Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Cara Melembutkan Hati Suami, Dijamin Nurut Sama Istri

Konten [Tampil]
cara melembutkan hati suami

Bagaimana sih cara melembutkan hati suami, terutama bagi yang berwatak keras dan egois. Mungkin nggak sih kalau punya suami demikian, bisa nurut sama perkataan istri?

Sebenarnya mungkin banget sih, insya Allah. Meksipun memang susah banget, even caranya sebenarnya sederhana.  

Secara umum, caranya adalah memenangkan hati suami dulu, dengan bikin beliau jatuh cinta lagi sama istrinya, seperti dulu ketika menikah.

Tapi pada praktiknya memang rada berat ya, karena kita, para istri bakalan berhadapan dengan musuh utama dalam hidup ini. Siapa tuh? iya, diri kita sendiri, hahaha.

Musuh itulah yang seringnya mempersulit proses merebut hati suami, agar hatinya lembut dan manis, seperti dahulu awal-awal menikah.

Ada kalanya, bisa saja melawan musuh bebuyutan itu, tapi ujungnya sebentar doang, abis itu balik lagi sama si musuh bebuyutan. Jadi, usaha-usaha dalam rangka merebut hati suami jadi tertunda lagi. Padahal kuncinya tuh satu, konsisten.


Penyebab Hati Suami Jadi Keras dan Egois

Agar bisa menerapkan cara-cara untuk bisa melembutkan hati suami yang keras dan egois, sebagai langkah awal, kita wajib mencari tahu penyebab hati beliau jadi demikian.

dzikir melembutkan hati suami

Karena, untuk merebut hati lembutnya, dibutuhkan cara yang sedikit berbeda penanganannya, tergantung penyebabnya.

Karenanya, kenali dulu apa sih penyebab suami jadi segitu menyebalkannya?, misal:


Sudah sifat dan karakternya

Ada suami yang memang berwatak keras kepala dan egois pula, di mana hal ini sudah menjadi sifat dan karakternya, bahkan sebelum menikahpun sudah ditunjukan.

Tapi, karena kepandaiannya berkata-kata, memanipulasi perasaan si cewek, biar kata ceweknya udah tahu tabiat kerasnya, nekat aja dia melanjutkan hubungan.

Ujungnya udah bisa ditebak kan, kalau sebelum menikah aja udah menunjukan bagaimana egoisnya dia. Bagaimana caranya bisa berubah jadi lebih baik, sementara kehidupan setelah menikah itu, tidak melulu indah seperti yang dibayangkan para manusia yang masih single.


Berubah karena kondisi

Ada pula sikap keras dan egois suami, terjadi karena karakternya berubah lantaran kondisi. Saya pikir ini banyak dialami para pasangan suami istri ya.

Sang suami yang awal sebelum menikah merupakan lelaki yang super manis dan pengertian, bahkan bertahan dalam karakter seperti itu meski menjalani masa pacaran selama tahunan.

Eh giliran udah nikah, seketika berubah.

Perubahan ini terjadi karena beberapa kondisi, ada yang berubah lantaran tidak tahan dengan tekanan ekonomi, ada pula yang berubah karena merasa jenuh dalam hubungannya dengan sang istri. 

Jika sudah berubah, seketika si suami menjadi kebalikan dari sosoknya semula. Yang awalnya pengertian dan lembut. Eh sekarang jadi sering tersinggung, suka marah dan juga sering menyalahkan istrinya untuk hal apapun.


Adanya inner child yang belum tuntas

Penyebab lainnya mengapa suami jadi berwatak keras dan egois adalah, bisa jadi karena faktor inner child yang belum tuntas.

Trauma masa kecilnya yang mungkin dia dapatkan dari keluarga yang tidak harmonis, lalu bersamaan dengan ujian-ujian kehidupan setelah menikah. Cukup untuk menghadirkan dampak buruk pada watak suami.


7 Cara Melembutkan Hati Suami yang Keras dan Egois ala MamiRey

Sebelum meneruskan tulisan ini, saya mau ngakak dulu dah, hahaha.

To be honest, saya agak geli menuliskan tema ini, karena plis lah, pegimana ala MamiRey, sementara si MamiRey ini kagak punya suami yang lembut, wakakaka. 

doa melembutkan hati suami

Jadi, maksud saya menuliskan ini, adalah berbagi cara yang saya sendiri udah pernah lakukan, dan merasakan dampaknya. Sayangnya masih sulit banget untuk konsisten, jadinya belum bisa mengubah hati suami yang lembut dalam jangka panjang.

