Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Sederhana Ajarkan Anak Tentang Uang dan Kebutuhan Hidup Ala MamiRey

Konten [Tampil]

ajarkan anak tentang uang

Kemarin saya membaca sebuah tulisan di Threads, tentang mirisnya seseorang akan sikap anak-anak di zaman sekarang. Di mana sebagian besar anak-anak tidak paham tentang bagaimana effort-nya parents dalam mencari uang untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Tulisan itu mengingatkan saya akan kebiasaan yang saya berlakukan pada anak, khususnya si Kakak beberapa bulan belakangan ini dalam mengajarkan dia tentang uang dan kebutuhan hidup.

Btw, tulisan di Threads itu menggambarkan bagaimana si empunya tulisan mencoba bertanya kepada anak-anak di tingkat SMP, tentang harga-harga barang yang mereka punya. Dan suprisingly kebanyakan anak-anak itu tidak tahu berapa nilai barangnya.

Kebanyakan mereka tahu beres, karena semuanya sudah disiapkan oleh parents-nya. Even biaya sekolahnya pun anak-anak itu tidak tau.

Sebenarnya wajar sih, karena sekarang kan pembayaran tuh lebih simple, bisa melalui online, jadi tak perlu ke sekolah lagi untuk bayar uang sekolah. Apalagi pakai acara nitip ke anak-anak. 

Demikian juga untuk kebutuhan anak-anak, lebih simple bisa beli online, tinggal klak klik aja, udah deh terkirim ke rumah.

Tapi tidak dipungkiri sih, hal-hal seperti ini bikin anak-anak jadi lebih abai terhadap yang namanya uang. Karena mereka tidak pernah benar-benar terlibat dan tahu pasti, berapa sih uang yang dikeluarkan parents untuk kebutuhannya?.


Keterbatasan Single Fighter Mom Bikin Anak Belajar Tentang Uang dan Kebutuhan Hidup

Membaca tulisan di Threads tersebut, bikin saya teringat akan kebiasaan saya akhir-akhir ini yang menugaskan si Kakak untuk menulis pengeluaran harian kami.

Btw, sejak lama saya memang terbiasa menulis pengeluaran harian secara detail. Tujuannya untuk bisa mengontrol biaya kebutuhan hidup kami. Sayangnya saya sering lupa mencatat secara konsisten. Alhasil, pencatatan yang ada tinggallah kenangan, hahaha.

Nah kebetulan nih, beberapa bulan terakhir ini, saya selalu memberdayakan si Kakak untuk membeli apapun yang kami butuhkan. Bahkan ke pasarpun, saya nyuruh si Kakak, hahaha.

Dari situ saya terpikir, untuk minta dia mencatat semua pengeluaran kami. 

Awalnya saya meminta si Kakak untuk hanya mencatat pengeluaran yang melalui dia, karena saya biasanya lupa mencatatnya. Si Kakak biasanya akan mencatat di buku khusus, dan saya akan menyalinnya ke aplikasi keuangan.

Tapi, seiring waktu, karena melihat antusias si Kakak yang menikmati banget tugas mencatat keuangan tersebut. Akhirnya pengeluaran saya serahkan ke dia aja yang mencatatnya.

Bukan hanya pengeluaran dari dia, termasuk pengeluaran dari saya.

Si Kakak biasanya akan mencatat di buku, dengan format sederhana, cukup ada keterangan tanggal, hari dan bulan, lalu item pengeluaran, serta nilainya. Dan setiap hari langsung dijumlahkan.

Jadi baik saya maupun si Kakak tahu berapa sih pengeluaran kami setiap harinya, dan suprisingly-nya lagi, hal ini sangat bermanfaat untuk mengajarkan si Kakak tentang berhemat, menahan nafsu jajan, termasuk menasihati maminya ataupun adiknya kalau udah berpikir tentang jajan, hahaha.  

Beberapa hari terakhir ini, saya menemukan konten yang sharing tentang bagaimana dia mencatat pengeluaran hariannya dengan memanfaatkan Meta AI.

Langsung deh saya cobain, dan meskipun agak ribet si Kakak ternyata semakin semangat untuk mencatat pengeluaran yang ada, karena dia tak perlu repot lagi menjumlahkan, bisa dibantu Meta AI untuk menjumlahkannya.

Kalau ditanya, apakah saya sengaja mengajarkan pada anak-anak, khususnya si Kakak tentang uang melalui pencatatan keuangan harian kami?.

Jawabannya adalah, tidak!.

Semua saya lakukan karena memang saya kewalahan dengan banyaknya hal yang harus dilakukan sendirian. Sehingga sedikit demi sedikit saya meminta bantuan ke si Kakak, siapa sangka, ternyata permintaan tolong saya ke anak-anak itu, ada manfaatnya juga dalam parenting, hehehe.


Manfaat Nyata Anak yang Paham Tentang Uang dan Kebutuhan Hidup

Btw, bukan hanya tentang pengeluaran dan kebutuhan hidup kami sehari-hari yang sudah mulai si Kakak pahami, tentang pemasukan pun saya sering cerita ke si Kakak.

Dari saya dapat uang dari ngeblog, uang dari konten medsos, atau lainnya. Semua saya ceritakan.

