Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Test Masuk SD Swasta dan Calistung Bagi Anak

Konten [Tampil]

test masuk sd islam

Test masuk SD khususnya sekolah swasta itu selalu ada, dan butuh banget anak yang sudah bisa calistung. Setidaknya itu yang dialami si Adik beberapa hari lalu.

Jadi, kata siapa kemampuan anak dalam calistung itu nggak penting?. Lah, test masuk SD itu sendiri, udah berasa masuk perguruan tinggi, hahaha.

Dan saya udah sampai di tahap, whatever dah!. Udah malas protes, karena nggak guna juga sih. 


Cerita Si Kakak dan Si Adik Masuk Sekolah Dasar Islam

Setidaknya saya punya 2 kali pengalaman anak masuk SD, dan keduanya masuk sekolah dasar Islam swasta. Bedanya si Kakak, masuk SDIT yang lumayan bagus (baca mihil, hehehe). Sedangkan adiknya masuk sekolah dasar Islam yang biayanya masih sedikit terjangkau.

SDIT kakaknya, lebih ke Islam Terpadu umum, di mana tambahan pelajarannya adalah semua tentang Islam. Sementara si Adik, karena masuk di sekolah yayasan Islam NU, tambahan pelajarannya selain hal-hal tentang Islam, ada juga tentang sejarah ke NU annya.

Ya begitulah.

Jangan tanya mengapa saya masukin ke sekolah itu, apa daya, duitnya baru mampunya di situ, hahaha. 

Ketika si Kakak masuk SDIT 7 taun silam, dia juga ikut test di sekolahnya. Tapi testnya emang benar-benar hanya untuk mengetahui kesiapan anak masuk sekolah.

Kami para parents memang nggak dibolehkan melihat jalannya test anak-anak. Tapi kata si Kakak, dia cuman diminta mewarnai, ditanya-tanya hafalan, kebiasaan dan semacamnya.

Dan setelah hasilnya keluar, eh si Kakak nggak lulus, wakakakaka.

Paniklah kami, sementara kan kami udah membayar uang masuk sekolah yang terbilang mihil itu. Akhirnya papinya ke sekolah, nanyain masalah itu, dan si Kakak akhirnya ditest kembali oleh psikolog, dan diterima dengan catatan kata psikolognya dia bermasalah di keseimbangannya.

Ya iyalah, si Kakak memang melewatkan masa merangkaknya ketika bayi, hiks.  

Setelah dinyatakan diterima bersekolah di situ, nggak ada lagi test lainnya, karena penempatan kelas dilakukan secara acak.

Berbeda dengan si Adik, minggu lalu dia ikut 2 kali test sebagai kelengkapan masuk SD Islam. Test pertama katanya namanya psikotest, sementara test kedua adalah untuk menyaring anak-anak yang masuk kelas unggulan.


Test Masuk SD Swasta yang Diikuti Si Adik Dayyan

Hah, anak masuk SD harus pakai test? pasti shock kan?. Hayo ngaku!, hehehe. Sama kok, sebenarnya saya juga shock. Lebih shock lagi ketika tahu bentuk testnya gimana, hehehe. 

psikotest masuk sd islam

Tapi sejujurnya, saya udah di tahap, yowis lah!.  

Lagian, saya udah tahu seperti apa sekolah ini, karena sebelumnya si Adik bersekolah di yayasan tersebut, dan kakaknya juga di situ. Ya udah ikutin aja gimana sistemnya.

Jadi, di hari Kamis minggu kemaren, si Adik pun ikut test hari pertama. Judulnya sih psikotest. Dan karena kelasnya masih bisa diintip dari jendela luar, ketika si Adik sedang ujian, saya dan parents lainnya bisa ngintip. 

Oh ya, sebelumnya si Adik udah dikasih tahu, kalau wajib bawa alat tulis dan crayon atau pensil warna. Dan ternyata ketika ujian, anak-anak dibagikan kertas soal beberapa lembar, kemudian mereka wajib menjawab beberapa soal yang ada di dalamnya.

Saya nggak tahu persis ada berapa soal yang diberikan, yang jelas anak-anak butuh waktu 2 jam lebih sampai akhirnya selesai mengerjakan soal di kertas.

Menurut pihak sekolah, test tersebut diselengggarakan dengan kerjasama dari psikolog. Jadi, hasilnya akan diberikan untuk mengetahui tingkat kesiapan anak masuk sekolah.

Bagus sih ya.

