Anak Sulit Fokus Saat Belajar? Cek Rentang Konsentrasinya Dan Latih!
Siapa nih di sini yang selalu exhale inhale mulu ketika membersamai anak belajar?. Baru aja disuruh duduk anteng, mau dijelasin cara-caranya, eh hanya bisa anteng beberapa menit, abis itu jumpalitan lagi.
Lalu kita mengeluh, anak saya kok sulit fokus saat belajar ya?, tanpa kita sadari ternyata hal itu normal aja. Karena setiap anak punya rentang konsentrasi yang berbeda sesuai usianya.
Oleh karenanya, parents wajib banget tahu masalah ini, biar nggak sering-sering mengaum kayak singa yang sebenarnya sama sekali nggak efektif dipakai untuk membersamai anak belajar.
Tantangan Membersamai Anak Belajar
Sudah jadi rahasia umum ya, pelajaran sekolah anak zaman now luar biasa menantang. Hal-hal yang dulunya kita pelajari di kelas 4 atau 5, bahkan sudah dipelajari di kelas 1 SD.
Mirisnya lagi, ketika anak-anak masih di TK, yang namanya calistung itu dilarang. Meanwhile pas SD, boro-boro belajar A I U E O dulu, langsung dikasih soal bercerita dong!.
Itu anak-anak yang memang belum terlalu menguasai calistung, kasian amat kan ye.
Karenanya, dibutuhkan inisiatif parents untuk ikut membersamai anak-anak belajar di rumah juga, agar anak bisa lebih mudah mengikuti pelajaran sekolah yang sekarang makin aduhai itu.
Well memang sih, akan lebih baik kalau anak-anak ikut bimbel interaktif aja, kalau ada duitnya, hahaha. Tapi, kalau parents yang membersamai sendiri, sebenarnya malah jadi punya nilai lebih loh.
Meskipuuunn, membersamai anak belajar itu memang penuh tantangan banget, salah satunya ketika anak susah diajak fokus ketika belajar.
Sebagai orang dewasa, kita kan udah terbiasa, kalau mempelajari sesuatu itu ya akan lebih baik jika anak konsentrasi dan fokus.
Tapi coba deh ngajarin anak, palingan hanya sanggup beberapa menit anteng mempelajari atau memperhatikan apa yang kita ajarkan. Setelah itu, langsung jumpalitan sana sini nggak jelas, bikin parents auto mengaum, hahaha.
Akan tetapi ya parents, sebaiknya kita tahan deh auman yang membahana itu, terlebih ketika kita menyadari dan memahami 1 hal penting, yaitu ternyata semua yang dilakukan anak itu normal loh.
Lah, maksudnya?
Rentang Konsentrasi Anak Berdasarkan Usianya
Jadi ternyata anak-anak itu punya rentang konsentrasi tersendiri loh, yang dipengaruhi oleh usianya.
Apa itu rentang konsentrasi?.
Sederhananya, rentang konsentrasi adalah durasi waktu setiap manusia untuk bisa fokus pada sebuah subyek sebelum akhirnya terdistraksi oleh hal lainnya.
Secara alami, manusia memang bisa berkonsentrasi dengan baik dalam jangka waktu yang lama, ketika ada topik yang menarik bagi dirinya. Akan tetapi, kemampuan untuk mempertahankan konsentrasi akan hal itu, bahkan untuk subyek yang menarik, harus dilatih agar berkembang seiring waktu.
Pada anak-anak, rentang konsentrasi ini jauh lebih pendek ketimbang orang dewasa. Karenanya mereka sangat mudah terdistraksi dan harus sering menginstirahatkan pikiran, serta melatih otot-ototnya, sebelum kembali melanjutkan konsentrasinya.
Menurut Brain Balance Center, para pakar tumbuh kembang anak mengatakan rentang konsentrasi anak rata-rata berkisar antara dua hingga tiga menit per tahun usia anak.
Karenanya, durasi rentang konsentrasi setiap anak itu berbeda-beda, tergantung usia dan bagaimana melatihnya agar bisa lebih lama lagi.
Berikut durasi rentang konsentrasi anak yang normal berdasarkan usianya:
- Usia 2 tahun: 4 - 6 menit.
- Usia 4 tahun: 8 - 12 menit.
- Usia 6 tahun: 12 - 18 menit.
- Usia 8 tahun: 16 - 24 menit.
- Usia 10 tahun: 20 - 30 menit.
- Usia 12 tahun: 24 - 36 menit.
- Usia 14 tahun: 28 - 42 menit.
- Usia 16 tahun: 32 - 48 menit.
Yang perlu parents pahami adalah rentang konsentrasi di atas hanyalah generalisasi. Karena selain usia, terdapat faktor lain yang mempengaruhi konsesntrasi anak, seperti: rasa lapar, kelelahan maupun tema yang diperhatikannya, menarik atau tidak buatnya.
Namun parents juga wajib waspada jika rentang konsentrasi anak terlalu berbeda dari umumnya, misal terlalu ekstrim kurang dari rentang normal tersebut, bisa jadi sebagai tanda ADHD pada anak.
Nah, setelah mengetahui rentang konsentrasi anak, akan lebih mudah untuk parents membersamai anak belajar dengan minim stres.
Kita bisa mengatur waktu belajar mereka sesuai dengan usianya, misal: saya membersamai si Adik belajar, karena usianya 7 tahunan, maka rentang konsentrasinya sekitar 14-21 menit.
Aturlah waktu selama 15-20 menit anak wajib fokus dengan pelajarannya, lalu setelahnya ajak anak istrahat sebentar dengan melakukan hal lain. Misal, memakan camilan kesukaannya, atau apa saja selain gadget.
