Adik Dayyan Ikut Ekskul Pagar Nusa, Serta Manfaat dan Sejarahnya
Setelah bingung mencari kegiatan ekstrakurikuler apa yang bisa diikutin oleh adik Dayyan di sekolahnya, akhirnya kami sepakat memilih ekskul Pagar Nusa.
Alasannya, si Adik mau aja, kegiatan lainnya enggak menarik, dan jadwal latihannya memungkinkan buat maminya sebagai tukang antar jemput dan juga jadwal si Adik lainnya.
Kalau ada yang heran, apa itu Pagar Nusa, mengapa namanya Pagar Nusa?, jawaban simple-nya adalah, karena anak-anaknya si MamiRey ini, memang bersekolah di yayasan sekolah Islam NU atau Nahdlatul Ulama, hehehe.
Jadi Pagar Nusa ini erat hubungannya dengan NU.
Apa itu Pagar Nusa dan Bagaimana Sejarahnya?
Pagar Nusa adalah sebuah organisasi seni bela diri pencak silat yang didirikan Nahdlatul Ulama (NU).
Awalnya punya nama resmi lkatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPS-NU) Pagar Nusa, namun belakangan kata ikatan-nya dihilangkan, menjadi Pencak Silat NU.
Pagar Nusa sendiri merupakan pagar-nya NU dan bangsa.
KH Suharbillah | sumber: pagarnusa.or.id |
Didirikan oleh KH Suharbillah, dan dicetuskan sejak 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Namun baru mengesahkan pendirian dan kepengurusan Pagar Nusa melalui Surat Keputusan tertanggal 9 Dzulhijjah 1406/16 Juli 1986.
Seni bela diri NU ini lahir dari perhatian dan keprihatinan para kiai NU,akan surutnya ilmu bela diri pencak silat di pesantren. Padahal sejak awal, pencak silat menjadi kebanggaan dan menyatu dengan kehidupan dan kegiatan di pesantren.
Dulunya, pondok pesantren juga dikenal sebagai padepokan pencak silat, dan merupakan pusat kegiatan ilmu bela diri tersebut. Para Kiai atau ulama yang menjadi pengasuh pondok pesantren selalu merangkap sebagai ahli pencak silat, terutama untuk aspek tenaga dalam atau hikmah yang dipadu dengan bela diri.
Bisa dikatakan, dulunya seorang kiai juga merupakan pendekar pencak silat.
Pudarnya pencak silat di kalangan pesantren, salah satunya dipicu oleh mulai bertumbuhnya berbagai perguruan pencak silat dengan keanekaragamannya. Ada yang berhubungan dengan agama, aqidah, maupun kepercayaannya.
Mirisnya, kebanyakan perguruan tersebut bersifat tertutup dan mengklaim sebagai yang terbaik serta terkuat di antara lainnya.
Tentu saja hal ini menggugah rasa gelisah di hati para ulama-pendekar. Sehingga seorang pendekar dari Surabaya, KH Suharbillah, mengadukan rasa gundah tersebut kepada KH Mustofa Bisri di Rembang.
KH Agus Maksum Jauhari | sumber: pagarnusa.or.id |
Setelahnya, mereka menemui KH Agus Maksum Jauhari (Lirbow) atau Gus Maksum, yang dikenal sebagai tokoh ilmu bela diri. Lalu, di tanggal 27 September 1985, mereka berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Semua lalu sepakat untuk membentuk suatu wadah di bawah naungan NU, khususnya untuk mengembangkan seni bela diri pencak silat.
Musyawarah yang dihadiri oleh tokoh-tokoh pencak silat dari Jombang, Ponorogo, Pasuruan, Nganjuk, Kediri, Cirebon, dan Kalimantan tersebut, melahirkan Surat Keputusan Resmi Pembentukan Tim Persiapan Pendirian Perguruan Pencak Silat Milik NU, yang akhirnya bisa disahkan pada 27 Rabi’ul Awwal 1406/ 10 Desember 1985 dan berlaku hingga 15 Januari 1986.
