Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Marriage Is (Not) Scary Tapi Medsos Membentuknya!

Konten [Tampil]

marriage is scary

Beberapa waktu belakangan ini sedang naik trend, kalimat 'marriage is scary' khususnya di media sosial. Banyak konten yang membahas hal tersebut, lalu di kolom komentar dipenuhi oleh berbagai curhatan yang menceritakan kisah pernikahan yang menyedihkan.

Hal-hal tersebut ditanggapi oleh para single, dengan ketakutan akan dunia pernikahan. Bahkan diperkuat oleh orang-orang yang belum menikah, dengan opini mendang mending-nya.

Demi menutupi trend tersebut, beberapa orang membuat konten yang sebaliknya, yaitu marriage is fun. Yang mana baik konten maupun komentarnya dipenuhi oleh cerita manis tentang pernikahan.


Tentang Opini Marriage is Scary

Sebenarnya cerita menyedihkan tentang orang-orang yang berada di dalam ikatan pernikahan, sudah ada sejak zaman dahulu kala sih.

Liat aja tuh di fim-film, bahkan di dalam dongengpun, ada juga yang namanya pernikahan yang menyedihkan.

Perselingkuhan, KDRT fisik, bahkan sekarang ditambah KDRT mental dan lainnya. Pengabaian akan perasaan dan hak salah satu pasangan. Ah pokoknya banyak deh.

marriage is fun

Di zaman sekarang, kisah-kisah marriage is scary itu semakin bertambah luas karena adanya media sosial. Banyak pihak-pihak yang (mengaku) mengalami kedzaliman dari pasangannya, membawa cerita tersebut di medsos.

Alhasil, semakin banyak yang menganggap, bahwa pernikahan itu memang semenakutkan itu.

Di sisi lain, anggapan pernikahan menakutkan itu, seringnya juga dipicu oleh berbagai ekspektasi dari opini yang ketinggian yang banyak merebak di media sosial.

Misal, ada yang rumah tangganya sebenarnya baik-baik saja, meski tidak sesempurna opini para single yang terus menerus menggaungkan definisi pernikahan bak dongeng. Lalu, suatu saat konten tersebut ditonton oleh orang-orang yang sudah menikah.

Awalnya sih, nggak ada masalah berarti dalam semua kondisi rumah tangganya, tapi setelah liat konten-konten tersebut, tiba-tiba saja standar kebahagiaannya berubah. Tiba-tiba saja merasa kalau rumah tangganya kurang ini itu.

Lalu, menghilanglah sudah ketenangan yang selama ini menjadi hal yang luar biasa, tapi tidak disadari oleh salah satu hingga kedua pasangan tersebut.

Merasa ada yang kurang, karena ternyata sikap pasangannya selama ini tuh salah. Ternyata dia terlampau sabar, hingga terbilang bodoh karena membiarkan hal itu terjadi bertahun-tahun.

Lalu hal-hal ini nyambung ke kalimat, 'seumur hidup itu terlalu lama', di mana kadang hal-hal receh bikin pertengkaran dan jadi sumber ketidak bahagiaan.

Padahal, kehidupannya yang selama ini, menjadi sebuah hal yang dirindukan oleh berjuta wanita atau pasangan lain di dunia ini.

Saya pikir, opini yang membentuk kalimat 'Marriage is scary' ini, harus sangat bijak dipahami dan dimengerti oleh siapapun, khususnya yang sudah menikah. Agar tak salah mengartikannya, lalu akhirnya menghilangkan ketentraman dari pernikahan yang sudah terjalin apa adanya sejak lama.


Nyatanya Marriage Is (Not) Scary Tapi Medsos Membentuknya!

Yup, nyatanya saat ini, konsep opini dalam bentuk kalimat 'marriage is scary' ini, sudah tidak original. Kebanyakan sudah disetir oleh opini yang terbentuk dari media sosial.

Banyak yang menyalahkan salah satu aplikasi, sebut saja TikTok. Padahal menurut saya nih, bukan salah TikTok, tapi salah mindset yang ada di pikiran kita.  