Begini cara melembutkan hati suami yang keras dan egois, ala MamiRey:


1. Tanamkan niat baik untuk melembutkan hati suami

Tahap pertama sebelum menerapkan cara tersebut adalah dengan menanamkan dan memantapkan niat sepenuhnya di hati.

Karena, apa yang akan kita lakukan ini sebenarnya sederhana, tapi praktiknya lumayan syusyah. Apalagi konsistennya, luwaaarr biasa, hahaha.

Jadi, hal pertama yang super penting kita lakukan adalah menanamkan niat yang kuat sebelum mengamalkan hal lainnya.

Cari tahu dulu, apa sih niat yang kuat serta tujuan kita ingin melembutkan hati suami?. Apakah karena masih mencintai suami?. Apakah demi anak dan kita ikhlas?. Atau apa?.

Setelah itu, tanamkan niat tersebut di hati, kalau perlu dicatat, diprint dan ditempel pada kaca atau apapun. Agar ketika kita hendak menyerah, lalu kembali membaca niat tersebut, maka semangat kita muncul lagi.

Iya, kayak motivator bisnis banget yak, hehehe. Tapi kata siapa cuman bisnis yang butuh niat dan tujuan, justru hal beginian yang paling butuh, karena ini super penting, hehehe.    


2. Lantunkan selalu doa dan dzikir untuk melembutkan hati suami

Cara kedua adalah melalui doa. Ini masih tergolong lebih mudah sih ya. Karena kita mencoba ikhtiar tanpa harus berhadapan langsung dengan watak suami yang (mungkin) bikin mental kita down

Selalu doakan suami agar Allah lembutkan hatinya. Mom bisa mencari tahu doa apa saja yang bisa membuat suami jadi lebih lembut dan manis, dengan browsing di beberapa website yang terpercaya.

Salah satunya dengan doa nabi Daud untuk meluluhkan hati seseorang yang dicintai, seperti:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَبِيْرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ الذَّلِيْلُ الَّذِيْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ، اللَّهُمَّ سَخِّرْ لِيْ كَمَا سَخَّرْتَ فِرْعَوْنَ لِمُوْسَى وَلَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ كَمَا لَيَّنْتَ الْحَدِيْدَ لِدَاوُدَ فَإِنَّهُ لَا يَنْطِقُ إِلَّا بِإِذْنِكَ نَاصِيَتُهُ فِيْ قَبْضَتِكَ وَقَلْبُهُ فِيْ يَدِكَ جَلَّ ثَناَءُ وَجْهِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Dalam bahasa latin, yaitu :

"Allaahumma innaka antal azizul kabir. Wa anaa abduka adhdhoiifudzdzaliil. Alladzii laa haula wa laa quwwata illaa bika. Allaahumma sakhkhir lii (sebut nama orang dimaksud) kama sakhkhorta firauna li musa. Wa layyin li qolbahuu kama layyantalhadiida li dawuda. Fa innahu la yantiqu illa bi idznika. Nashiyatuhuu fii qobdhatika. Wa qolbuhuu fi yadikka. Jalla tsanau wajhik. ya arkhamar rakhimiin"

Yang artinya: 

"Ya Allah, sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sementara aku hamba-Mu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Engkau. Ya Allah, tundukkanlah (sebut nama orang yang dimaksud) padaku, sebagaimana Engkau telah menundukkan Fir'aun pada Musa a.s. Dan luluhkan hatinya untukku, sebagaimana Engkau telah meluluhkan besi untuk Daud a.s. karena sungguh dia tak akan berbicara kecuali dengan izin-Mu. Ubun-ubunnya dalam genggaman-Mu, dan hatinya di tangan-Mu. Pujian wajah-Mu telah Agung, wahai yang lebih sayang para penyayang."


3. Kenali penyebab suami jadi keras dan egois

Langkah selanjutnya adalah mengenali apa sih penyebab hati suami jadi keras dan egois itu, mengapa dia berubah tidak selembut ketika awal menikah dulu?.

Hal ini penting untuk menyikapi sikap kita selanjutnya, karena beda penyebab, tentunya beda pula cara menghadapinya.