Lambang dan Seragam Pagar Nusa
Adapun lambang Pagar Nusa awalnya digagas oleh KH Suharbillah. Lambang ini berbentuk segi lima dengan warna dasar hijau dan bola dunia di dalamnya.
Di dalam bola dunia tersebut tersemat pita bertuliskan "Laa ghaliba illa billa". Di mana kalimat yang diusulkan oleh KH Sansuri Badawi tersebut memiliki makna yang sama dengan "la haula wa la quwwata illa billah" atau "tiada yang menang kecuali mendapat pertolongan dari Allah.
Lambang Pagar Nusa dilengkapi dengan bintang 9 dan trisula yang merupakan simbol pencak silat.
Adapun seragam pagar nusa ada beberapa macam, di antaranya:
- Seragam untuk Atlet Pagar Nusa, terdiri dari baju lengan panjang dan juga celana panjang dengan warna hitam, dilengkapi dengan badge IPSI di dada sebelah kanan, dan badge Pagar Nusa di dada sebelah kiri. Seragam ini dilengkapi sabuk warna hijau yang diikat dengan simpul hidup di sebelah kanan.
- Seragam untuk Pasukan Inti (Pasti) Putra, terdiri dari seragam kemeja berlengan panjang berwarna hitam, celana warna hitam, sepatu hitam PDH, dan juga menggunakan atribut yang ditentukan.
- Seragam untuk Pasukan Inti (Pasti) Putri, terdiri dari seragam berupa blazer hitam, jilbab hitam, celana hitam, serta dilengkapi sepatu PDH berwarna hitam. Dilengkapi juga dengan atribut yang telah ditetapkan.
- Seragam Pengurus, yaitu mengenakan baju dan celana serba hitam mengenakan jas putih dan kopiah hitam dan bersepatu PDH hitam.
- Seragam Tim Khos, yaitu menggunakan seragam yang sama seperti seragam pengurus yang dilengkapi dengan simbol khusus.
- Seragam Kebesaran Pagar Nusa, yaitu jubah serba hitam yang hanya dipakai saat ajang tingkat nasional.
Manfaat Anak Mengikuti Ekstrakurikuler Pagar Nusa
Pada dasarnya pencak silat Pagar Nusa ini bisa diikuti oleh berbagai golongan usia, pria maupun wanita, termasuk anak-anak.
Dan menjadi salah satu kegiatan ekstra kurikuler di semua sekolah Islam dalam yayasan NU.
dokpri |
Adapun manfaat yang bisa dicapai anak-anak sekolah khususnya, dalam mengikuti ekskul Pagar Nusa adalah:
1. Dapat Membentuk Karakter Anak dan Jiwa Kepemimpinan
Kegiatan Pencak Silat Pagar Nusa, tidak hanya berputar pada gerakan fisik, namun juga menjadi wadah untuk tentang pengembangan karakter anak.
Hal ini bisa tercapai dari disiplin diri, pengendalian emosi, dan etika berlatih. Semua itu melatih para anggota Pagar Nusa untuk bisa menjadi individu yang berkarakter kuat dan tangguh.
Bukan hanya itu, dengan latihan dan pengalaman di Pencak Silat Pagar Nusa ini, anak-anak akan punya kesempatan untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan. Mereka bisa belajar menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan menjadi pemimpin yang memberikan contoh yang baik.
2. Bikin Anak Punya Keterampilan Bela Diri yang Efektif
Kalau ini bukan rahasia lagi ya, anak-anak yang bergabung di Pencak Silat Pagar Nusa tentunya akan belajar keterampilan bela diri yang efektif. Dan hal ini bisa diterapkan dalam situasi nyata.
Dengan Pagar Nusa, anak-anak akan dilatih untuk bisa punya kemampuan melindungi diri sendiri maupun orang lain yang membutuhkan.