Karena bukan hanya di TikTok, opini 'marriage is scary' ini menyebar di semua platform media sosial. Dan tanpa disadari, kebahagiaan pernikahan jadi lebih banyak ditentukan oleh apa saja yang ada di media sosial.

Sebenarnya hal ini sudah berlangsung sejak zaman dahulu kala ya, hanya saja dulu kiblatnya lebih kecil.

Ada yang pernah tahu nggak pasangan suami istri yang awalnya bahagia saja dengan apa adanya rumah tangga mereka. Suatu hari kebahagiaan itu terusik ketika istrinya merajuk minta dibeliin emas, lantaran istri tetangga baru saja dibelikan emas oleh suaminya.

marriage is not scary

Hal-hal yang dialami orang lain, dalam hal ini tetangga, seringnya mempengaruhi kebahagiaan diri dan rumah tangga.

Nah, bayangkan saat ini, ketika bukan lagi sebatas tetangga yang dilihat salah satu pasangan, tapi se Indonesia, bahkan sedunia.

Bahkan hal-hal receh ketika ada sikap publik figur yang viral, seperti sikap El terhadap kekasihnya Syifa Hadju yang mana ketika makan pun ayamnya disuwirin El. Hal seperti ini kontan saja menjadi tolok ukur kebaikan dan romantisnya seorang suami ke istri.

Beberapa mungkin hanya menanggapi dengan bercanda, tapi tidak menutup kemungkinan, jika ada yang menganggap hal tersebut dengan serius.

Termasuk konten-konten romantis yang dibagikan banyak konten kreator, yang suaminya lebih siaga dan romantis, padahal ya belum tentu juga bisa seperti itu dalam dunia nyata.

Atau ada yang istrinya jago masak, cantik dan lainnya, seketika ada suami yang merasa istrinya harus meniru wanita dalam konten tersebut.

Lalu, ketentraman yang selama ini dirasakan keduanya, jadi hilang.

Begitulah, kenyataannya marriage is not always scary, tapi harapan, pikiran dan kiblat di media sosial lah yang membuatnya runyam.

Meskipun memang sih, ada juga yang kondisinya benar-benar bermasalah, misal dengan pasangan yang selalu KDRT baik fisik maupun mental. Yang dampaknya membuat pasangan jadi menderita.

Tapi, tidak menutup kemungkinan, akibat merebaknya media sosial, opini-opini yang bikin pernikahan jadi terlihat menderita itu, awalnya disebabkan oleh media sosial, alias sikap tak dewasa dalam memaknai apa yang dia konsumsi dari media sosial tersebut.    

Jadi begitulah, marriage is not always scary ya, yang fun dengan apa adanya juga banyak.


Kesimpulan dan Penutup

Opini "marriage is scary" yang sedang tren di media sosial sebaiknya dipahami dengan bijak, terutama bagi mereka yang sudah menikah. Seringkali, pernikahan yang sebenarnya baik-baik saja menjadi tampak bermasalah akibat ekspektasi yang dibentuk oleh konten-konten di media sosial. 

Pernikahan memang bisa menghadapi tantangan seperti KDRT atau perselingkuhan, namun banyak juga pernikahan yang berjalan baik dan menyenangkan.

Pada akhirnya, pernikahan tidak selalu menakutkan seperti yang digambarkan di media sosial. Media sosial kerap mempengaruhi cara kita melihat kebahagiaan, namun penting bagi setiap pasangan untuk fokus pada realitas pernikahan mereka sendiri, tanpa terbawa opini yang ada. 

Dengan kedewasaan dalam memaknai apa yang kita konsumsi dari media sosial, pernikahan bisa tetap menjadi perjalanan yang penuh kebahagiaan


Surabaya, 20-09-2024

Sumber: Opini dan pengalaman pribadi

Gambar: Canva edit by Rey

Post a Comment for "Marriage Is (Not) Scary Tapi Medsos Membentuknya!"