Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips Bertahan Tidak Selingkuh Meski Ada Kesempatan dan Alasannya

Konten [Tampil]

bertahan tidak selingkuh
Tiba-tiba saja ingin membahas tentang perselingkuhan, setelah tanpa sengaja membaca cerita seorang istri yang memutuskan berselingkuh dengan suami orang.

Keputusan ini, konon tidak terjadi begitu saja, melainkan akumulasi dari rasa sakit hati dan kecewanya terhadap suaminya yang katanya toksik.

Selain itu, si istri ini juga beralasan, bahwa perselingkuhan tersebut terjadi begitu saja. Awalnya dia tak pernah mencari orang untuk bisa diajak selingkuh.

Namun tiba-tiba saja, si lelaki tersebut seolah datang melengkapi apa yang sangat dia butuhkan meski itu adalah salah.

Cerita awamnya gini,

Jadi, si istri ini punya suami yang toksik (katanya), suka flirting dengan cewek-cewek, tak peduli dengan perasaan istrinya.

Belum lagi tingkah laku keluarga suaminya yang aduhai melengkapi toksik-nya suaminya. Bertambah juga sakit hatinya karena suaminya malah membela keluarganya, dan meremehkan perasaannya.

Dia juga cerita, sebenarnya ingin mengakhiri pernikahan mereka, tapi lagi-lagi ketidak berdayaan yang dia hadapi. Si wanita tak sanggup melihat ke-2 anaknya kehilangan sosok ayah dan ibu yang lengkap, apalagi jika akhirnya ayahnya memilih untuk tidak menafkahi anak-anaknya lagi.

Karena si wanita ini nggak punya kemampuan finansial sama sekali, dia bergantung sepenuhnya sama suami, karena sejak menikah dan punya anak, dia memutuskan jadi IRT saja.

Di samping itu, dia juga tak punya lagi keluarga tempat untuk pulang.

Eh bentar, ini bukan ceritamu, kan? MamiRey? hahaha.

Bukan ya, ini cerita yang tidak sengaja saya baca di Quora, ketika iseng cari ide buat tulisan tema marriage, hehehe. 

Dari cerita si wanita atau si istri itu, saya merasakan sedikit related. Tapi bukan dalam hal berselingkuh ya, meski sedikit banyak related juga tentang hadirnya orang ketiga.

Saya pernah nulis di blog reyneraea.com ketika dulu tema marriage ini masih ada di blog tersebut. Judulnya, Selingkuh itu indah, tapi setia layak diperjuangkan'.

Yang pernah baca tulisan saya itu pasti tahu, bahwa sebenarnya saya pun pernah bahkan sampai sekarang masih mengalami atau punya kesempatan untuk berselingkuh, bahkan lebih jauh lagi. 

Menjalani pernikahan yang tidak seindah angan-angan, bahkan terbilang tidak sehat. Lalu akhirnya ada kesempatan laki-laki lain yang menawarkan mengisi kekosongan tersebut.

Tapi nyatanya, saya berhasil untuk menghindarinya.

Mungkin karena kriterianya lelaki yang hanya saya anggap sebagai sahabat, suami orang pulak. Coba yang datang sosok bule muslim dan mapan idaman, yang cinta mati sama saya dan anak-anak, pasti diterusin juga *plak! **plak lagi biar si Rey error cepat sadar, wakakakakak!.

Karena mengalami sendiri, bagaimana rasanya punya suami, tapi nggak ada komunikasi, sering diabaikan, berasa orang asing, apalagi nggak pernah lagi ketemu kan ye.

Lalu ada orang yang datang mengisi kekosongan itu.

Tapi nyatanya, sampai saat ini saya bersyukur masih bisa menjaga harkat dan martabat diri sebagai wanita yang sangat menjaga dirinya dengan baik.

Dengan cara menolak peluang perselingkuhan.

Dan begini tips yang saya lakukan, sehingga bisa bertahan tidak selingkuh, meski ada kesempatan dan alasan kuatnya,     


1. Tanamkan Mental Jadi Wanita Mahal, Wanita Mahal Anti Disentuh Sembarang Lelaki

Call me so pick me, tapi sejujurnya saya nggak tahu seperti apa sih orang selingkuh itu?. Saya pikir, selingkuh setelah menikah itu ya mirip-mirip orang pacaran kan.

Diajak jalan berdua, nonton, makan bareng, jalan-jalan di tempat yang asyik. Pokoknya merayakan hati yang berbunga-bunga lagi, pacaran lagi.

Tapi ternyata tidak sesederhana itu sodara!.

Saya punya pengalaman nyata, yang sukses bikin saya takut ketemu lelaki yang menunjukan suka pada saya. Tapi sayang ini terlalu rahasia untuk dituliskan, jadi intinya kayak gitu, bahwa dari kejadian itu saya akhirnya tahu, bahwa selingkuhnya orang setelah menikah itu mengerikan!.  

Karena ternyata nggak sesederhana makan bareng, nonton bareng, dan semacamnya.

Tidak beibeh! selingkuhnya orang dewasa yang sudah menikah itu selalu melibatkan check in hotel alias ada adegan enaena-nya, wakakakaka.

Mohon maaf, terserah dibilang pick me (lagi), tapi bagi saya, tubuh saya adalah mahal!. Seumur hidup saya cuman mengizinkan satu lelaki menyentuh diri saya.

tips bertahan tidak selingkuh

Itupun, konsekwensi lelaki yang menyentuh saya adalah berat, dia harus menanggung hidup saya dan anak-anak. 

