Pasang Twibbon Ready For MPLS Foto Anak Di Medsos, Yay or Nay?

Konten [Tampil]

"Bu, apakah twibbon untuk SDI ****** udah dibuat?"

Sebuah pertanyaan dari seorang wali murid dari WAG SD si Adik tampak di layar HP saya. 

Pasang twibbon Ready For MPLS lengkap dengan foto anak sekolah lagi marak ya di masa-masa awal masuk tahun ajaran baru kayak sekarang.

Banyak orang memposting foto anak lengkap dengan twibbon nama sekolah anak di media sosial. Tak peduli anaknya masih SD, bahkan TK hingga PAUD pun memberlakukan adanya twibbon tersebut.

Ketika Sekolah Mewajibkan Pasang Twibbon Ready For MPLS Foto Anak Di Medsos

Tahun lalu, si Kakak masuk SMP, dan pihak sekolah juga ikut memberikan link pembuatan twibbon untuk anak-anak yang baru masuk.

Namun ketika itu, anak-anak tidak diwajibkan harus posting foto tersebut di media sosial. Sekolah punya cara lain untuk membuat para murid mau pamer foto tersebut di medsosnya.

Salah satunya, dengan mengadakan kuis atau giveaway bagi murid-murid yang memposting twibbon tersebut di akun masing-masing.

Tapi saya tetap melarang si Kakak upload sih, palingan saya buatin aja terus kirim ke grup, sebagai pengenalan dengan teman-teman lainnya.

Dari tahun ke tahun, pihak sekolah ternyata makin getol meminta muridnya untuk mengupload foto twibbon MPLS di medsos masing-masing.

Ye kan, kapan lagi bisa 'ngiklan gratis' melalui murid-muridnya, hehehe.

Apalagi kalau sekolah swasta, terlebih yang sekolahnya belum terlalu terkenal kan. Setiap awal tahun ibaratnya bisa numpang iklan gratis dari aksi pasang twibbon ready for MPLS dari murid barunya, *uhuk.

Demikian juga dengan sekolah si Adik. 

As you know, si Adik kan masuk SD tahun ini. Dan ketika nomor WA saya dimasukan ke dalam WAG sekolah, lumayan kaget membaca pengumuman yang menuliskan, bahwa semua murid diwajibkan mengupload foto twibbon ready for MPLS dari sekolah di medsos masing-masing.

Untungnya saya sekarang makin terlatih menahan diri untuk nggak komen hal-hal yang memicu perdebatan dan semacamnya. Jadi, saya memilih diam saja dan nggak mau posting, hahaha.

Sudah bikin sih foto si Adik pakai twibbon yang disarankan, tapi bahkan kirim ke WAG pun, saya lupa. 

Pasang Twibbon Ready For MPLS Foto Anak Di Medsos, Yay or Nay? 

"Kenapa sih nggak mau pasang foto twibbon MPLS anak di medsos, Rey? Siapa juga yang mau culik anakmu?"

Mungkin ada pemikiran seperti itu, ketika seseorang mengetahui sikap saya yang anti pasang foto twibbon MPLS anak di medsos.

Si MamiRey bilaik!

"Yeeee, siapa bilang saya ogah pasang foto twibbon sekolah anak di medsos karena takut anak saya diculik orang?. Kagak! alasan utamanya, ya karena emang karakter saya kek gitu, nggak suka spill hal-hal pribadi secara fisik".

 Iya, orang-orang mungkin bisa liat foto saya dan anak-anak secara detail di medsos. Bahkan foto si Adik setelah dia genap berusia 6 bulanan atau berapa bulan ya dulu, saya udah berani spill mukanya di medsos.

Mereka bisa baca masalah saya, meski sejujurnya kebanyakan masalah yang saya tulis itu semuanya masalah delay. Maksudnya, masalahnya udah lewat, baru ditulis, hahaha.

Tapi, hanya sedikit yang tahu di mana saya tinggal, bagaimana keseharian saya dan anak-anak di rumah. Di mana anak-anak saya bersekolah, di mana ortu saya, bagaimana wajah ortu saya, termasuk kakak saya.

Nggak, itu semua hampir tidak pernah saya pamerkan ke umum. Karena menurut saya hal itu adalah privasi untuk diri sendiri. 

Dan apa yang menjadi privasi buat saya, tak perlu saya paksain orang lain agar ikutan kayak saya. Setiap manusia, terlebih manusia dewasa punya hak masing-masing untuk menentukan privasinya.

Namun hal ini jika ditinjau tentang privasi ya.

Secara umum, ada risiko yang akan dihadapi parents ketika menyebarkan terlalu banyak info pribadi tentang dirinya atau anaknya secara fisik.

Salah satunya adalah rawan terjadi penculikan.

Penculikan anak ini, nggak selalu terjadi ketika ada orang yang ingin minta tebusan ke parents ya. Beberapa kejadian yang bisa disebut penculikan juga terjadi oleh alasan beragam.

Ada yang dendam ke parents si anak, ada juga yang suka ke si anak, akhirnya diajak ikut dia. Dan masih banyak lagi.

Apalagi kalau kita sebagai parents gemar spill foto detail anak kita di media sosial, bukan tidak mungkin ternyata ada seorang pedofolia yang tertarik pada anak, dan akhirnya terobsesi. Who knows kan? 

Jangankan untuk anak SD ya, bahkan si Kakak yang udah SMP, masih terus saya keep data dirinya. Biar saya sebagai mom juga lebih tenang melepas anak-anak di sekolah.

Jadi, kalau ditanya, apakah pasang foto twibbon ready for MPLS anak di medsos, yay or nay?

Off course NAY or NO banget!

Lalu, bagaimana kesan ketika ada sekolah yang mewajibkan murid SD harus pasang foto twibbon sekolah di medsos?.

Ya cukup nggak usah diladenin, hahaha. Karena saya yakin, maksud sekolah menggunakan kata 'wajib', bukan benar-benar wajib. Hanya untuk lebih 'memaksa' murid untuk lebih aktif ikut membawa nama sekolah di kancah yang lebih luas.

Dan baik murid serta parents-nya, buat hak untuk menolak melakukan hal itu.

Kesimpulan dan Penutup

Memasang twibbon "Ready for MPLS" dengan foto anak di media sosial menjadi tren di awal tahun ajaran baru. Banyak sekolah yang mendorong murid untuk mengunggah foto tersebut sebagai bentuk promosi gratis. 

Namun, kebijakan ini mengundang pro dan kontra.

Beberapa parents, menolak memposting foto anak mereka dengan alasan privasi dan keamanan. Serta karena ketidaksukaan berbagi hal-hal pribadi secara fisik di media sosial. 

Meskipun sekolah kadang menggunakan strategi seperti kuis atau giveaway untuk memotivasi murid melakukan hal itu. Tapi, saya tetap memilih NAY or NO untuk pasang Twibbon Ready For MPLS di medsos.

Surabaya, 15 - 07 - 2024

Parenting By Rey - Reyne Raea

Sumber : opini dan pengalaman pribadi

Gambar : Canva edit by Rey dan Dokpri