Parenting VOC atau Parenting Gentle, Mana Pilihanmu?
Parenting VOC akhir-akhir ini viral media sosial, salah satunya di TikTok. Istilah ini diberikan sebagai sebutan gaya pengasuhan yang bersifat lebih tegas, cenderung keras.
Ala-ala Kompeni alias penjajah Belanda, karenanya dinamakan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).
Banyak pro kontra yang membahas gaya parenting ini, yang sebenarnya kalau dipikir-pikir, kontranya itu karena orang-orang terlalu mengartikan parenting VOC sebagai hal yang berlebihan.
Mungkin juga dikarenakan pemilihan istilah si Kompeni ini, yang bikin banyak orang berpikir, kalau dalam pengasuhannya benar-benar menerapkan kedzaliman si penjajah tersebut.
Benarkah demikian?
Apa itu Parenting VOC yang Viral di Sosmed?
Parenting VOC adalah istilah yang diberikan untuk cara pengasuhan parents secara tegas dan cenderung keras, secara umum terlihat seperti gaya parenting otoriter.
Dikutip dari KlikDokter, menurut Michigan State University, pola asuh atau parenting otoriter adalah gaya pengasuhan anak yang sangat ketat. Ditandai dengan adanya tuntutan besar dari orangtua, namun di saat bersamaan respons orangtua terhadap anak juga sangat rendah.
Nah, sementara menurut saya, tidaklah mungkin para parents yang menerapkan parenting VOC di TikTok ini, khususnya para ibu yang berpendidikan ya, hanya memberikan tuntutan, tanpa adanya respon yang memadai.
Memang sih, kalau dilihat-lihat, kebanyakan parents, khususnya para moms yang menerapkan gaya parenting ini, lebih banyak terlihat otoriter.
Misal, ada yang memaksa anaknya sekolah dengan tegas dan penuh ancaman, sementara anaknya drama nggak mau ke sekolah.
Saya lupa sih akun siapa kemaren yang menampilkan konten tersebut. Di mana diperlihatkan sang anak drama, setiap kali waktunya berangkat sekolah dia malas mandi, nggak mau sekolah dengan alasan sakit.
Sementara, kalau diperhatikan, si anak memang agak batuk sih, dan i know bagaimana rasanya jika kita sedang menderita batuk pilek itu. Suer deh, nggak enak banget rasanya pas bangun di pagi hari, apalagi pas lagi ngantuk, itu badan rasanya meriang, pengennya bobok lagi.
Tapi kan, sebagai netizen kita nggak ngerti kondisi si adik tersebut setiap harinya, mungkin juga ibunya memakai cara yang disebutnya parenting VOC tersebut. Karena setiap hari lelah dengan 'drama nggak mau sekolah' oleh anaknya itu.
Jadi, menurut saya, meskipun dalam definisinya bahwa parenting VOC ini tipe pengasuhan otoriter. Tapi pada dasarnya, para ibu yang memilih pakai gaya pengasuhan ini, tidak benar-benar otoriter bak Kompeni.
Iya nggak, bu ibuk?
Kalau diartikan secara teori, gaya parenting ini punya kelebihan dan juga banyak kekurangan yang akan dialami anak.
Untuk kelebihannya:
- Anak jadi terbiasa disiplin.
- Anak terbiasa menghadapi kondisi hidup yang keras.
- Anak lebih mudah diarahkan
- Ibu-ibu lebih terjaga mentalnya.
- Anak jadi kurang percaya diri, selalu mengandalkan peraturan tertulis.
- Anak jadi kurang punya empati dalam hidupnya
- Anak bisa memusuhi parents-nya
- Anak bisa menderita kelainan mental
Apa itu Parenting Gentle?
Berlawanan dengan parenting VOC, para parents yang kontra dengan gaya pengasuhan terkesan otoriter itu, lebih memilih parenting gentle untuk anak-anaknya.