4. Cobalah diam dan tunjukan respek ketika suami sedang marah

Suami yang kasar dan egois, seringnya emosional, mudah tersinggung dan marah. Ketika saat itu terjadi, cobalah untuk diam dan memberikan waktu kepada suami untuk mengeluarkan isi hatinya, meskipun dengan cara yang salah.

Orang yang keras dan suka marah, akan lebih marah ketika sedang marah tapi lawan bicaranya ikut marah juga.

Bukan hanya diam, tapi pastikan kita menunjukan respek hormat atas semua ucapannya. Off course memang berat, apalagi kalau suami suka berkata kasar, astagfirullaaahh, tahan emosi, hahaha.


5. Berikan suami waktu untuk mendinginkan kepala ketika marah

Jika suami suka marah dan menghindar, cobalah bersabar dengan memberikan waktu padanya untuk mendinginkan kepalanya. Namun, sebisa mungkin pastikan hal itu dilakukan di rumah saja. 

Biarkan suami mengurung dirinya di kamar, entah scroll medsos atau main game. Setelah kemarahannya mereda, baru deh diajak ngobrol. 


6. Berkomunikasi dengan asertif ketika suami telah tenang

Ketika suami sudah merasa lebih baik, segera bangun komunikasi dengan asertif. Yaitu dengan cara membicarakan masalah, dengan fokus kepada perasaan diri tanpa sedikitpun menyerang suami.

Misal gini,

"Saya sedih dan takut loh liat Mas marah, maaf ya kalau ada sikap saya yang salah di mata, Mas."

Bukan, 

"Saya benci kalau Mas marah kayak tadi, kamu tuh selalu gitu, emang nggak bisakah menyelesaikan masalah dengan kepala dingin?"

Beda kan, meskipun aslinya sama aja maksudnya, hahaha.

"Saya sedih dan bingung karena harga-harga di pasar semakin naik, bingung ngatur duitnya!"

Bukan, 

"Kamu tuh nggak tahu, aku kesulitan mengatur uang yang nggak mencukupi, kamu nggak tahu apa, kalau bahan-bahan di pasar itu makin naik semua?"

Beda banget dong ya, yang di atas adalah fokus menyampaikan masalah kita, tanpa menyerang lawan bicara. Sementara di bawah juga menyampaikan keluh kesah, tapi dengan menyerang lawan bicara.

Cara seperti ini sudah sering saya praktikan ketika chat dengan paksu, dan memang efektif. Sayangnya saya kadang nggak sabar, menghadapi keleletan paksu, wakakakak.


7. Jangan lupa puji dan maafkan suami

Last but not least, selalu puji apapun perbuatan baik suami. Misal, dia nggak berlama-lama mendinginkan kepala di kamar. Atau sebatas mencoba memulai komunikasi terlebih dulu.

Termasuk usahanya selama ini, apapun yang dia capai dan berikan untuk keluarga, selalu puji dan berterima kasih.

Serta, jangan lupa memaafkan suami, even dia nggak meminta maaf.

 Memaafkan sejatinya bukan untuk orang yang kita maafkan, tapi demi ketenangan hati kita.


Kesimpulan dan Penutup

Melembutkan hati suami sejatinya sama dengan membuat suami jatuh cinta lagi kepada istri seperti awal menikah. Meski tidak mudah karena berhadapan dengan ego diri sendiri.

Namun ada cara melembutkan hati suami agar bisa kembali nurut sama istri, di antaranya: menanamkan niat baik dan tulus untuk melembutkan hati suami, selalu mengamalkan doa dan dzikir seperti doa Nabi Daud, mengenali penyebab suami menjadi keras dan egois, lalu usahakan diam dan tunjukkan respek saat suami marah. Berikan suami waktu untuk menenangkan diri serta berkomunikasi secara asertif saat suami sudah tenang dan pujilah suami dan maafkan kesalahannya untuk menjaga ketenangan hati sendiri.

Dengan konsistensi, meski sulit, hati suami bisa menjadi lebih lembut dan harmonis. Dengan 7 cara melembutkan hati suami yang keras dan egois.


Surabaya, 28 Juni 2024

Parenting By Rey - Reyne Raea

Sumber: 

  • Opini dan pengalaman pribadi
  • https://www.liputan6.com/hot/read/5297200/4-doa-nabi-daud-meluluhkan-hati-seseorang-tulisan-arab-latin-beserta-artinya diakses 28 Juni 2024

Gambar: Canva edit by Rey

Post a Comment for "7 Cara Melembutkan Hati Suami, Dijamin Nurut Sama Istri"