Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Potensi Anak Hanya Bisa Berkembang Dengan Kerja Sama Ayah Ibu

Konten [Tampil]

cara memaksimalkan potensi anak sejak dini

Pagi tadi saya mengantar si Adik untuk ikut psikotest di SD, dan selagi menunggu dia test, para parents mengikuti rapat pengenalan dengan guru-guru serta lingkungan sekolah.

Dari rapat tersebut, saya memahami satu hal penting, yaitu betapa beratnya mengasuh anak sendirian. Dan menyadari bahwa memaksimalkan potensi anak sejak dini itu, sangat butuh kerja sama antara ayah dan ibu.

Gimana enggak ya, saya udah membuat jadwal harian agar bisa selalu produktif menghasilkan duit, karena butuh, hahaha. Selama anak-anak liburan sekolah ini lumayan ngos-ngosan banget mencari waktu yang fokus untuk bekerja.

Anak-anak selalu saja merecoki, baik secara langsung, maupun dengan cara 'caper alias cari perhatian' pakai cara berantem atau jejeritan.  

Sebisa mungkin saya bersabar, sambil menikmati kebersamaan dengan anak-anak, karena sebentar lagi mereka akan masuk sekolah lagi.

Terbersit semangat di hati saya, menanti sekolah anak-anak, karena si Adik sudah SD kan, insya Allah berangkat dan pulangnya lebih pagi dan siang. Jadi, saya bisa punya kesempatan waktu fokus beberapa jam untuk kerja, dan kelebihan waktunya di hari Sabtu atau Minggu.

Udah bahagia banget saya memikirkan bagaimana saya mengatur waktu untuk lebih banyak waktu mencari uang. Karena butuh banget, untuk kebutuhan sehari-hari, untuk membayar keperluan sekolah anak-anak. Karena berharap sama bapakeh, bikin anak-anak bisa nggak sekolah *eh, hehehe.

Tapi, setelah mendengar penjelasan dari kepala sekolahnya, tiba-tiba kepala saya jadi puyeng. Awalnya sih karena ngantuk, mana saya memang selalu skip sarapan setiap hari.

Namun, puyengnya bertambah setelah mendengar kegiatan anak-anak SD yang ternyata tetep banyak, tapi memang penting untuk memaksimalkan potensi anak sejak dini.

Ada kegiatan ini, kegiatan itu. Hari Sabtu kudu masuk lah, padahal harusnya libur. Ada banyak kegiatan ekstra juga yang harus diikutin anak.

Dan jangan lupa, semakin sibuk anak, semakin banyak butuh duit, semakin rempong pulak maminya, hiks.

Kepala saya auto pusing, lalu hampir migren memikirkan, ini gimana caranya ya?. Saya nggak mau si Adik tumbuh begitu saja dengan melewatkan potensinya yang mungkin bisa menjadi bekalnya di kemudian hari.

Tapi, saya juga harus kerja biar mendapatkan uang, untuk memenuhi banyak hal yang ada. Andai bapakeh mau bekerja sama dengan baik. Mungkin beban saya akibat ketidak mau tahuannya, atau bisa dibilang kurang bertanggung jawabnya, jadi lebih ringan.


Alasan Pentingnya Kerja Sama Ayah Ibu Dalam Memaksimalkan Potensi Anak

Btw, ini saya sedang membicarakan pengasuhan dan masalahnya dalam POV saya ya. Namanya juga Parenting By Rey kan ye.

memaksimalkan potensi anak sejak dini

Dari kondisi dan pengalaman yang saya perhatikan sejak punya 2 anak, ada hal penting yang harus kita penuhi sebagai parents untuk memaksimalkan potensi anak. Yaitu support dan kehadiran parents secara langsung untuk anak. 

Inilah yang menjadikan alasan penting, mengapa kerja sama ayah dan ibu itu, sangat mendukung usaha memaksimalkan potensi anak, yaitu:

Karena anak butuh parents yang fokus mendukungnya

Iya!

Saya liat banget ketika mendampingi si Adik sejak dia masuk TK, karena saya terlibat langsung dalam setiap kegiatannya.

Misal, kayak dulu si Adik ikut latihan drumband dan ikut lomba drumband. Saya melihat dengan mata kepala sendiri, betapa anak-anak yang di-support dengan kehadiran parents-nya, minimal ayah atau ibunya, lebih serius mengikuti latihan ketimbang yang dianter tetangga, kakeknya, neneknya atau lainnya.

Saya jadi paham, mengapa masa TK si Kakak dulu tidak membuat si Kakak se-happy adiknya sekarang. Karena dulu si Kakak sekolah TK sambil dititipin ke daycare.

Boro-boro semangat, sering banget saya jemput dia di sore hari, nampak si Kakak duduk di teras daycare-nya dengan muka sedih dan tidak semangat.

Banyak acara ketika si Kakak masih TK, tapi hanya sedikit yang dia ikutin, itupun nggak bikin di semangat.

Sementara si Adik, bahagia banget karena maminya selalu ada, setia antar jemput, setia menemani, bahkan terlibat langsung dalam hampir semua kegiatan sekolahnya.