Parenting gentle adalah gaya pengasuhan yang mengutamakan sikap lemah lembut, dan mengandalkan empati, pengertian, serta rasa hormat kepada anak, namun tetap menerapkan batasan-batasan.
Jadi, dalam gaya pengasuhan ini, nggak ada tuh parents, khususnya ibu yang selalu meninggikan suaranya kepada anaknya. Kalau yang sering ada di media sosial, gaya parenting ini lebih sering diperlihatkan oleh artis Nikita Willy.
Nikita memang paling terkenal sebagai ibu yang super sabar mengasuh anaknya. Hal ini diberikan netizen lantaran melihat cara Nikita menghadapi anaknya selalu lemah lembut dan minim bahkan kayaknya belum pernah liat dia meninggikan suara menghadapi apapun tingkah anaknya.
Gaya parenting seperti ini sebenarnya paling bagus untuk diterapkan, sayangnya tidak mudah diterapkan dalam semua kondisi para ibu.
Dan parenting gentle ini memiliki kekurangan dan kelebihan tersebut akan dampaknya terhadap anak.
Beberapa kelebihan dari gaya pengasuhan gentle adalah:
- Anak jadi tumbuh sebagai pribadi yang penuh dengan empati, lemah lembut dan penuh kesabaran.
- Anak bisa belajar mengontrol emosinya.
- Tercipta hubungan yang baik antara anak dan parents
- Hubungan sosial anak jadi lebih mudah.
- Tidak mudah diterapkan oleh parents dengan kondisi yang terbatas, misal ibu yang penuh tekanan ekonomi dan lainnya, akan sulit menerapkan pengasuhan lemah lembut.
- Anak tidak terbiasa akan dunia yang keras.
- Anak bisa mudah menyerah setiap menemui tantangan kehidupan.
Parenting VOC atau Parenting Gentle, Mana Pilihanmu?
Kalau ditanya, bagaimana gaya parenting saya terhadap anak-anak?.
Yaelah, pakai nanya lagi, hahaha.
Jawab sendiri aja deh, dengan membayangkan hal seperti ini:
"Kamu adalah ibu yang harus mengurus 2 orang anak sendirian, totally sendirian. Nggak ada keluarga yang bantu, karena jauh dari keluarga kandung, dan nggak dekat dengan keluarga suami.
Suamimu memilih kerja di tempat yang jauh, hanya pulang 3-4 bulan sekali, itupun kalau pulang kebanyakan waktunya dihabiskan di luar.
Semua pekerjaan rumah, dari masak, nyuci, nyetrika, ke pasar, menyiapkan keperluan anak-anak, antar jemput anak, memperbaiki masalah yang ditimbulkan anak-anak, memikirkan tagihan air listrik dan segala kebutuhan utama sendirian.
Nggak punya teman berkomunikasi bahkan sekadar membicarakan masalah anak-anak sakit, anak-anak sekolah di mana, anak-anak butuh ini itu.
Kamu punya butuh nikah, tapi kamu berasa janda, harus mengurus semua, bahkan harus cari uang sambil diganggu anak-anak."
Sampai di sini udah bisa nebak nggak, kira-kira saya pakai jenis pengasuhan yang mana?.
Iyaaaa... off course saya lebih banyak pakai metode parenting VOC seperti yang viral di TikTok tersebut, tapi enggak benar-benar menerapkan teori kompeni seutuhnya ya.
Kebanyakan, saya pakai cara keras dan tegas serta disiplin ke anak-anak, karena saya nggak punya banyak waktu untuk menunggu kelakuan anak-anak yang banyak drama.
Saya bisa menulis di blog setiap hari itu luar biasa banget loh cari waktunya, kalau saya harus kayak Nikita Willy, yang ada anak-anak bisa ke sekolah tanpa uang saku, anak-anak bisa kadang nggak bisa makan, karena saya nggak punya pemasukan uang sama sekali. Lah waktu saya habis buat menyertai anak-anak secara gentle kan.
Ada yang ngeh nggak tentang kenyataan bahwa banyak netizen yang kaget karena Nikita Willy kok nggak tahu cara menyapu dengan benar?.
