Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Wali Kelas Mengadakan Les Tambahan Berbayar Bagi Siswa, Yay or Nay?

Konten [Tampil]
les tambahan berbayar untuk siswa dari wali kelas

Wali kelas mengadakan les tambahan berbayar buat siswa sebenarnya merupakan hal yang kurang saya setujui. Alasannya, saya jadi meragukan penilaian guru terhadap siswa secara keseluruhan.

Meskipun mungkin ada guru yang bisa lebih adil dan jujur dalam memberikan penilaian terhadap siswanya, tapi entah mengapa yang namanya duit tuh, bikin salah paham dan rancu.

Karenanya sejak mencarikan TK buat si Adik di Surabaya dulu, ketika survey di beberapa TK dan gurunya mengatakan mereka mengadakan les tambahan calistung untuk anak. Terus terang saya seketika ilfil (hilang rasa). 


Cerita Beberapa Siswa Mengikuti Les Tambahan Berbayar Dari Wali Kelas

Siapa sangka, ternyata hal tentang les tambahan ini malah saya hadapi lagi setelah si Adik Dayyan masuk SD kelas 1.

Dulunya ketika TK, Alhamdulillah saya nggak perlu ngasih dia les tambahan, selain maminya 'malas' banget mondar mandir anterin dia les di sebuah tempat. Pun juga maminya nggak suka ada orang lain yang datang ke tempat tinggal kami yang mungil hanya untuk menemani si Adik Dayyan belajar.

Dan kenyataannya, meskipun ketika si Adik yang masuk di TK Surabaya, di kelas B, terbilang ketinggalan dalam hal calistung. Sampai-sampai saya kena tegur wali kelasnya ketika baru masuk, lantaran menurut wali kelas TK B-nya, si Adik Dayyan masih kurang dalam calistung.

Wow!

Untungnya si Adik bisa mengejar 'ketertinggalan'nya (sebenarnya bukan tertinggal sih, emang TK seharusnya nggak dipaksain calistung kan?).

Dan semua itu tanpa adanya les tambahan, si Adik cuman belajar di sekolah ditambah setiap hari bikin PR, berasa kumon aja, hahaha.

Nah, akhirnya TK terlewati, masuklah si Adik di SD, dan beberapa waktu lalu, saya teringat nggak pernah ngecek WAG wali murid kelas 1.

Eh pas banget para ibu sedang sibuk membahas les tambahan yang diadakan wali kelas sepulang anak sekolah. Biayanya lumayan pulak, tentu saja saya nggak ikutan, tapi juga nggak protes, cuek aja, hahaha.

Meski demikian, kegiatan les tambahan ini belum dimulai sih, karena emang kebanyakan guru dan sekolah masih fokus pada acara 17an.

Tapi, beberapa siswa memang sudah mendaftar untuk ikut les tambahan tersebut, dan biayanya pun sudah didiskusikan, dan tentu saja mengikuti ide yang paling sering kasih ide, hahaha. 


Alasan Tidak Ikutan Les Tambahan Berbayar Dari Wali Kelas

Lagi-lagi saya nggak ikutin si Adik untuk les tambahan di kelasnya, alasannya sih:

alasan tidak ikut les tambahan wali kelas


1. Belum merasa si Adik Dayyan butuh tambahan les

Ini alasan utama sih, Alhamdulillah si Adik nih masuk kategori siswa yang perkembangannya lumayan sih. Dia udah bisa baca, tulis dan berhitung.

Ya akhirnya, meski ketika waktu TK saya sempat kesal dengan obsesi siswa kudu bisa calistung sebelum lulus TK. Kenyataannya, si Adik memang mampu beradaptasi dan bonusnya lagi, dia bisa menikmati masa awal masuk kelas 1 SD dengan baik. Karena sejauh ini, dia bisa mengikuti semua pelajaran yang ada. 


2. Duitnya masih dipergunakan untuk yang lain

Alasan kedua adalah, off course duit, hahaha.

Ya memang sih, biayanya nggak mahal-mahal amat, kalau nggak salah 100reboan per bulan dengan 3 kali pertemuan setiap minggunya.

Jadi, anak-anak akan kembali belajar diajarin wali kelasnya ketika pulang sekolah di setiap Senin, Selasa dan Rabu.