Keesokan harinya, saya anter si Adik kembali ke sekolah untuk ikut test hari kedua. Kali ini test-nya untuk penentuan kelas unggulan.

Jadi di sekolah ini, disediakan satu kelas unggulan saja, yang kalau sekilas saya liat, kelas ini lebih banyak menggunakan bahasa Inggris.

Sama dengan sehari sebelumnya, anak-anak juga diminta menjawab beberapa soal yang diberikan. Si Adik dong, cepat banget selesainya, ketika saya tanya, katanya beberapa jawabannya susah, dia nggak tahu, jadi nggak dijawab, wakakakak.

Lucunya, udahlah soalnya nggak dijawab semua, dia malah baik banget ngasih tahu semua jawaban yang dia tahu, ke teman di belakang kursinya, hahaha.

Setelah test tulis, anak-anak juga ditest tentang hafalan dan baca Al Quran-nya. Setelah itu, baru deh mereka pulang.


Opini Pribadi Tentang Test Masuk SD Swasta dan Calistung Bagi Anak

Setelah momen si Adik ikut test 2 hari berturut-turut, saya jadi menyangsikan semua campaign tentang calistung itu nggak penting buat anak. 

Pegimana bisa nggak penting sih, lah anak-anak ikut test aja kan ada soalnya tuh, pegimana dia bisa jawab kalau anak nggak bisa baca?.

test masuk sd untuk kelas unggulan

Sama juga dengan menulis, testnya kan butuh jawaban dalam bentuk tulisan, gimana anak bisa jawab, kalau nggak bisa nulis?.

Ah sudahlah, saya malas mempersoalkan sekolah-sekolah yang memaksa anak sejak dini harus bisa baca tulis hitung. Karena kenyataannya, test masuk SD aja kayak gitu.

Meskipun sebenarnya test yang diikutin si Adik itu ada manfaat positifnya sih, karena dari situ para parents benar-benar mengetahui bagaimana kesiapan anak masuk sekolah.

As you know, beberapa sekolah swasta merupakan sekolah yang lebih 'longgar' dalam aturan batas usia minimum anak masuk SD. Jadi, beberapa parents akhirnya memasukan anaknya ke SD meski usianya belum cukup sesuai aturan pemerintah.

Hal seperti ini, kadang merepotkan guru-guru di sekolah tersebut, dan kadang parents nggak mau tahu hal itu, karena menurut mereka, anak-anaknya udah siap masuk SD.

Namun, untuk masalah calistung ini, menurut saya tidak semua sekolah swasta menerapkan aturan calistung termasuk adanya kelas unggulan yang terpisah dari kelas biasanya.

Karenanya, parents wajib banget survey sekolah dan menanyakan hal-hal seperti ini, sebelum memutuskan anak masuk sekolah tersebut.

Kalau untuk saya pribadi, selama anak nggak menunjukan masalah terhadap calistung dan pembagian kelas tersebut. Ya nggak masalah sih.

Saya sendiri juga nggak mempermasalahkan, apakah nanti si Adik bakalan masuk kelas unggulan atau enggak?. Karena toh yang dimaksud unggulan itu, hanya berbeda dalam penggunaan bahasa Inggris.

Sementara yang saya butuhkan lebih penting adalah, bagaimana anak terbiasa dalam ajaran Islam yang lebih baik. Yang mengerti bagaimana pentingnya membersihkan najis. Yang mengerti bagaimana berbicara yang selalu sopan dan baik. 

Yang mengerti bagaimana wudhu dengan benar, terbiasa shalat tepat waktu, mencintai masjid dan semua hal tentang Islam.   


Kesimpulan dan Penutup

Test masuk SD memang seringnya dilakukan oleh hampir semua sekolah dasar swasta, khususnya sekolah Islam. Test-nya juga berbeda, ada yang hanya ada psikotest sesuai usia anak, ada pula yang pakai test kelas unggulan, which is kalau ini sudah pasti mengharuskan anak bisa calistung.

Namun, parents jangan khawatir, tidak semua sekolah Islam swasta menerapkan test seperti itu. Jadi parents harus jeli ketika survey saat mencari sekolah anak.

Dan buat saya, selama anak cukup usia, dan menunjukan nggak masalah dengan calistung, yo wis lah. 


Surabaya, 08 Juli 2024

Parenting By Rey - Reyne Raea

Sumber: Opini dan pengalaman pribadi

Gambar: canva edit by Rey

Post a Comment for "Test Masuk SD Swasta dan Calistung Bagi Anak"