Iyaaaa, Nikia Willy bisa sesabar itu, karena dia punya banyak waktu untuk bersabar. Sementara kebanyakan para ibu yang memilih gaya parenting tegas ala Kompeni itu, bahkan waktu tidurnya kurang karena sibuk mengerjakan semua hal sendirian.
Meski demikian, saya tidak benar-benar hanya galak ala Kompeni, ada cara tersendiri untuk mengimbangi kegalakan saya yang kadang berlebihan karena faktor depresi oleh kondisi.
Salah satunya, dengan mengajak anak-anak deep talk, memeluk dan meminta maaf kepada mereka, rajin-rajin menjelaskan kondisi diri setidaknya anak mengerti, bahwa maminya tidak benar-benar membenci mereka.
Saya yakin, bukan hanya saya yang punya cara tersendiri untuk meminimalisir dampak negatif dari parenting yang katanya mirip VOC ini karenanya dinamakan Parenting VOC.
Tapi ibu lainnya pun, punya cara tersendiri, agar anak-anaknya bisa tumbuh dengan mental yang baik, tahan banting dan kuat menghadapi dunia yang sesungguhnya tidak se-gentle yang mereka pikirkan.
Setidaknya, target para parents yang menerapkan parenting VOC atau disiplin ini, agar anak tidak tumbuh menjadi generasi strawberry yang benar-benar menjaga kesehatan mental, tapi lemah mental banget.
Ye kan, semua parents pasti berharap agar anak-anaknya tumbuh jadi anak yang sukses, banyak uang, sehingga punya banyak pilihan dan bisa menjalani hidup dengan lembut.
Sayangnya, takdir manusia kadang tidak melulu sesuai ekspektasi. Iya kalau anak bisa terus berada di kondisi bergelimang uang, sehingga punya banyak pilihan untuk tidak ribet dalam hidup.
Kalau Allah ternyata menakdirkan jalan hidup yang bergelombang? sementara anak tak pernah terbiasa dalam kondisi seperti itu, selalu diperlakukan secara gentle?.
Meskipun kedua jenis parenting ini, tentunya ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing ya. Apapun itu, hanya parents sendiri yang tahu, dan bisa memutuskan akan menggunakan parenting seperti apa.
Kalau saya sih, pilihannya parenting disiplin tapi juga ada gentle-nya.
Kesimpulan dan Penutup
Parenting VOC adalah sebuah gaya parenting yang disiplin, keras dan terkesan otoriter kepada anak. Gaya pengasuhan ini lagi viral di ranah media sosial dan banyak diperdebatkan oleh netizen.
Berlawanan dengan itu, ada pula parenting gentle yang mengadopsi gaya pengasuhan yang lemah lembut, penuh kasih dan kesabaran dalam menghadapi anak.
Keduanya memang berbeda, dan punya kelebihan serta kekurangannya sendiri.
Kalau saya, pilih metode pengasuhan yang menyesuaikan kondisi, jadi pilih pengasuhan yang tegas dan disiplin. Kalau parents?
Surabaya, 13 Juni 2024
Parenting By Rey - Reyne Raea
Sumber:
- Opini dan pengalaman pribadi
- TikTok
- https://hellosehat.com/parenting/gentle-parenting/ diakses 13 Juni 2024
Kalau galak pada tempatnya sih ya. Misalnya kalo urusan beresin piring habis makan, jam tidur, apalagi ibadah. Kudu teges emang. Asal gak main tangan. Tapi kalo yg lain sih pake gentle parenting karena niru mamaku yg dulu mengasuh dengan lemah lembut dan anak2nya dipanggil cah ayuu cah bagus, sayang.
ReplyDeleteNah iya say, kalau saya sejujurnya menghindari banget main tangan, karena tangan saya ini bahaya banget, kagak tahu kok kalau mukul itu sakit banget dong.
DeleteBtw, asyik banget tuh diajak bicara dengan lemah lembut ya