Lalu, alasan apa yang harus saya pakai, membiarkan lelaki lain yang mungkin cuman bayarin nonton, bayarin makan, tapi ujungnya mau menyentuh tubuh saya. Hiiihhhh, maapkeun! saya jijay!.

Iya, keliatan kek mamak-mamak pick me emang, tapi tahu nggak, gara-gara pick me ini lah yang bikin saya bisa bertahan tidak selingkuh, meski kehidupan pernikahannya menyedihkan, dan ada orang yang menawarkan perselingkuhan, hahaha.

Bagi saya, salah satu modal kita sebagai wanita mahal adalah, dengan melindungi tubuh kita sebagai harga diri yang tertinggi. Masa iya sih bisa dengan mudah disentuh lelaki lain, apalagi suami orang. Sungguh tidak worth it!.


2. Meyakini Hubungan yang Dimulai Dengan Salah, Akan Berakhir Buruk

Saya bersyukur hingga saat ini, kewarasan di kepala saya masih dengan kuat menyuarakan, bahwa hidup dengan benar untuk kehidupan yang lebih baik.

Bahwa, hal-hal buruk akan membuahkan hal buruk juga.

Demikian juga dengan sebuah hubungan, jika kita memulai dari cara yang salah, mana mungkin kebahagiaan yang akan kita dapatkan.

Terlebih, saya dulu mengawali pernikahan setelah mendapatkan restu dari kedua ortu kami. Perjalanan pernikahan juga sesuai syariat Islam.

Jika pernikahan yang dimulai dengan kebaikan seperti itu, ternyata mengalami tantangan dan kepahitan juga, masa iya sih yang salah malah dikasih hal yang baik aja?.


3. Memupuk Rasa Malu Jika Berbuat Salah 

Dan hal utama yang tak kalah penting, dan kayaknya ini seharusnya jadi poin nomor 1 deh, yaitu memupuk rasa malu ketika berbuat salah, apalagi dengan sengaja.

Selingkuh kan salah, apalagi dilakukan pasti dengan kesadaran penuh. Nggak ada tuh yang namanya orang selingkuh, ketika dia lagi pingsan, hahaha.

Kalau terbiasa punya rasa malu dan takut melakukan kesalahan, tentunya nggak akan melakukan perselingkuhan meski ada kesempatan dan alasan kuat untuk itu dong. 


Karena iya sih, mungkin selingkuh di saat yang tepat, ketika kita sedang mengalami krisis hubungan dalam pernikahan. Terabaikan, tapi tak bisa pergi, lalu datang seseorang memberikan kenyamanan, mengisi semua kekosongan hati kita.

Memang terdengar dan terasa menyenangkan.

Tapi, percayalah, kalau kita pernah memulai hal baik dengan cara yang baik saja, bisa jadi nggak baik. Lantas apa yang menjamin kita berbuat hal nggak baik, jadinya baik terus dalam jangka panjang?.   


Kesimpulan dan Penutup

Meskipun ada kesempatan dan alasan kuat untuk berselingkuh, penting untuk tetap setia dalam pernikahan. Dan ini tips bertahan tidak selingkuh meski ada kesempatan dan alasan, dalam beberapa langkah utama, yaitu:

  • Menjaga diri sebagai "wanita mahal" dengan tidak mudah membiarkan orang lain menyentuh tubuh kita.
  • Meyakini bahwa hubungan yang dimulai dengan cara yang salah akan berakhir buruk.
  • Memupuk rasa malu untuk berbuat salah, yang membantu mencegah melakukan tindakan tidak etis seperti perselingkuhan.

Pentingnya menjaga integritas dan martabat diri dalam menghadapi tantangan dalam pernikahan, salah satunya bertahan untuk tidak selingkuh.


Surabaya, 02-08-2024

Parenting By Rey

Sumber: opini dan pengalaman pribadi

Gambar: canva edit by Rey

1 comment for "Tips Bertahan Tidak Selingkuh Meski Ada Kesempatan dan Alasannya"

  1. Aku ga pungkiri zaman pacaran aku pernah beberapa kali selingkuh . Pas smu 😄. Pernah juga pas udah kerja di jkt. Tapi itu krn stress dengan hubungan yg ga direstui ortu ama cowo yg pertama. Hingga akhirnya kenal suami yg skr.

    Udh galau mau milih siapa. Nikah tanpa resti ortu, jujurnya aku ga mau. Sampe akhirnya bulat memilih suami sekarang utk hubungan serius.

    Tapi sejak nikah, aku ga pernah kepikiran lagi untuk selingkuh.

    Alasan pertama dan utama, udah beda level janjinya. Pas pacaran janji nya itu hanya untuk sesama manusia. Tapi saat nikah, janji yg kubuat udah langsung ke Tuhan. Takuuut Rey. Makanya aku ga pernah mau juga ngucapin 'DEMI ALLAH' sembarangan.

    Kalo janji dan sumpah udah utk allah, aku ga akan berani macam2. Udah kebayang hukumannya.

    Alasan kedua, krn aku udah puas 'nakal' pas zaman pacaran 🤣. Jadi pas nikah udh ga tertarik 😄. Makanya aku ga pernah ribut ama orang2 pacaran yg ketahuan selingkuh, biarin ajaaa. Mending dia puas2in, drpd pas nikah ntr malah ga setia.

    ReplyDelete