Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mendampingi Anak Lelaki Fatherless, Ini yang Saya Lakukan

Konten [Tampil]

mendampingi anak lelaki fatherless

Mendampingi a nak lelaki yang fatherless itu susah-susah gampang, eh salah ding, gampang-gampang susah.

Tapi, ketika harus dihadapkan dengan kondisi punya anak lelaki yang kehilangan figur dan kehadiran ayahnya, ya mau nggak mau harus dihadapi dengan berani.


Cerita Anak Lelaki yang Fatherless

Fatherless adalah kondisi dari anak-anak yang tidak memiliki sosok ayah dalam kehidupannya, baik secara fisik maupun mental. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari parents yang berpisah, ayah yang berpulang, hingga yang paling banyak terjadi di masa sekarang, penelantaran.

Dalam cerita kami, anak-anak saya mengalami kondisi fatherless ini dikarenakan penelantaran keluarga dengan sengaja oleh papinya anak-anak.

Seperti yang saya ceritakan di blog reyneraea.com, sudah sejak tahun lalu papinya anak-anak mulai dengan seenaknya melupakan kebutuhan anak-anaknya. Lalu berawal dengan kejadian sejak Oktober 2024 dia dengan santai memblokir semua nomor kami, termasuk anak-anaknya. Dan tidak peduli sama sekali dengan kondisi anaknya, meskipun dia tahu kami bergantung sepenuhnya secara ekonomi kepadanya.

Setelah berbulan-bulan saya berjuang melawan penelantaran keluarga ini, banyak pihak yang dilibatkan namun jujur hanya sebagai formalitas semata.

Akhirnya saya putuskan untuk istrahat sejenak, dan menghasilkan papinya anak-anak makin seenaknya menelantarkan anak-anaknya.

Kondisi fatherless ini memang mulai dilakukan papinya anak-anak sejak si Adik lahir, dan dia memutuskan bekerja di luar kota. Sejak saat itu, perlahan namun pasti kebutuhan anak-anak akan kehadiran seorang ayah mulai berkurang.

Seiring waktu, bukan hanya kehadiran seorang ayah yang diabaikan oleh papinya, tapi bahkan kebutuhan anak-anak, even yang terpenting yaitu tempat tinggal dan makan pun diabaikan.

Sejujurnya, secara kasat mata, tidak ada hal yang terlalu berpengaruh pada anak-anak, karena seiring waktu mereka bisa menyesuaikan diri dengan ketidak adaan sosok seorang ayah.

Selain itu, mungkin juga karena beberapa hal yang saya lakukan, di antara hal-hal sederhana di bawah ini. 


Agar Anak Lelaki Tetap Ceria Meski Fatherless

Ada beberapa hal sederhana yang sering saya lakukan yang mungkin bikin anak-anak merasa tetap nyaman, meskipun fatherless, di antaranya:

 

1. Pertahankan Bonding

Bonding adalah menguatkan ikatan emosi anak dan parents. Dan hal ini yang paling mudah saya lakukan untuk anak-anak. Cukup dengan meluangkan waktu bercengkrama dengan mereka, mendengarkan cerita mereka. Si adik akan bercerita tentang hal-hal di sekolahnya, teman-temannya. Demikian juga si Kakak.

Atau sekadar main game bareng, nonton film kartun bareng, goleran bareng. Maka anak-anak akan merasa sangat dekat dan terikat  


2. Pertahankan Komunikasi

Anak-anak paling senang bercerita, itu juga kali ya mengapa mereka lebih dekat ke maminya ketimbang papinya. Karena papinya juga tak bisa menjadi teman bicara yang asyik buat anak-anaknya. 

Sementara dengan maminya, mereka bisa dengan mudah bercerita, bahkan maminya akan menanyakan banyak hal agar mereka mau bercerita.


3. Dengarkan Keluhan Anak

Kalau melihat masa kecil saya dulu, sebenarnya hal-hal yang paling disukai dari seorang anak adalah didengarkan keluhannya dan diberikan solusi. Tidak perlu selalu dikabulkan semua keluhan dan permintaannya, tapi diberikan solusi yang menyenangkan hatinya.

Dan hal ini yang saya lakukan, mendengarkan keluhan anak-anak dan diberikan solusi yang menyenangkan hatinya. 


4. Dekatkan Anak Pada Keluarga Lelaki

Biar gimanapun, anak-anak lelaki tetap butuh sosok lelaki dewasa, dan menurut pengalaman saya, sehebat apapun seorang ibu, tak bisa menggantikan peran seorang ayah.

Karenanya, sebisa mungkin tetap dekatkan anak-anak pada sosok lelaki dewasa yang terpercaya. Beruntung anak-anak masih punya seorang paman, sosok ayah masih bisa mereka dapatkan dari sang paman, meskipun tentu tak bisa sesempurna sosok ayah sendiri, tapi lumayan lah untuk mengisi kekosongan hati mereka.


5. Berikan Pengertian

Last but not least, memberikan pengertian kepada anak-anak dengan sounding setiap saat. Bahwa kondisi mereka memang berbeda dari anak-anak lainnya, dan itu bukan salah mereka harus terjadi seperti itu.

Dengan pengertian berulang kepada anak-anak, lama-lama mereka akan paham dan bisa menerima serta menyesuaikan kondisi mereka yang tak lengkap, tapi tetap bisa menikmati hidupnya.  


Kesimpulan dan Penutup

Menjadi seorang ibu yang mendampingi anak lelaki dalam kondisi fatherless memang bukan hal yang mudah. Namun, dengan keteguhan hati, kasih sayang, serta usaha yang konsisten, anak-anak tetap bisa tumbuh bahagia dan memiliki kepercayaan diri yang kuat.

Melalui bonding yang erat, komunikasi yang baik, kesediaan mendengarkan keluhan mereka, mendekatkan mereka dengan sosok lelaki yang dapat dipercaya, serta memberikan pengertian tentang kondisi mereka, anak-anak bisa tetap berkembang secara emosional dengan baik.

Kehadiran seorang ayah memang penting, tetapi bukan berarti tanpa figur ayah, anak-anak akan kesulitan memiliki masa depan yang cerah. Dengan cinta, perhatian, dan keteguhan seorang ibu, mereka tetap bisa tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan penuh harapan.

Sebagai seorang ibu, saya akan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak, memastikan mereka tetap merasa dicintai dan berharga, meskipun harus menghadapi tantangan tanpa kehadiran ayah dalam hidup mereka.


Buton - LWL, 05-02-2025

1 comment for "Mendampingi Anak Lelaki Fatherless, Ini yang Saya Lakukan"

  1. Sedih juga ya, anak" kehilangan sosok ya padahal orangnya masih ada. Semoga tetap semangat ya mba Rey

    ReplyDelete