Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Anak Lahir Normal Punya Imun Lebih Kuat Ketimbang Lahiran Caesar, Karena Ini!

Konten [Tampil]

anak lahir normal vs caesar

Anak-anak yang terlahir secara normal pervaginam, biasanya punya daya tahan tubuh yang lebih kuat ketimbang anak yang terlahir secara sesar.

Salah satu alasannya adalah, karena anak mendapatkan bakteri baik dari jalan lahir vagina ibunya. Hah? masa sih?.


Cerita Lahiran Pervaginam dan Caesar 

Jadi ceritanya kemarin saya iseng mengomentari sebuah tulisan di aplikasi Threads yang mana isinya si empunya tulisan lagi galau memikirkan akan melahirkan dengan cara apa?.

Awalnya dia mantap memilih lahiran caesar, tapi jadi bimbang ketika memikirkan lamanya proses penyembuhan luka sesar. 

Saya pun memberikan komentar bahwa, masa penyembuhan operasi caesar di zaman sekarang tuh udah lebih canggih ketimbang dulu, jadi bisa lebih cepat sembuhnya dan bisa beraktifitas lagi.

Namun, yang jadi masalah justru efek jangka panjangnya, karena pengalaman saya, sejak caesar, saya jadi sering sakit tulang punggung. Ditambah anak jadi sering sakit, salah satunya karena nggak dapat bakteri baik dari vagina ibunya.

Ternyata komentar saya mendapatkan banyak tanggapan, di antaranya orang-orang yang mempertanyakan tentang bakteri baik vagina itu.

Emang ya, kalau ngomongin alat kelamin, auto terbelalak orang-orang, hahaha.  

Tapi dari komentar pertanyaan dan sanggahan banyak orang, saya jadi sadar. Ternyata masih banyak loh orang yang nggak tahu tentang pengetahuan mikrobiome di usus anak, yang sangat mendukung penyerapan nutrisi serta meminimalisir alergi pada anak.

Dan mikrobiome tersebut, awalnya dihadiahkan oleh ibu ketika anak lahir melalui pervaginam.


Cerita Lahiran Kedua Anak Secara Caesar

Jadi, bagi yang belum kenal dan tahu cerita saya. Sebagai ibu saya udah 2 kali melahirkan anak, dan keduanya dilakukan secara caesar.

Yang kakak, terpaksa caesar mendadak saat prematur, karena gerakan janin udah lemah dan ternyata terlilit tali puser. 

Sementara si Adik saya pilih melahirkan secara caesar terencana, alasannya biar bisa memilih waktu kelahiran, pas di hari libur aja, biar pak suami bisa mengatur waktu kerja dengan baik untuk menemani di rumah sakit.

Meski keduanya sama-sama terlahir caesar, tapi daya tahan tubuhnya berbeda. Mungkin karena kondisinya juga yang berbeda kali ya.

Si Kakak, udahlah prematur, lahirannya caesar, plus minumnya susu formula pula, campur sih sama ASI tapi lebih banyak susu formula sebagai minuman utamanya. 

Alhasil, saya dan si Kakak melewati masa 6 tahun sejak dia lahir secara stres, karena dia bolak balik sakit. Permasalahannya selalu di seputar pencernaan dan pernafasan.

Salah makan dikit, diare. Cicipin jajan ciki-cikian dikit, batuk pilek sampai demam tinggi.

Bahkan selama usianya 0-6 tahun, dia 2 kali masuk RS dan diopname di sana. Yang pertama masuk RS Haji Surabaya karena muntaber. Yang kedua lebih parah, dia batuk pilek demam tinggi lalu mulutnya penuh sariawan sampai dia kesulitan makan.

Akhirnya kami putuskan opname di RS, eh malah di over diagnosa sama profesor dokter di RS tersebut.

Pokoknya stres banget, setiap bulan berasa kita wajib kencan sama dokter anak, berasa cari duit buat bayar dokter anak mulu.

Sementara adik Dayyan, Alhamdulillah dia lahir dengan cukup usia meskipun sama aja melalui caesar juga.

Tapi, mungkin karena si Adik minum ASIX atau ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa campuran susulainnya, jadinya Alhamdulillah si Adik lumayan lah daya tahan tubuhnya.

Akan tetapi, untuk masalah pencernaan dan pernafasan, kayaknya sama aja sih, beda di daya tahan tubuhnya aja.

Si Adik tuh ya, sama dengan si Kakak, kalau makan makanan yang kurang steril, dijamin bakalan diare. Sementara kalau makan ciki-cikian, dijamin auto batuk.

Cuman emang nggak seintens kakaknya sih dulu.

Jadi, saya bisa menyimpulkan, bahwa bukan semata karena mikrobiota baik di jalan lahir ibunya, faktor ASI dan lainnya juga mendukung daya tahan tubuhnya.

