Mengajarkan Si Adik Puasa Bagi Single Fighter Mom
Hari ini 1 Maret 2025 kebetulan bertepatan dengan 1 Ramadan 1446 H yang merupakan hari pertama bulan puasa tahun ini.
Alhamdulillah, subuh tadi kami sahur ber-4. Mami, kakak, adik dan nenek. Si kakak bangun dengan sedikit malas-malasan, maklum semalam tidurnya agak malam.
Sementara si Adik hanya butuh sedikit effort ketika membangunkannya, namun diserang kantuk ketika di meja makan. Untungnya nenek menghidangkan mie goreng yang merupakan kesukaan si Adik, jadi dia tetap makan dengan semangat, demikian juga si Kakak.
Tentang si Adik yang Belajar Puasa di Usia 7 Tahun
Btw, tahun ini merupakan kali pertama si Adik belajar puasa di usianya yang ke-7 tahun. Sebelumnya dia bisa dibilang jarang banget saya ajak bangun sahur.
Telat ya?.
Mungkin sebagian orang akan berpendapat demikian, namun saya punya alasan kuat untuk itu, salah satunya, karena saya adalah single fighter mom.
I told you, sangat tidak mudah mengurus dan bertanggung jawab untuk 2 anak lelaki sendirian loh. Dari membangunkan mereka untuk sahur, mengatur jadwal mereka, agar bisa menjalani puasa dengan nyaman dan sehat.
Mereka harus bisa beribadah dengan cukup nutrisi, kebutuhan air minum, cukup waktu tidur dan minim paksaan.
Jadi, saya bertanggung jawab sendiri untuk mengatur jadwal anak-anak, dan mengawasi pelaksanaan jadwal tersebut. Dan jangan lupa, anak-anak juga butuh uang untuk biaya hidup, karena ayahnya lari dari tanggung jawab begitu saja.
Jadi, ya saya juga harus mikirin dan menuhin semua kebutuhan anak-anak, seorang diri.
Dan itu berat, saya harus banyak-banyak belajar manajemen stres dan menjaga kesehatan mental agar tidak gila, hehehe.
Karena itulah, saya putuskan memulai waktu belajar puasa untuk si Adik di usianya sekarang, ketika dia sudah duduk di kelas 1 SD.
Dengan demikian hal-hal yang saya hadapi dari kegiatan anak-anak di bulan ini lebih ringan. Karena si Kakak sudah jauh lebih mengerti, demikian juga si Adik. Dan tentunya si Kakak juga bisa ikut membantu akan urusan adiknya.
Jadi, maminya jadi lebih bisa bernafas lega untuk mengajarkan si Adik puasa pertama kalinya.
Persiapan Mengajarkan Si Adik Puasa
Kalau ngomongin persiapan, sebenarnya nggak ada hal-hal yang spesial yang saya lakukan. Apalagi bertepatan dengan menyambut bulan ramadan, saya ada urusan lain yang mendesak yang benar-benar menyita waktu, tenaga dan perhatian lebih mendalam.
Satu-satunya hal mendalam yang saya lakukan hanyalah membuatkan jadwal harian di waktu ramadan buat anak-anak, baik selama libur ramadan, maupun di waktu sekolah ketika ramadan.
Buatnya pun tidak seperti biasanya yang kami diskusikan terlebih dahulu, karena beberapa alasan kesibukan. Jadinya, saya buatin saja jadwal yang tidak terlalu berbeda dari biasa, lalu print dan ditunjukan ke anak-anak.
Lucky me, si Adik excited banget menyambut dan mengikuti jadwal harian yang saya tulis tersebut. Meskipun dalam praktiknya di hari pertama ini, anak-anak malah tidur selepas sahur dan shalat subuh.
Sementara di jadwal mereka adalah bebas, yang biasanya digunakan untuk olahraga kecil atau membaca buku.
Tapi saya memaklumi karena semalam memang mereka kurang tidur, apalagi si Adik yang baru tidur pukul 21.30 malam lalu saya bangunin untuk pipis di pukul 00.30 malam. Meanwhile di pukul 3.00 nenek membangunkan kami semua lagi.
Karena itulah, anak-anak khususnya si Adik sangat kesulitan menahan kantuk, dan akhirnya langsung tertidur selepas shalat subuh.
Persiapan lain buat saya lebih terbantukan, karena tahun ini anak-anak mendapatkan jurnal ramadan yang berisi list-list kegiatan yang harus saya sebagai parents isikan setiap hari.
List-list tersebut terdiri dari beberapa kegiatan yang bikin saya seolah-olah terbantukan oleh gurunya untuk menyuruh mereka untuk, shalat, puasa, baca Al-Quran dan lainnya.
Khusus yang puasa pun, si Adik jadi semangat puasa karena mengejar target list puasa ramadan yang harus dicentang oleh maminya hehehe.
Sementara untuk persiapan lainnya, mungkin hanya sedikit sounding pada anak-anak, untuk bisa lebih bertanggung jawab mengikuti jadwal hariannya, dengan minim suruhan dan peringatan dari maminya.
Demikianlah bagaimana cerita saya mengajarkan si Adik puasa di usianya yang ke-7 tahun ala saya single fighter mom. Kalau parents lainnya?
Elweel, 01-03-2025
Post a Comment for "Mengajarkan Si Adik Puasa Bagi Single Fighter Mom"
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)