3. Melatih Kesehatan Fisik dan Ketahanan Mental Anak
Anak-anak yang rutin berlatih Pencak Silat Pagar Nusa secara tidak langsung akan memperkuat tubuh serta meningkatkan kesehatan fisiknya. Sehingga anak-anak akan selalu bugar dan terhindar dari masalah kesehatan fisik sejak dini.
Selain itu, anak-anak yang rutin mengikuti latihan intensif dalam Pencak Silat Pagar Nusa akan mengembang ketahanan mentalnya. Karena di sini anak-anak akan belajar mengatasi tantangan, mengendalikan ketakutan, serta membangun kepercayaan dirinya menjadi lebih kuat.
4. Meningkatkan Nilai Religius dan Spiritualis Anak
Pagar Nusa merupakan seni Pencak Silat yang berasal dari kalangan pesantren, sehingga tentunya penuh dengan nilai religiusitas dan spiritualitas dalam praktiknya di keseharian.
Secara keseluruhan, kegiatan Pagar Nusa selalu berlandas pada nilai-nilai ketuhanan. Seperti berdoa sebelum memulai latihan, menjaga wudhu, olah nafas dan praktik keagamaan ala aswaja an–nahdliyah (disiplin ilmu yang membahas firqoah-firqah atau aliran-aliran dalam masalah aqidah) dan lainnya.
5. Mengajarkan Pertemanan dan Solidaritas serta Keterampilan Sosial Sejak Dini
Anak-anak yang mengikuti ekskul Pencak Silat Pagar Nusa bisa belajar menciptakan lingkungan sosial yang positif bagi lainnya. Mereka akan membangun persahabatan yang erat dengan sesama anggota serta merasakan dukungan tim yang kuat.
Selain itu dengan interaksi yang terjadi dengan sesama anggota dan pelatih, anak-anak juga bisa belajar mengembangkan keterampilan sosial yang bisa bermanfaat dalam kehidupannya sehari-hari.
Cerita Adik Dayyan Mengikuti Ekstrakurikuler Pagar Nusa
Btw, selain jadwal latihan yang memungkinkan, serta kegiatannya lebih menarik ketimbang ekskul lainnya, saya punya alasan tersendiri mengusulkan kegiatan ini kepada si Adik Dayyan.
Jadi ceritanya, kakek saya (bapaknya bapak saya) juga merupakan guru pencak silat dari Buton yang bernama pencak silat manca.
dokpri |
Waktu kecil, saya sering liat kakek mengajar beberapa muridnya, lalu tertarik ingin ikutan, tapi nggak dibolehkan oleh bapak.
Mungkin karena keinginan yang nggak kesampaian itu, bikin saya pengen punya anak (apalagi anak saya kan laki keduanya ya) bisa belajar ilmu bela diri.
Oh ya, btw kalau googling nih ya, saya sering membaca bahwa beberapa orang menyebut Pagar Nusa sebagai Pencak Jawa. Menurut saya ini masuk akal, karena saya sendiri baru mengenal Pagar Nusa setelah di Jawa.
Di Buton sendiri, punya pencak silat sendiri, selain manca ada juga yang disebut dengan balaba. Tapi saya belum cari tahu secara mendalam sih, apakah keduanya sama dan hanya beda penyebutannya aja, atau memang berbeda.
Yang jelas, begitulah alasan lainnya yang bikin saya tertarik menawarkan kegiatan ini kepada si Adik Dayyan, dan khususnya si Adik juga menyambut gembira.
Ekskul ini juga bikin si Adik bisa punya kegiatan yang bikin dia bergerak dengan bebas, biar terpuaskan sikap nggak bisa diamnya, hahaha.
Dan terbukti sih, hingga saat ini, udah kurang lebih 4 atau 5 kali ya dia latihan, dan si Adik sangat menikmati latihannya.
Padahal, jadwal latihannya tuh di pukul 3 sore, di mana paginya si Adik harus ke sekolah juga, lalu pulang sekitar pukul 10an.