Namun, jika anak terlahir pervaginam, dia akan beruntung mendapatkan tambahan imun melalui mikrobiome yang akan membantu menjaga daya tahan tubuh anak.


Mengenal Microbiome atau Bakteri Baik Pada Anak yang Terlahir Pervaginam

Tahu nggak, tubuh manusia ini ibarat sebuah planet bagi berbagai jenis mahluk hidup. Ada yang hidup berdampingan, ada yang musuhan.

Mereka adalah milyaran mahluk mikroorganisme yang hidup di tubuh manusia.

Miliaran bakteri baik akan tumbuh di mulut, rongga mulut, rongga hidung, kerongkongan, di sekitar gusi, di kantong rongga pleura (sekitar paru-paru). Bakteri ini juga tinggal dan membentuk koloni di dalam perut, usus, vagina, di sekitar rektum, dalam persendian, di bawah ketiak, bawah kuku, di antara jari kaki, saluran kemih, dan banyak lagi.

Kehidupan mikroorganisme di tubuh manusia ini, berawal dari terjadinya proses kelahiran yang alami atau pervaginam. Ketika janin melewati saluran rahim ketika proses persalinan, janin akan mengalami kontak dengan mikroorganisme baik atau bakteri baik di jalan lahir ibunya. 

Lalu, selaput mukosal sang janin di daerah mata, hidung, dan rongga mulut terpapar mikroorganisme baik. Dari sanalah, mikroorganisme mulai menempati tubuh manusia, hingga ke saluran usus, di mana mereka menetap dan membentuk koloni. 

Itulah mengapa, bisa dikatakan bahwa hadiah pertama yang diberikan seorang ibu kepada bayinya adalah bakteri baik atau probiotik. Akan tetapi, hanya bayi yang kelahirannya harus dilakukan secara alami bukan melalui operasi caesar.

Sebuah penelitian menunjukkan, bayi yang lahir melalui operasi caesar memiliki komposisi bakteri usus yang sangat berbeda dibandingkan dengan bayi yang lahir secara normal. 

Mereka menerima bakteri usus awal mereka dari jalan lahir ibu mereka, sedangkan bayi yang lahir melalui operasi sesar hanya mendapatkan bakteri terutama dari kulit ibu mereka, ASI dan lingkungan.

Perbedaan-perbedaan dari anak yang terlahir pervaginam dan caesar ini akan cenderung menghilang di usia sekitar satu tahun. Namun demikian, anak-anak tetap bisa mempunyai dampak jangka panjang tertentu, di antaranya meningkatkan risiko asma, alergi, dan diabetes.

Saking pentingnya mikrobiota yang ada di jalan lahir (vagina) ibu, sampai-sampai ada penelitian tentang seeding vagina. Yaitu mengolesi muka bayi yang baru lahir dengan cairan vagina ibunya.

Namun hal ini memang masih menjadi sebuah pro kontra, karena meskipun bakteri baik di jalan lahir ibu baik, tetap saja ada risiko terkontaminasi bakteri jahat kayak e-coli dan lainnya.


Kesimpulan dan Penutup

Meskipun anak yang lahir secara pervaginam mendapatkan manfaat bakteri baik dari jalan lahir ibu yang berperan dalam pembentukan daya tahan tubuh, faktor lain seperti pemberian ASI eksklusif dan kondisi kesehatan anak secara umum juga sangat berpengaruh terhadap kekuatan daya tahan tubuh mereka. 

Anak yang terlahir secara caesar mungkin memiliki perbedaan dalam komposisi bakteri usus dibandingkan dengan anak yang lahir secara normal, namun perbedaan ini bisa berkurang seiring waktu.

Sebagai orang tua, penting untuk memahami bahwa setiap proses kelahiran, baik pervaginam maupun caesar, memiliki kelebihan dan tantangannya masing-masing. 

Yang paling penting adalah memastikan anak mendapatkan perawatan dan nutrisi terbaik agar tumbuh dengan sehat, baik dari segi mikrobiome maupun faktor lainnya. Pengetahuan mengenai pentingnya bakteri baik dan peran mikrobiota bisa membantu para orang tua dalam mendukung perkembangan kesehatan anak 


Surabaya, 05-09-2024

Sumber referensi:

  • https://dtpeduli.org/persalinan-caesar-asi-dan-kisah-si-bakteri-baik diakses 05-09-2024
  • https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230616153826-255-962842/studi-olesan-cairan-vagina-ibu-bantu-tingkatkan-imun-bayi-lahir-sesar diakses 05-09-2024
Gambar : canva

Post a Comment for "Anak Lahir Normal Punya Imun Lebih Kuat Ketimbang Lahiran Caesar, Karena Ini!"