkan ke anak, kalau anak memang sering ke masjid, apalagi jika sejak dini.
Anak-anak shalih adalah investasi sebaik-baiknya parents, karena akan menjadi modal utama hidup bahagia di akhirat yang kekal.
2. Anak bisa belajar gerakan shalat beserta bacaannya di masjid
Dengan sering ikut shalat di masjid, anak-anak jadi lebih mudah menirukan gerakan shalat, dan belajar sejak dini. Parents jadi lebih terbantukan, karena anak-anak bisa belajar dengan sendirinya dan mengikuti yang benar.
3. Anak paham banyak hal tentang shalat berjamaah di masjid
Mengajarkan atau menanamkan pengertian ke anak, semua hal tentang shalat berjamaah di masjid, tentunya akan lebih mudah, kalau anak langsung praktik shalat di masjid setiap saat.
Ini adalah sebuah pelajaran yang sulit anak dapatkan, jika hanya shalat di rumah saja. Anak bisa belajar tentang shalat sunah masjid, karena melihat orang datang ke masjid langsung shalat.
Anak juga lebih tahu, ketika telat ke masjid, bagaimana cara mengejar rakaat yang tertinggal.
Semua ini memang diajarkan ketika pelajaran agama Islam, tapi tidak akan lebih mudah jika anak-anak bisa praktik langsung.
4. Anak jadi paham manfaat lebih shalat berjamaah di masjid
Ada banyak manfaat shalat berjamaah di masjid, dan anak bisa melihat dan mempelajarinya langsung karena sering berada di rumah ibadah tersebut.
Anak bisa melihat betapa khusu'nya jika bisa shalat berjamaah di masjid, betapa lebih merasuknya manfaat shalat dirasakan, jika dilaksanakan secara berjamaah.
Bahkan anak juga bisa belajar bagaimana menjadi muadzin, hingga punya keinginan dan belajar bisa jadi imam shalat berjamaah di masjid.
5. Mengajarkan anak adab ketika di masjid sejak dini
Dan manfaat lainnya adalah mengajarkan anak tentang adab ketika berada di masjid dengan benar, sejak kecil.
Kebayang nggak sih, anak nggak pernah ke masjid sejak kecil, setelah dewasa ke masjid jadi kagok, dan tidak tahu adab di masjid.
Nggak heran kita melihat banyak orang yang tidur sampai ngiler di masjid, atau makan dan minum dalam masjid, padahal itu tempat yang suci buat ibadah.
Atau kita melihat, bahkan anak-anak yang udah akil baliqh, tapi kalau ke masjid masih bercanda ketika sedang shalat, eh itu saya dulu sih, hahaha.
Adab yang Harus Diajarkan Ke Anak Ketika Di Masjid Ala MamiRey
Meskipun begitu banyak manfaat dari mengajak anak ke masjid sejak dini, bukan berarti kita melupakan adab ketika berada di masjid ya.
Dan sudah menjadi tugas utama kita sebagai parents, untuk mengajarkan hal tersebut sampai anak mengerti. Dan beberapa adab atau hal penting yang harus kita ajarkan ke anak adalah:
- Ajarkan ke anak bahwa masjid adalah rumah Allah tempat umat muslim beribadah yaitu shalat maupun ibadah lainnya seperti membaca Al quran. Jadi kalau ke masjid ya harus shalat dan membaca al-quran
- Ajarkan ke anak, bahwa kalau ke masjid harus mengenakan pakaian yang bersih dan rapi, disunahkan menggunakan baju takwah.
- Ajarkan ke anak bahwa masjid bukan playground, jadi dilarang berlarian, menjerit-jerit apalagi sampai memukul teman atau orang lain yang sedang shalat.
- Ajarkan ke anak, bahwa jika ingin bermain, lakukan di luar masjid atau di tempat yang disediakan, tentunya dengan tetap memperhatikan volume suara, agar tidak mengganggu orang shalat.
- Ajarkan ke anak, untuk tidak merusak barang apapun di masjid, termasuk tidak memindahkan barang-barang yang berada di sana, mencoret dinding dan sebagainya.
Tips Mengajak Anak Kecil Ke Masjid Ala MamiRey
Agak menantang ya! tapi menurut saya, hal itu bukankah memang hal yang umum dilakukan di mana saja?. Seperti yang saya katakan di atas, bahwa bahkan ketika kita mengunjungi sebuah playground di mall yang berbayar dan mahal.
Atau bahkan ketika sedang bermain di taman yang gratis misalnya, seandainya anak kita merusak tanaman, mencoret kursi taman atau semacamnya, masa iya dibiarin aja sih, dengan perkataan,
"Namanya juga anak-anak!"
Hadeh!
Apalagi di masjid kan?.
Tapi tenang saja, ada beberapa tips yang mungkin bisa dijadikan contekan, gimana sih cara aman mengajak anak ke masjid, untuk mendapatkan manfaatnya secara positif, tanpa merugikan orang lain?
Berikut beberapa cara yang pernah juga saya tuliskan di artikel terdahulu tentang, 'mengajak anak aktif ke masjid, Yes on No?'
1. Ajarkan secara berulang tentang adab berada di masjid sejak beberapa hari sebelum ke masjid
Yup, kuncinya adalah sounding ke anak tentang adab di masjid ketika masih di rumah, dan sebaiknya lakukan selama beberapa hari sebelum hari mengajak anak ke masjid dilakukan.
Kalau perlu, lakukan role play, atau bermain peran sebelum melakukan sesuatu.
Misal gini, kita kasih tahu anak bahwa besok ke masjid ya, di masjid itu adalah tempat yang suci, rumah Allah, dan kita ke sana berarti bertamu di rumah Allah.