Buat jeda sekitar 15-30 menit, sampai akhirnya kembali untuk fokus ke pelajarannya. Dengan demikian anak akan tetap enjoy dalam belajar, dan parents pun tidak perlu stres sampai mengaum karenanya, hahaha.
Cara Melatih Konsentrasi Anak Agar Lebih Baik
Meski anak-anak punya rentang konsentrasi normal berdasarkan usianya, tapi hal ini bisa banget loh ditingkatkan dengan cara melatih konsentrasi anak agar lebih baik.
Berikut beberapa cara untuk melatih rentang konsentrasi anak agar lebih baik dan meningkat, di antaranya:
1. Ajak anak agar lebih kreatif
Sehebat-hebatnya lama rentang konsentrasi manusia, jika hal yang mereka amati atau pelajari tidak menarik dan menyenangkannya, tentu saja akan mempengaruhi lama fokusnya.
Karenanya, wajib buat parents untuk mengajak anak agar lebih kreatif bersama dalam belajar.
Misal, anak-anak susah konsentrasi untuk belajar matematika, karena memang anak tidak menyukai matematika, kayak si Kakak Darrell.
Kita bisa mengajaknya untuk belajar matematika secara lebih menyenangkan, misal berhitung dengan hal-hal yang dia sukai. Misal, kayak si Adik Dayyan yang suka mobil-mobilan, kita bisa mengajarinya berhitung dengan objek mobil-mobilannya, sehingga dia jadi lebih tertarik.
Setelah anak memahami cara belajar matematika tersebut dengan hal yang menyenangkan, baru deh kita arahkan anak untuk mengerjakan soal di kertas.
2. Mencari tau penyebab anak sulit konsentrasi
Anak-anak yang mudah terdistraksi ketika diminta fokus akan pelajaran karena mereka tidak menyukainya. Sehingga ketika itu dipaksakan, anak-anak tentunya akan sulit bertahan dalam fokusnya.
Karenanya parents wajib mencari tau, apa sih penyebab mereka tidak menyukai hal itu, dengan cara mengajaknya berdiskusi.
Dari situ, parents akan paham apa saja hambatan yang bikin anak tidak suka akan pelajaran tersebut, dan bisa membantunya menemukan cara belajar yang menyenangkan.
3. Membagi waktu belajar sesuai rentang konsentrasi anak
Seperti yang sudah dibahas di atas, bahwa setiap anak punya rentang konsentrasi normalnya sesuai usianya. Karenanya, ketika anak mengerjakan sebuah soal pelajaran melebihi rentang waktu tersebut, tentunya dia akan merasa kesulitan untuk terus konsentrasi.
Parents bisa membantunya dengan membagi waktu belajar jadi 2 atau 3 bagian yang masing-masing bagian disesuaikan dengan rentang konsentrasinya. Di sela-sela itu, parents bisa memberikan jeda agar anak bisa beristrahat dari fokusnya.
4. Ajak anak rajin bergerak
Ajak anak untuk mau dan rajin bergerak di saat jeda belajarnya, kita bisa mengajaknya berlari-lari di luar rumah sejenak, atau bermain lempar tangkap, bisa juga dengan bernyanyi maupun menari.
Hal-hal seperti ini sangat bagus untuk bisa membantu mengaktifkan otak dan kemampuan anak dalam berpikir, memahami dan mengingat.
5. Penuhi kebutuhan air minum untuk hidrasi tubuh
Ada yang ingat salah satu iklan air minum yang terkenal di Indonesia, yang mana ketika kurang minum, sulit untuk berkonsentrasi.
Pada dasarnya, hidrasi itu penting dan juga mempengaruhi kemampuan anak dalam berkonsentrasi. Orang-orang yang mengalami dehidrasi ringan, bisa mempengaruhi kemampuannya dalam berkonsentrasi.
Kesimpulan dan Penutup
Memahami rentang konsentrasi anak sesuai dengan usia mereka sangat penting dalam membantu anak belajar dengan lebih efektif. Karena setiap anak punya batasan fokus yang normal dan berbeda-beda, tergantung usianya.
Dengan mengetahui hal ini, parents bisa lebih sabar dan punya strategis yang tepat dalam membersamai anak belajar tanpa harus merasa frustrasi atau marah. Selain itu, melatih konsentrasi anak melalui berbagai aktivitas kreatif dan terarah dapat membantu meningkatkan fokus mereka.
Dengan memahami dan mempraktikkan strategi di atas, proses belajar bersama anak akan menjadi lebih menyenangkan dan produktif, baik bagi anak maupun parents.
Anak-anak tetap bisa menikmati belajar tanpa merasa tertekan, sementara orang tua tidak perlu sering-sering "mengaum" lagi.
Mari kita jadikan waktu belajar sebagai momen berharga yang dapat mempererat hubungan dan mengasah potensi anak!
Surabaya, 26-09-2024
Sumber:
- Opini dan pengalaman pribadi
- https://brain.com.sg/focus-training-for-kids/ diakses 26-09-2024
- https://www.safes.so/blogs/how-to-increase-focus-while-studying/ diakses 26-09-2024
- https://www.brainbalancecenters.com/blog/normal-attention-span-expectations-by-age diakses 26-09-2024
Jd ingat teknik pomodoro. Yg mana 20 menit itu udh batas maksimal dewasa bisa fokus mengerjakan pekerjaan sebenarnya. Mungkin ada bagusnya anak2 juga aku pakein cara ini. Jd ada timer 20 menit tiap kali belajar sesuatu.
ReplyDeleteAku sendiri masih rutin seperti itu, krn diri sendiri aja kdg suka kedistract pas melakukan sesuatu, apalagi anak2 ya
Nah iyaaa, saya biasanya pakai gitu, tapi kadang ga sampe 15 menit aja kedistrak 🤣
Delete