Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ibu Rumah Tangga Tidak Berpenghasilan adalah Pemalas? Simak Ini!

Konten [Tampil]
irt tidak berpenghasilan

Belakangan ini begitu banyak curhatan di berbagai platform media sosial, khususnya Threads, tentang rasa insecure karena menjadi ibu rumah tangga atau IRT.

Kebanyakan dari curhatan tersebut, mengaitkan tentang IRT yang tidak berpenghasilan itu adalah pemalas.

Anggapan tersebut bikin saya bertanya-tanya, apakah seorang IRT yang tidak bisa menghasilkan uang bisa disebut pemalas?.

Hmmm...

Sebenarnya iya juga sih, sepengalaman saya yang bahkan ketika jadi ibu rumah tanggapun, saya tidak merepotkan papinya anak-anak untuk kebutuhan pribadi. Saya masih bisa menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan pribadi, bahkan kebutuhan anak-anak.

Coba tebak? saya juga pernah dikatakan perempuan malas loh, meskipun nggak langsung di depan mata wajah saya ya.


Ibu Rumah Tangga Tidak Berpenghasilan adalah Pemalas? Bisa Iya, Bisa Nggak!

Menurut saya, anggapan orang-orang tentang IRT pemalas itu mungkin ada benarnya. Karena kenyataannya, ada loh perempuan yang sudah berstatus istri dan ibu, menikmati statusnya sebagai ibu rumah tangga secara salah.

Mungkin karena sebelumnya si wanita tersebut merupakan seorang wanita yang tidak terbiasa melakukan pekerjaan rumah. Dan akhirnya kebablasan, setelah menjadi ibu dan istri serta kehidupannya banyak di rumah, alih-alih naluri keibuannya muncul, yang ada malah semakin mager dengan 1001 alasan.

Lebih seringnya sih, alasan capek mengasuh anak, yang jadi tamengnya.

Perempuan-perempuan seperti ini, tak akan menemui tantangan yang berarti, jika dia berjodoh dengan lelaki yang mapan dan anti bangkrut.

Tapi, akan menjadi sebuah masalah besar jika dia berjodoh dengan lelaki yang pas-pasan. Sehingga sang suami tidak selalu mampu memberikan berbagai macam hal yang membuat sang istri tidak perlu bermasalah dengan ketidak mampuan dia mengurus rumah dan anaknya.  

Sekali dua kali, mungkin sang suami bisa bersabar, mengambil alih pekerjaan rumah yang tak bisa diselesaikan oleh istrinya.

Tapi ketika hal ini sudah lama terjadi, sementara sang suami belum juga mampu memberikan hal lebih untuknya, maka mulailah tantangan menikah akan terjadi.

Rumah berantakan, anak-anak nggak terurus, suami juga nggak bisa terus-menerus suka pulang ke rumah menjenguk anak dan istrinya. Pada ujungnya sang suami mungkin akan berubah jadi tidak peduli lagi, dikarenakan sikap malas istrinya tersebut.  


Opini saya di atas bisa menggambarkan bahwa IRT yang tidak bekerja menghasilkan uang, tapi juga tidak bisa memastikan rumahnya bersih, rapi dan teratur. Anak-anak juga nggak keurus, maka bisa disebut dengan IRT pemalas.

Sementara, jika masalahnya bertolak belakangan dengan kenyataan di atas, tentunya sangat tidak adil mengatakan para IRT itu adalah pemalas, karena nyatanya para IRT kebanyakan masih harus mengerjakan kerjaan rumah, mengasuh anak-anaknya, memastikan anak-anaknya tumbuh dengan baik.

Yang demikian, tentunya bisa disebut super woman.


Fakta Kebanyakan Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Pengalaman Pribadi 

Kenyataannya, begini fakta menjadi ibu rumah tangga yang dinilai orang malas, karena tidak menghasilkan uang.

  • Saya berhenti menjadi pekerja kantoran dan menyudahi masa penitipan si Kakak dulu di daycare. Karena saya mengurus si kakak sendiri, jadinya tak ada lagi biasa pengeluaran untuk daycare. Selanjutnya si Adik lahir pun, sama sekali belum pernah saya titipkan ke daycare. Sehingga nol biaya daycare, pengasuh ataupun ART. 
  • Saya mengurus anak sendiri dengan baik, menjaga pola makan anak-anak, sehingga mereka jarang sakit, dan kalaupun sakit, saya yang menjadi dokter buat mereka terlebih dahulu, dan Alhamdulillah bisa sembuh. Jadi hemat banget biaya dokter sebulan sekali kayak dulu saya masih kerja kantoran.
  • Saya mengurus rumah sendiri, cuci baju, jemur, nyetrika dan lainnya, semua saya kerjaan seorang diri, lumayan hemat gaji ART, hemat biaya laundry, juga hemat biaya yang mungkin bisa dialihkan ke ART, jika bisa.
  • Saya juga menjadi guru les anak-anak, jadi asisten luar biasa untuk jadwal sekolah anak-anak, antar jemput mereka sendiri, dan segalanya sendiri.
Dari poin-poin yang tertulis di atas saja, bisa terlihat bahwa saya sebagai IRT memang tidak bisa menghasilkan uang seperti ketika saya bekerja dulunya.
Tapi, saya sangat bisa menekan banyak pengeluaran rumah tangga, mulai dari gaji ART, gaji nanny, biaya dokter, dan biaya lainnya. 

 Jadi, kata siapa ibu rumah tangga yang tidak berpenghasilan adalah pemalas?

 

Kesimpulan dan Penutup

Ibu rumah tangga (IRT) yang tidak berpenghasilan seringnya dianggap sebagai pemalas oleh beberapa orang. Padahal hal ini belum tentu benar adanya.

faktanya, kondisi di atas bisa benar dan bisa juga tidak.

Ada IRT yang memang tidak terbiasa dengan pekerjaan rumah tangga dan akhirnya menjadi malas, terutama jika mereka menikah dengan pria yang mampu secara finansial. 

Namun, jika seorang IRT tidak berpenghasilan tetapi masih mengurus rumah dan anak-anak dengan baik, maka tidak adil menyebut mereka pemalas. 

Berdasarkan pengalaman pribadi tentang meskipun tidak bekerja di luar rumah, saya dan banyak IRT lainnya berhasil menghemat banyak pengeluaran rumah tangga dengan mengurus semuanya sendiri. 

Kesimpulannya, tidak semua IRT yang tidak berpenghasilan bisa dianggap pemalas, karena banyak dari mereka yang tetap bekerja keras menjaga rumah dan keluarga.


Surabaya, 05-08-2024

1 comment for "Ibu Rumah Tangga Tidak Berpenghasilan adalah Pemalas? Simak Ini!"

  1. Kadang orang ga mau melihat dari POV berbeda kan. Langsung pukul rata semuanya. Ga ada duit, ga kerja, berarti males. Apa itu urus rumah dan anak. Itu bukan kerjaan. Itu kewajiban 🤣. Jd ga akan dianggap kerja ama orang2 picik di luar 😝

    Padahal kurasa yg ngomong begitu pasti belum pernah ngerasain capeknya jadi IRT atau udah ngerasain cuma iri ama orang2 yg secara financial mampu dan bisa menyewa ART. Jadi seenaknya kasih anggapan malas utk sesama wanita lain 😔

    Saluut dengan ibu2 IRT yg melakukan semua sendiri, krn aku paham banget, itu ga mudah 👍👍

    ReplyDelete