Jadi, dia begitu semangat untuk ikut apapun yang diadakan di sekolahnya.

Meskipun kalau dilihat dengan kacamata umum, kehidupan si Adik sangat tidak seimbang. Selama dia sekolah, papinya baru sekali bisa hadir dalam kegiatan sekolahnya. Itupun hanya sebentar.

Tapi, hal itu nggak bikin dia jadi sedih, selama maminya ada, ya dia selalu semangat. Apalagi jika kakaknya bisa ikutan. 

Dari situlah saya kemudian berpikir, sebenarnya masih ada jalan untuk bisa mendukung kemajuan potensi anak. Selama kedua parents bisa bekerja sama membagi tugas dan kewajiban dengan baik.


Cara Sederhana Mewujudkan Kerja Sama Ayah Ibu untuk Maksimalkan Potensi Anak

Saya nggak pengen membahas hal-hal yang terlalu teoritis dan ilmiah, karena toh ini cerita tentang pengalaman pengasuhan atau parenting saya ke anak-anak.

kerja sama ayah dan ibu dalam pengasuhan

Tapi, saya jadi memikirkan sebuah cara sederhana yang bisa dilakukan sebagai bentuk kerja sama ayah dan ibu dalam memaksimalkan potensi anak sejak dini, yaitu:


1. Adanya komunikasi positif ayah dan ibu tentang pengasuhan dan pendidikan anak

Penting banget agar selalu terjalin komunikasi positif antara ayah dan ibu untuk membicarakan pengasuhan maupun pendidikan anak. Karena meski terdengar sepele, tapi percaya deh, saya udah merasakan banget, bagaimana bingungnya memutuskan sendiri tentang pangasuhan dan sekolah anak.

Apakah anak bagus sekolah di sini, apakah anak bisa ikut ini, apakah kalau diputuskan begini, baik buat anak. Hal-hal begini, seringnya saya putuskan sendiri, saking papinya sulit diajak berkomunikasi dengan baik dan serius.

Demi meminimalisir mental down, saya putuskan untuk menentukan sendiri semua hal tentang pengasuhan anak maupun sekolahnya. Dan hasilnya, tentu saja saya kelabakan, kadang bikin overthinking dan merasa depresi akan hal tersebut. 


2. Adanya kerja sama yang tepat sesuai kondisi dalam pengasuhan maupun pendidikan anak

Sebenarnya kerja sama antara ayah dan ibu ini, nggak melulu keduanya harus terlibat, terutama jika memang kondisinya tidak memungkinkan.

Tapi bisa dengan membagi tugas yang jelas agar hasilnya tepat. Misal, jika ayah tak bisa ikut mendampingi anak dalam memaksimalkan potensinya secara langsung, bisa diganti dengan meng-support biaya secara penuh.

Dengan demikian, ibu bisa memberikan peran ganda dalam mendampingi anak. Bisa menggantikan ayah dengan selalu mengatur kehadiran ayah meski lewat online. Bisa juga fokus mendampingi anak secara maksimal, agar anak benar-benar bisa berkembang dengan maksimal.

Hal ini akan sulit dilakukan, jika ibu juga harus ikut mencari uang, untuk kebutuhan utama keluarga demi membantu suami.

Dan seperti itulah masalah saya hingga saat ini. Harus fokus mengurus anak dengan mendukung sepenuhnya apapu kegiatan positif anak, 2 anak pulak.

Tetap wajib menyediakan waktu untuk kerja agar bisa menghasilkan uang juga.

Lalu, bagaimana jika suami memang belum sepenuhnya bisa menanggung biaya hidup dan pendidikan anak, sehingga istri juga harus mencari uang.

Maka, kerja sama yang harus dilakukan adalah dengan bersama-sama ikut mendampingi anak. Bergantian antar jemput anak, bergantian mendampingi anak ketika ada kegiatan, gantian mengurus anak, menemani belajar dan lainnya.

Kalau kayak kondisi saya, harus fokus urus 2 anak-anak sendiri, semuanya sendiri, tapi harus urus anak juga, ya wassalam deh, huhuhu.


Kesimpulan dan Penutup 

Memaksimalkan potensi anak, sejatinya harus dilakukan sejak dini, dan hal ini penting demi masa depan anak yang lebih baik. Namun, untuk itu dibutuhkan kerja sama yang baik antara ayah dan ibu, agar dapat mendampingi anak secara penuh.

Kerja sama ini bisa berbentuk saling berbagi tugas, misal ayah memenuhi semua kebutuhan ekonomi dan ibu yang maksimal fokus mendampingi anak.

Atau, dengan cara keduanya bekerja sama saling gantian dalam meng-support anak secara langsung. Baik mendampingi anak di rumah, maupun di sekolah atau di tempat lain anak belajar.

Apakah parents sudah bisa bekerja sama dengan baik? demi mengembangkan potensi anak secara maksimal sejak dini. 


Surabaya, 04 Juli 2024

Parenting By Rey - Reyne Raea

Sumber: Opini dan pengalaman pribadi

Gambar: Canva edit by Rey

Post a Comment for "Potensi Anak Hanya Bisa Berkembang Dengan Kerja Sama Ayah Ibu"