Ya pegimana dong, si Kakak tuh udah jadi satu-satunya tempat curhat saya di rumah, si Adik juga sih, cuman emang lebih asyik curhat ke si Kakak yang jauh lebih paham ketimbang adiknya.

Dan dari hal-hal tentang mencatat pengeluaran harian kami, serta curhat tentang pemasukan maminya, saya jadi merasakan manfaat yang terjadi pada anak dalam memaknai uang dan kebutuhan hidup, di antaranya:


1. Anak-Anak Jadi Bisa Mengontrol Keinginan Untuk Jajan

Well, sebenarnya salah satu pengeluaran terboros anak-anak dan juga saya sih, hahaha. Yaitu jajan. 

Jajanan kami tuh simple sebenarnya, berupa jajanan di toko-toko gitu, Ya biskuit, kacang-kacangan, roti, sesekali ciki-cikian. Tapi kadang sekali jajan tuh abisnya banyak, hahaha.

Setelah si Kakak rajin mencatat pengeluaran harian kami, dia akhirnya paham betapa kebutuhan kami tuh banyak, apalagi kalau kami sepakat ikutin challenge mengurangi jumlah pengeluaran setiap harinya. 

Jadinya, anak-anak bisa dengan sendirinya mengontror keinginan mereka akan jajan. Bahkan saling mengingatkan ketika maminya yang pengen jajan, mereka yang ingatkan. Demikian juga sebaliknya.

Dan setelah saling mengingatkan pun, anak-anak bisa dengan legowo menerima kalau harus nahan tidak jajan dulu.


2. Anak-Anak Lebih Pengertian Akan Ekonomi Maminya

Bukan hanya jajan, untuk keinginan bahkan kebutuhan lainnya pun, anak-anak jauh lebih mengerti dan paham kondisi saya, sehingga mereka tidak tega untuk membebani.

Meski kadang saya juga sedih, anak-anak kadang nggak berani ngomong kalau ada kebutuhan sekolah. Si Kakak misalnya, rela menabung dari uang jajan hariannya buat beli kebutuhannya.

Atau si Adik yang ketika meminta dibeliin kebutuhan sekolahnya, diucapkan dengan hati-hati. Misal,

"Mi, adek butuh kertas berwarna, tapi kalau mami belum punya uang, nanti adek minta punya teman aja dulu!"

Astaga, maminya sedih jadinya.

Benar kata orang, ternyata rasa sedih ketika nggak bisa beliin anak jajan itu, belum seberapa dibandingkan rasa sedih ketika anak jadi sangat mengerti dengan ekonomi parents-nya yang sedang tak baik.


3. Anak-Anak Jadi Mengerti Nilai Uang

Manfaat lainnya adalah, anak-anak jadi paham uang. Lebih cepat menghitung jumlah uang, termasuk menghitung kembalian uang ketika mereka membeli sesuatu.

Ini bagus sih, karena sejujurnya bahkan saya pun kagok kalau hitung kembalian uang belanja, makanya sering belanja pakai cashless, biar nggak rempong hitung kembalian, hahaha.


4. Anak-Anak Jadi Paham Tentang Manfaat Menabung

Dan karena anak-anak bergelut langsung dengan pengeluaran dan bahkan mengerti pemasukan keuangan kami. Jadinya mereka paham dan mulai mencintai kegiatan menabung.

Meskipun ya memang ini butuh konsistensi lebih sih, seringnya uang tabungan si Kakak akan terpakai ketika mami kehabisan uang cash. Atau ketika kami kehabisan uang sama sekali.

Makanya si Kakak bercita-cita mau punya rekening sendiri, biar bisa nabung.


Kesimpulan dan Penutup   

Mengajarkan anak tentang uang dan kebutuhan hidup bisa menjadi tantangan tersendiri, tetapi pengalaman pribadi saya sebagai single fighter mom menunjukkan bahwa pelajaran ini bisa disampaikan melalui cara-cara yang sederhana dan spontan. 

Tugas kecil seperti mencatat pengeluaran harian ternyata membawa manfaat besar dalam membentuk karakter dan kesadaran finansial anak. Mereka belajar menghargai nilai uang, mengontrol keinginan, memahami kondisi ekonomi keluarga, dan menumbuhkan kebiasaan menabung.

Hal ini mengingatkan kita bahwa meski sering kali parenting terjadi secara tidak terencana, banyak pelajaran hidup yang justru lahir dari praktik sehari-hari. Dengan melibatkan anak-anak dalam proses pengelolaan keuangan keluarga, mereka tidak hanya memahami angka-angka, tetapi juga menumbuhkan rasa empati, tanggung jawab, dan kemandirian yang akan berguna hingga dewasa.

Pada akhirnya, setiap pengalaman parenting adalah kisah perjalanan yang penuh dengan kejutan dan pelajaran berharga. Tidak perlu sempurna, karena dengan cinta dan kebersamaan, setiap langkah kecil menuju kebaikan akan memberikan dampak besar bagi tumbuh kembang anak-anak kita. 

Semoga kisah ini bisa menginspirasi para parents lain untuk melibatkan anak-anak dalam pengalaman hidup yang penuh makna, sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang bijak dalam menghargai nilai usaha dan kebahagiaan sederhana dalam hidup.


Surabaya, 10-01-2025

Post a Comment for "Cara Sederhana Ajarkan Anak Tentang Uang dan Kebutuhan Hidup Ala MamiRey"