Lalu pukul 2.30 sore, dia harus bergegas balik lagi ke sekolah untuk ikut latihan Pagar Nusa.
Awalnya sih, saya nggak berharap banyak, hanya ingin melihat kemauan si Adik aja, dan karenanya ketika awal ikutan gabung, si Adik belum saya belikan seragam Pagar Nusa.
Setelah 2 atau 3 kali latihan, dan saya lihat si Adik happy jalaninnya, saya akhirnya memesankan seragam di Shopee. Meskipun ada drama seragam kegedean, syukurlah bisa ditukar langsung di tokonya yang memang ada di Surabaya.
Hingga saat ini, si Adik menikmati kegiatan ektrakurikuler Pagar Nusa ini, masih selalu semangat menantikan waktu kegiatan tersebut. Sama excited-nya ketika dia menanti waktu kelas robotic-nya, hahaha.
Jadi saya pikir, pilihan si Adik mengikuti kegiatan ini nggak salah, bahkan lebih positif karena bikin dia punya keseimbangan dalam menggunakan gerakan fisiknya.
Meskipun, yang namanya ikut kegiatan di sekolah ya, muridnya kan lumayan banyak sementara pelatihnya cuman satu orang doang. Jadinya gerakan-gerakan yang diberikan hanya sekelebatan aja, hahaha.
dokpri |
Si Adik biasanya hanya kebagian berlatih langsung di depan pelatih sebanyak 3-4 gerakan, itupun seadanya.
Hanya beberapa anak yang memang terlihat lebih serius mengikuti gerakan yang dipilih untuk mengikuti kegiatan ekskul ini secara lebih mendalam.
Tapi tak masalah sih, setidaknya si Adik mengenali dan menjalankan kegiatan ini dengan happy, itu yang paling penting.
Kesimpulan dan Penutup
Kegiatan eksrakurikuler Pagar Nusa, tidak sekadar latihan bela diri, tapi juga merupakan wadah untuk membentuk karakter, kepemimpinan, serta keterampilan sosial anak.
Dengan memadukan fisik, mental, dan nilai-nilai religius, anak-anak yang mengikuti ekskul ini bisa mendapatkan manfaat holistik yang positif, mulai dari ketahanan fisik, pengembangan diri, hingga penguatan spiritual.
Mengikuti kegiatan ekskul Pagar Nusa memberikan pengalaman berharga bagi Adik Dayyan. Selain bisa menyalurkan energinya dengan aktivitas fisik yang menyenangkan, dia juga belajar menjadi individu yang lebih tangguh dan disiplin.
Semoga ke depannya, kegiatan ini terus menjadi sarana pengembangan diri yang bermanfaat bagi anak-anak, serta melestarikan tradisi bela diri pencak silat di kalangan generasi muda.
Surabaya, 19-09-2024
Sumber referensi:
- Opini dan pengalaman pribadi
- https://www.nu.or.id/fragmen/sejarah-pencak-silat-nahdlatul-ulama-pagar-nusa-B5gRD diakses 19-09-2024
- https://www.detik.com/jatim/budaya/d-6997327/sejarah-pagar-nusa-organisasi-pencak-silat-nahdlatul-ulama diakses 19-09-2024
- https://pagarnusa.or.id/9-manfaat-bergabung-dengan-pagar-nusa/ diakses 19-09-2024
Biasanya kalau aktivitas ekskul itu ramenya di awal aja gasii, ka Rey..
ReplyDeleteHihihi.. maapp, soalnya dulu aku mah gitu yaa.. Awal-awalnya yang ikutan banyaakk.. nanti lama-lama, cuma yang bertahan aja, yang bersisa.
Dan seru yaah, pencak silat Pagar Nusa ini bisa diikuti anak cewe jugaa...
Apa ada aktivitas "diisi" sama kekuatan juga kah?
Denger-denger, Merpati Putih kayak gitu.. Sama kah?