Jadi, kita wajib bersikap baik, duduk yang tertib, shalat mengikuti imam, tidak berlarian atau mengganggu orang lain.
Setelah di-sounding sekalian dipraktikan, bermain peran-peranan.
Misal, ayah jadi imam, lalu anak jadi makmum, kalau bahasa awamnya, pura-puranya udah di masjid, sekalian berlatih sikap yang kayak gimana sebelum ke sana.
Jadi, ketika anak diajak ke masjid, dia tidak terlalu kagok, blank lalu lupa semua nasihat parents-nya, karena sudah dia jalanin sebelumnya, meski hanya bermain peran semata atau pura-pura.
2. Buat kesepakatan terlebih dahulu pada anak sebelum ke masjid
Akan lebih baik, jika parents membuat sebuah kesepakatan dengan anak. Bahwa mereka tidak boleh melanggar adab, dan jika dilanggar bakalan ada konsekwensi buat anak, salah satunya langsung diajak paksa pulang.
Atau, kalau saya bisa ditambahin hadiah ketika bisa mentaati adab tersebut, mungkin cara ini tidak disukai parents lainnya. Tapi buat saya lumayan work demi kewarasan diri, hehehe.
3. Dampingi anak di masjid, dan sounding ulang tentang adab dan kesepakatan ketika anak mulai menunjukan gelagat merugikan orang lain
Sebaiknya dampingi anak ketika pertama kali ke masjid, jadi parents bisa memperhatikan sendiri bagaimana sikap anak di masjid.
Jika mulai tergoda untuk melanggar adab yang disepakati, apalagi mulai mengganggu orang lain, sebaiknya sounding ulang tentang kesepakatan dan role play yang sudah diajarkan.
Misal,
"Adek, nggak boleh gitu ya, ingat tadi mami bilang apa? jadi anak yang sha.....lih!"
Atau jika sudah berulang kali,
"Adeekkk, ingat kan mami bilang apa? kalau enggak bisa tenang, kita pulang aja ya!"
4. Beri rewards agar anak bisa mengerti adab yang baik di masjid
Kalau saya sering bermain rewards sekalipun punishment kepada anak-anak. Misal anak berhasil tenang dan menjaga adab selama di masjid, maka saya memberikan hal-hal yang menyenangkan anak.
Tidak selalu uang ya, apalagi si Adik memang belum paham tentang uang. Bisa dengan membolehkan nonton TV 30 menit, atau boleh keliling dulu sebelum pulang, mampir beli es krim atau jajan kesukaan anak.
Pokoknya hal-hal yang menyenangkan anak, tapi tidak setiap hari, jadikan rewards sebagai mystery suprised buat anak.
5. Beri punishment ringan ketika anak tetap tidak cooperatif
Dan jika anak tetap tidak bisa kooperatif selama di masjid, maka jalan terakhir adalah langsung memaksanya pulang saat itu juga.
Meskipun mungkin ketika tarawih, baru separuh dijalani. Saya yakin, Allah Maha Bijaksana, untuk niat kita yang ingin mendidik anak menjadi pribadi yang taat aturan, dan juga tidak merugikan orang lain.
Bagaimana jika anak membenci masjid karena punishment?
Nah ini yang penting, yang paling sering dijadikan 'senjata' bagi para kubu 'pro anak ngapain aja di masjid'. Bahwa mereka beranggapan, tak masalah anak berlarian di masjid, sebagai bentuk menciptakan diri anak mencintai masjid.
Bagaimana jika akhirnya anak jadi membenci masjid, karena punishment maupun sikap melarang orang dewasa ketika anak mengganggu orang shalat di masjid?.
Ya itu tanggung jawab parents dong! Kenapa pulak jadi tanggung jawab orang di masjid?.
Iya nggak sih!
Being a parents itu bukan semata beranak, terus tanggung jawab mendidiknya kita serahkan ke lingkungan, tidak ya parents!
Justru sejak kecil, ajarkan tentang kebenaran dengan tegas, biar anak lebih mudah mengikuti aturan hingga dewasa.
Itu opini saya ya.
Kalau saya pribadi, meski anak akhirnya malas ke masjid karena banyak aturan yang saya terapkan, ya jika itu terjadi, saya cari cara lagi biar anak mau ke masjid.
Bisa dengan menyekolahkan dia ke sekolah Islam, karena kita bakal dibantu guru-guru untuk mengajarkan anak bagaimana mencintai Islam, termasuk masjid.
Atau, dengan memberlakukan rewards dan punishment, termasuk dengan mencontohkan hal yang benar tentang mencintai masjid kepada anak.
Kesimpulan dan Penutup
Mengajak anak kecil ke masjid itu memang sarat manfaat positif, yang bisa dirasakan oleh anak maupun parents.
Namun, jangan lupakan bahwa masjid itu rumah Allah, dan itu fasilitas umum. Jadi, yang namanya adab yang baik, perlu diajarkan dan diawasi oleh parents, agar anak tidak mengganggu dan merugikan orang lain ketika di masjid.
Dan iyes, saya kubu parents yang setuju atau Yes banget jika parents mengajak anak kecil ke masjid sejak dini, asalkan anak bisa kooperatif dan tidak mengganggu maupun merugikan orang lain.
How about you parents? punya tips, adab dan manfaat lain, dari kegiatan mengajak anak kecil ke masjid, nggak?
Surabaya, 18 Maret 2024
Sumber: opini dan pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey
Post a Comment for "Tips, Adab dan Manfaat Mengajak Anak Kecil Ke Masjid Ala MamiRey"
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)