Tapi, buat saya 100reboan itu, kalau ditambahin sama SPP untuk si Adik dan si Kakak, lumayan juga loh, hahaha.

Terlebih untuk sekarang ini, saya sejujurnya masih sangat ngos-ngosan untuk melunasi berbagai biaya kegiatan, buku, dan pelengkap anak-anak di tahun ajaran baru ini.

Jadi, even duit 100reboan, itu lumayan penting buat saya.


3. Takut si Adik Dayyan jadi eneg sama pelajaran sekolah

Alasan berikutnya adalah, ya ampunnnn plis lah! si Adik Dayyan ini setiap harinya mereka belajar untuk 4 mata pelajaran. Mulai pukul 06.30-07.00an sampai pukul 12.00 siang.

Kebayang nggak sih anak-anak menggunakan waktu 5 jam untuk belajar 4 jenis pelajaran yang berbeda.

Kita orang dewasa aja, keknya lumayan ber'asap' ya otaknya, hahaha. Gitu, pas pulang, mau ditambahin lagi mengulang pelajaran yang ada di sekolah? 

Jujur saya kasian sih, takutnya bukannya anak jadi lebih ngerti, yang ada anak jadi bosan hingga eneg, hehehe.


4. Merasa lebih baik anak ikut les tambahan skill saja

Dan alasan lainnya lagi, karena saya berpikir di zaman sekarang, akan lebih baik jika kita memberikan les tambahan yang membuat skill dan minat bakat anak terpupuk sejak dini.

Jadi, seandainya ada duitnya, mungkin saya akan lebih memilih untuk bayarin anak les bahasa Inggris, les Coding atau les Robotika, les musik dan lainnya. 

Selain hal ini baik untuk menyeimbangkan pola pikir otak kanan dan kiri anak, pun juga anak akan lebih happy, karena meski belajar, tapi nggak melulu kayak pelajaran di sekolah yang bikin bosan.


Kelebihan dan Kekurangan Wali Kelas Mengadakan Les Tambahan Berbayar Bagi Siswa

Menurut saya, ada kekurangan dan kelebihan dari les tambahan untuk siswa yang diadakan wali kelasnya.

kekurangan ikut les tambahan wali kelas


Kelebihan Les Tambahan Berbayar Oleh Wali Kelas

Untuk kelebihannya, adalah:

  • Pendekatan guru ke siswa lebih mudah, karena siswa udah kenal gurunya.
  • Pelajaran yang diberikan lebih tepat guna, karena wali kelasnya mengerti apa yang kurang dan dibutuhkan siswanya.
  • Pelaksanaannya bisa di sekolah, sehingga ortu nggak ribet antar jemput di tempat lainnya.


Kekurangan Les Tambahan Berbayar Oleh Wali Kelas

Tapi juga ada kekurangannya, setidaknya menurut saya ya:

  • Karena pelaksanaannya di sekolah, setelah jam pelajaran wajib berakhir, bisa jadi anak capek dan bosan karena nggak ada jeda lama untuk kembali belajar.
  • Berpotensi kecurigaan ortu lain akan penilaian guru terhadap muridnya, terlebih jika ada murid yang ikut, ada yang enggak.


Kesimpulan dan Penutup

Les tambahan berbayar yang diadakan oleh wali kelas untuk siswanya, menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Meskipun ada keuntungan, seperti pendekatan yang lebih mudah antara guru dan siswa serta pelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa.

Ada juga beberapa kelemahannya, yaitu orang tua khawatir bahwa penilaian guru bisa menjadi tidak objektif, dan anak-anak bisa menjadi lelah atau bosan karena tidak ada jeda yang cukup setelah jam pelajaran. 

Selain itu, saya pikir, akan lebih baik menggunakan dana untuk les yang mengembangkan keterampilan lain, daripada mengikuti les tambahan di sekolah.

Jadi, buat saya wali kelas mengadakan les tambahan berbayar untuk siswa itu yay aja, tapi saya nay untuk mengikutinya, hehehe.

Kalau parents?.


Surabaya, 15-08-2024

Sumber: opini dan pengalaman pribadi

Gambar: Canva edit by Rey

Post a Comment for "Wali Kelas Mengadakan Les Tambahan Berbayar Bagi Siswa, Yay or Nay?"